2. Welcome to Sweet Cupcakes

1.2K 96 57
                                    

Cupcakes itu manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cupcakes itu manis.. seperti persahabatan yang selalu manis :)

Author's POV

Amber mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Saat ini dia dan Troye berada di pinggir jalan di mana jalan itu terlihat begitu semrawut dengan banyaknya kendaraan yang berlalu-lalang. Cuaca begitu panas dan gerah, matahari bersinar dengan teriknya. Ia agak takjub melihat ada tiang lampu tiga warna, merah-kuning-hijau bertengger di tepi jalan. Sungguh berbeda dengan kondisi jalan di negeri peri. Hampir semua peri mengandalkan sayap sendiri untuk menempuh perjalanan yang agak jauh, terbang dari satu titik di angkasa ke titik lain hingga mencapai destinasi. Karena itu kondisi jalan darat jauh lebih sepi dibanding jalur udara. Jalanan di negeri peri begitu tertata rapi dengan banyaknya pepohonan hijau dan bunga-bunga indah di tepian. Cuaca di sana jarang sekali panas menyengat seperti yang sekarang mereka rasakan di dunia manusia. Di negeri peri, cuaca selalu sejuk dengan iringan semilir angin dan terkadang dihiasi setitik dua titik salju yang turun begitu indah, tidak membuat dingin namun menambah kehangatan. Baru saja beberapa menit menginjakkan kaki di dunia manusia, Amber sudah sangat merindukan suasana di negeri asalnya. Mendadak gerimis turun di hatinya.

Troye mengamati raut wajah Amber yang terlihat sedikit murung. Berbeda dengannya yang pernah dua kali berkunjung ke dunia manusia, Amber belum pernah sekalipun mengunjungi dunia manusia.

"Amber kamu kaget ya melihat suasana di sini? Kendaraan roda empat yang terlihat seperti besi berjalan itu namanya mobil. Kalau roda dua itu namanya motor." Troye menunjuk kendaraan yang tengah hiruk pikuk menimbulkan suara bising yang khas.

"Aku tiba-tiba kepikiran apa aku bakal betah di sini? Belum apa-apa, aku udah kangen suasana di negeri kita." Amber terlihat sedih.

"Jangan khawatir ada aku yang nemeni, ada paman Andre juga, nanti kita cari alamatnya."

Tiba-tiba Amber mendengar suara beep beep dan setitik cahaya biru seakan melukis langit.

"Troye aku merasakan radar aura biru yang kuat di area ini. Aku bisa melihat cahaya biru di langit. Kita ikuti cahaya biru itu. Cahaya itu akan membawa kita ke lokasi di mana ada aura biru yang bersemayam di tubuh manusia yang menghuni lokasi tersebut." Tatapan Amber menerawang menuju cahaya biru yang tengah berputar di langit.

"Okey Mber, ayo kita ikuti. Setelah itu kita cari tahu alamat paman Andre." Troye tidak bisa mendengar suara beep beep juga tak bisa melihat cahaya biru karena kekuatan magicnya untuk bisa mendeteksi keberadaan aura biru sudah dihilangkan.

Amber dan Troye berjalan menyusuri trotoar dengan terus mengikuti kemana cahaya biru itu bergerak. Mereka menggendong tas ransel yang berisi pakaian dan berlembar-lembar uang dari dunia manusia yang diberikan ayah Troye. Ayah Troye menukarkan uang di jasa penukaran uang dunia peri sebelum Troye dan Amber diturunkan ke dunia manusia. Langkah kedua remaja berumur tujuhbelas tahun itu terhenti kala Amber menghentikan langkahnya dan menatap cahaya itu memasuki ke sebuah rumah bercat dinding warna pink.

Sweet Cupcakes (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang