"Tidak mau!"
Daniel menutup mulut dengan kedua tangannya, menggeleng keras saat Jisung menyodorkan sendok berisi makanan rumah sakit di depan mulutnya, Jihoon dan juga Woojin padahal sudah berusaha menarik kuat tangan Daniel tapi tetap saja pemuda tersebut memiliki kekuatan setara badak.
Hasilnya ya sia-sia saja.
"Ayolah kau harus makan Daniel, kapan sembuhnya kalau kamu rewel begini huh?!"
Nyonya Kang berkacak pinggang melihat kelakuan anak tunggalnya yang bebal. Rasanya percuma ia meminta pada para member Wanna One terutama Jisung jika putranya keras kepala seperti ini.
"Aku mau makan kalau itu ayam goreng" suaranya seperti gumaman mengingat mulutnya masih terhalang oleh tangannya.
Jawaban tersebut membuat mereka yang berada di sana menghela nafas. Lagi sakit ingin makan-makanan seperti itu.
Eomma dari Daniel menganggukkan kepala, "Oke kalau itu mau Daniel"
Sang anak sudah berekspresi ceria ketika mendapat persetujuan tersebut namun itu hanya sementara-
"Tapi Kalau kamu udah sembuh"
"Yaaah-hmmpp!"
Kesempatan saat Daniel memberi ekspresi kecewa, kebetulan tangannya sudah tidak menjaga mulutnya dan saat membuka, Jisung langsung menjejalkan makanan yang terpaksa ia akan menelan sebab jika dimuntahkan Daniel tahu akan mendapat murka dari ibunya, yang amat menghargai makanan mengingat bagaimana hidup mereka dulu yang susah.
Matanya berkaca masih dengan mulut penuh, menatap ibunya seolah terkhianati. Sayang nyonya Kang sudah terlalu kebal dengan jurus memelas setara anak puppy tersebut.
Berbeda dengan Jisung, Woojin, dan Jihoon yang merasa bersalah ketika melihatnya. Namun mereka tidak mengatakan apapun karena ibu dari center mereka memang sebelumnya sudah bilang untuk tidak luluh pada anaknya yang memang akan manja berpuluh kali lipat jika sedang sakit.
Setelah menelan makanannya Daniel menatap ibunya masih dengan memelas, "Eomma Niel pingin puding" ucapnya lirih.
Perempuan dewasa mengelus puncak kepala, bertanya dengan lembut. "Tapi nanti makannya dihabisin ya?"
"Hu'um"
Kemudian ia menatap tiga member Wanna One dengan sorot harap, "Kalian ada yang bisa memasak puding buah dengan fla susu?" Tanyanya dengan nada seperti memohon.
Jisung menggaruk kepala, "Tidak bibi, saya belum pernah memasak puding. Sekalipun jika mencoba tentu rasanya di ragukan"
Woojin dan Jihoon pun menggeleng saat melihat tatapan Nyonya Kang kearah mereka.
Bukan tanpa alasan sang wanita paruh baya tersebut meminta, Daniel itu mempunyai kriteria puding khusus jika sedang sakit. Ia ingin puding buatan tangan orang yang di kenalnya, bukan bikinan restoran yang jarang sekali menyajikan dessert berupa puding.
Lalu puding tersebut harus berisi buah stroberry, pisang, leci, mangga. Dengan fla susu yang tidak begitu kental maupun encer dimana itupun harus Daniel yang menentukan, kemudian rasa manisnya harus sesuai dengan yang Daniel inginkan. Contohnya kalau pisangnya manis maka agar-agarnya tidak boleh terlalu manis, kalau stroberry nya kurang asam maka harus di tambah perisa asam. Hal inilah yang membuat sang Eomma tidak bisa membuatnya karena kata Daniel tidak sesuai selera terlalu kental lah, encerlah, kurang manislah dan sebagainya.
Tanpa mereka berempat sadari Daniel terkekeh tanpa suara. Ia senang akhirnya tidak akan memakan makanan rumah sakit yang hambar.
Dasar Kang Choding.
KAMU SEDANG MEMBACA
You
FanfictionAda alasan di balik pertemuan bisnis tak sengaja dalam setiap program acara variety show maupun drama yang membuat Kang Daniel selalu bertemu dengan personil EXO. Namun sebenarnya di balik itupun ada salah satu personil EXO yang benar-benar mengena...