Chapter 3

1.3K 190 8
                                    

"Haaahh"

Sudah beberapa puluh kali Daniel menghela napas dalam kurun waktu 30 menit. Daehwi yang sedang makan ramyun mengernyit heran.

"Ada apa denganmu hyung?"

Daniel menoleh kearah sang maknae. Alisnya berkerut dalam, rasanya Daehwi aneh melihat laki-laki kekanakkan ini begitu frustasi.

"Apa kecupan di ujung bibir tanda berterimakasih adalah hal yang lumrah Hwi-ya?"

Untung saja makanannya sudah habis kalau tidak bisa tersedak dia. "Mwo?!" berseru sambil menatap Daniel tak percaya. Mengapa tiba-tiba sekali?

Melihat yang lebih muda bereaksi seperti ini membuat Daniel mengurungkan niat. Sumpah ini memalukan sekali. Mana ia lupa nanyanya pada anak di bawah umur lagi.

Mengibaskan tangan. "Hah lupakan saja" lalu beranjak pergi.

"Tunggu hyung!"

Daehwi sigap memegang lengan pria itu lalu menarik kuat. Daniel sedikit berteriak terkejut dengan kekuatan si rambut pirang. Matanya membulat dengan bibir terbuka. "Aku tidak tahu kau sekuat itu"

"Ya! Jangan mengalihkan perhatian" Menepuk kedua tangan, matanya menatap berbinar pada namja bertubuh besar.

Mendekatkan tubuh antusias, membuatnya merasa takut dengan Daehwi yang seperti ini.

"Jadi... Siapa dia?"

"Hah? Siapanya siapa?" Daniel menatap bingung.

Duh Daehwi lupa jika orang-orang di Wanna One kebanyakan pada lemot. Termasuk yang satu ini.

Menghembuskan nafas sedikit kesal, kembali Daehwi berbicara namun dengan suara yang lebih pelan. "Gadis itu siapa?"

Mengerjap. Makin bingung deh Daniel,

"Gadis?" melihat tampangnya yang menggemaskan membuat Daehwi ingin nyubit itu pipi. Saking gregetnya. Namun ia tahu itu tidak sopan.

"Hyung aku tahu kadang tingkahmu polos. Tapi masa masalah ini juga kamu sok polos sih!"

Pernyataan sepihak Daehwi makin membuat pemilik eye smile ini tidak mengerti.

"Kamu ngomongin apa Hwi-ya?"

Karena malas berputar-putar dan sok kode jadi Daehwi to the point aja deh. "Yang mengecup bibirmu-"

"-sudut bibir"

"-ya ya itu sama saja hyung. Pokoknya siapa gadis itu?"

Hening seketika.

Daehwi mengangkat alis. Pasalnya dia melihat Daniel seperti membeku. Bagai patung lilin.

"Aku tidak membicarakan gadis manapun Daehwi" ucapnya pelan memberikan ekspresi serius.

Mengedip pelan. Daehwi awalnya tidak paham lalu-

"Yaampun hyung!"

-matanya melebar, dengan tangan menutup mulut.

Daehwi ini adalah member paling muda juga paling peka nan perasa melebihi Jisung. Ia akan paham dengan gerak-gerik maupun perkataan ambigu.

Jadi dengan hint dari Daniel walau sedikit ia langsung mengerti.

Masih menutup mulut kaget. Daniel merasa tidak nyaman dengan situasi ini. Jadi ia akan bangkit dari sofa ketika yang lebih muda kembali menariknya.

"Tolong jangan tersinggung Niel-hyung" Ucapnya cepat. Kepala tengok kanan kiri. Siapa tahu ada member di sekitar sini.

"Jadi... dia itu namja?" suaranya pelan sekali, namun karena mulut Daehwi dekat dengan telingannya Daniel mengangguk dengan bibir yang digigiti. Kebiasaan jika sedang gugup maupun malu selain dialek busan yang keluar.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang