"Ada apa?"
Suho hanya mengangkat bahu karena memang dia tidak tahu mengapa manajer menyuruh mereka berkumpul di agensi padahal tidak ada jadwal untuk hari ini.
Chen menggerutu, "Padahalkan aku ingin tidur lebih lama"
"Kalau aku ingin berolah raga" Lay menimpali.
"Katanya ada yang ingin dibicarakan oleh Sajangnim" Baekhyun berucap lirih. Matanya sibuk memandangi ponsel.
"Tahu dari siapa hyung?" Sehun yang sedang mengunyah permen karet menyahut ringan.
Menunjukkan ponsel pada Sehun, yang segera di baca si maknae mengenai isi pesan yang ternyata dari manajer.
"Hah?! Ini bukan candaan kan?" Seruan Sehun yang terkejut, membuat member lain penasaran.
Chanyeol buru-buru menelan cemilannya. Ia segera mengambil handphone Baekhyun.
Sebelum membacanya ia berkomentar, "Apa sih yang membuatmu bisa begitu he-" kata terakhir terputus setelah melihat apa yang tertulis.
"-boh?"
Karena reaksi Sehun juga Chanyeol yang aneh membuat yang lainnya segera berebut untuk melihatnya bersama-sama.
Mungkin Reaksinya berbeda-beda. Ada yang ternganga, diam membisu, mata melebar dan lainnya. Tapi satu hal yang pasti. Ekspresi tersebut memiliki arti yang sama.
Ketidak percayaan.
Mereka saling berpandangan dengan tatapan bertanya-tanya. Suho memejamkan mata lalu mendesah lelah.
"Kali ini apa yang direncanakannya?"
.
.
.
.
.
.
Kini anggota EXO sedang di dalam sebuah ruangan mewah di lantai paling atas dalam agensinya. Mereka duduk di sofa. Semuanya masih membisu.Ceo dari S.M Ent. Melihat wajah satu persatu personil bawahannya dari tempat duduk sofa tunggal.
"Dari ekspresi terlihat kalian pasti sudah tahu apa yang akan di bahas"
Semuanya hanya diam mendengarkan.
Orang itu tersenyum, "Benar adanya kalau saya menginginkan anggota baru di grup idol EXO"
Sehun, Chanyeol, Baekhyun menahan nafas. Kai, Suho, Lay, Chen, memperlihatkan raut tegang. Sedangkan Xiumin serta Dio menampilkan raut dingin.
"Mendengar hal ini apa kalian ada yang ingin menyampaikan sesuatu? Atau protes?"
"Maaf Sajangnim" Suho membuka suara. Yang dipersilahkan oleh Ceo.
"Kalau boleh tahu mengapa kita harus menambahkan personel baru?"
Sebelum menjawab, Ceo menganggukkan kepala. Tangannya mengambil cangkir teh meneguknya perlahan.
"Ini karena nama kalian mulai meredup"
Semua terkesiap. Chanyeol bisa melihat bagaimana Dio mengepalkan tangan juga Suho yang menggertakkan gigi. Tapi ia tahu mereka semua menahan emosi.
Laki-laki tua tersebut melanjutkan. "Kalian bisa dikalahkan dengan begitu saja oleh Bangtan Sonyoundan saya paham karena mereka memiliki keunikan dan power tersendiri. Tapi ketika Wanna One muncul dan mereka mendapat begitu banyak piala dalam beberapa bulan-"
Sang Ceo menatap member satu persatu. "-ini membuatku khawatir"
Baekhyun menggigit bibir sambil menunduk. Jantungnya berdetak hebat.
Kali ini Kai yang bersuara. "Bukankah Wanna One hanya memiliki kontrak satu setengah tahun?"
"Justru karena itulah saya membiarkan boyband rookie itu bersinar sampai waktunya. Ketika mereka bubar-"
Menatap tajam pada Suho. "-kalianlah yang harus mendapat posisi mereka saat ini dengan penambahan salah satu personil dari Wanna One"
Dio hampir saja maju untuk meledak marah jika Suho yang disisinya
tidak mencengkeram tangannya kuat."Tenangkan dirimu" Suho berbisik pelan. Dio mendengus, ingin segera keluar dari ruangan sialan ini.
Chanyeol berdehem, "Tapi bukankah mereka juga masih terikat kontrak dengan agensi sendiri? Saya kira melihat kepopuleran masing-masing member agensi yang menaunginya tidak akan membiarkan mereka lepas begitu saja"
Semua mengangguk menyetujui pendapat Chanyeol. Sang atasan hanya menyeringai.
"Tentu saja saya memanggil kalian bukan hanya untuk pengumuman resmi personil baru saja kan?" pertanyaan retorik bernada sing a song membuat yang mendengar tergidik.
"Masalah agensi sebenarnya itu tergantung dengan sang idol sendiri" Suara dentingan cangkir dengan piring menggema dalam ruangan.
"Kalian pasti ingat dengan insiden keluarnya tiga member EXO M kan?"
Kali ini Xiumin mengatur pernafasan agar tetap terkontrol.
"Dekati dia secara perlahan. Buat relasi pertemanan agar dia nyaman dengan kalian"
Kembali meneguk teh yang mulai mendingin. "Setelah akrab bujuk dia. Ini akan mudah karena dia sendiri sudah menjadi penggemar kalian juga seseorang yang mudah dipengaruhi"
Hening menghinggapi.
Mereka memikirkan siapa orang bernasib malang yang menjadi buruan sang pemilik agensi tempat EXO dibesarkan namanya.
Karena tidak ada yang merespons, Ceo terkekeh.
"Dia adalah sang center-"
Seringainya makin melebar saat menyebutkan satu nama.
"-Kang Daniel"
.
.
.
.
.
Tidak ada yang menyadari ada seorang tertegun ketika nama tersebut terlantun di pendengarannya.TBC
A/n: Haaaah aku baru-baru ini ngefans sama Daniel juga Wanna One. Banyak author yang masangin para idol dengan grupnya. Jarang yang masangin dengan grup idol lain, dan aku termasuk yang jarang. Wkwkw.
Gara-gara nonton It's Dangerous Outside the Blanket sama Master Key.
Dimana ada salah satu personil EXO jadi bintang tamu kaya Xiumin di It's Dangerous Outside the Blanket, Baekhyun sama Chanyeol di Master Key. Ketemu sama Daniel yang notabene fans berat dari EXO.
Keliatan aura bling-bling nya kalau Daniel lagi natap mereka dan ini menjadi pemicu munculnya ide khe khe khe 😆😆😆
Tolong komentar dan votenya ya supaya aku semangat buat lanjutnya.
Thanks for Reading
Ryuu
KAMU SEDANG MEMBACA
You
FanfictionAda alasan di balik pertemuan bisnis tak sengaja dalam setiap program acara variety show maupun drama yang membuat Kang Daniel selalu bertemu dengan personil EXO. Namun sebenarnya di balik itupun ada salah satu personil EXO yang benar-benar mengena...