Kamu sebenarnya manis seperti cupcake, tapi kenapa mesti menyamar sih? Aku kan jadi nggak bebas nggodain kamu. Capek gue dituduh gay.----suara hati L yang bicara tentang Amber.
L's POV
Sudah tiga hari kulalui hariku tanpa ada komunikasi apapun dengan Amber. Rap Monster mendelete akun instagram Amber dari instagramku. Aku nggak bisa stalking karena akun Amber diset private. Akunku juga aku atur private. Facebook Amber juga diremove dari facebookku, begitu juga dengan kontak handphone Amber. Chanyeol juga melakukan hal yang sama pada semua akun media sosial Amber termasuk menghilangkan kontakku di hp Amber. Bahkan dua ketua kost ini juga mengadakan cek berkala di smartphone kami masing-masing, barangkali ada komunikasi antara aku dan Amber. Yang menyebalkan malam nanti, Jungkook akan mengajak sepupunya yang kuliah psikologi untuk berbicara denganku. Aku diminta konsultasi. Haduh bener-bener hidupku seperti terpenjara di sangkar emas. Mending kalau di sangkar emas beneran, ini seolah dikurung di sangkar besi yang sudah karatan.
Aku memang tak berkomunikasi dalam bentuk apapun dengan Amber, tapi aku masih bisa melihatnya saat berangkat sekolah juga saat kami di kelas. Sekelas dengannya tentu tak bisa menghindarkanku untuk tidak bertemu dengannya. Tapi terkadang aku berkomunikasi dengannya pakai hati, haiyah.. Iya beneran, saat malam datang dan aku termenung sendirian di kamar, aku intip aja balkon kamar Amber dari jendela kamarku, lalu aku bicara dengan suara hati, "Amber.. main cium-ciuman lagi yuk.." Priiiittttttttttt.. Nggak dink bercanda, maksudku "Amber kamu kepikiran aku nggak sih? Kamu mimpiin aku nggak sih?" Aih kok malah jadi aku yang baper. Harusnya dia donk yang baper. Aku kan sukanya sama Luna, bukan sama Amber.
Di sekolah pun aku tak bisa bebas. Teman-teman BTS maupun anak-anak EXO seolah kompak menjauhkan kami berdua. Apalagi Troye, dia selalu menatapku dengan tampang juteknya. Dia selalu menganggapku mencari keuntungan dari Amber.
Jujur, aku kadang kepikiran Amber. Sejak aku bermimpi tentangnya, bahkan kemarin mimpinya naik level, dari yang awalnya cium-cium, sekarang merambah ke grepe-grepe yang lebih dari sekedar ciuman.. grepe-grepein setiap jengkal tubuhnya-----priitttt, sensor. Coba, gimana aku nggak kepikiran dia? Apalagi aku pernah mencium lehernya.. Andai waktu itu diulang, bakal aku kasih red mark di lehernya dan mencium bibirnya... pritttttt, plak plak plak atas bawah kanan kiri, nggak usah ngeres L, pikiran dikondisikan. Aduh, aku juga nggak tahu kadang fantasiku mengalir begitu saja. Padahal aku harusnya membayangkan Luna kan? Tapi kenapa justru Amber yang selalu melintas di benakku. Aku tidak bisa seperti ini. Aku harus menyingkirkan Amber dari otakku dan gencar mendekati Luna. Sejak aku mengajaknya jalan malming kemarin dan aku kasih coklat serta puisi cinta, Luna berkurang juteknya dan sudah mau membalas pesan-pesan WA-ku. Perkembangan yang bagus kurasa.
Saat ini di lapangan indoor basket ada pertandingan antar kelas sepuluh. Aku dan kawan-kawan BTS serta Troye menonton bersama. Kami duduk di satu deret di tribune. Di tribune seberang ada anak-anak EXO yang juga tengah duduk dan menyaksikan jalannya pertandingan. Anak-anak Princess duduk di tribune yang sama dengan EXO dan Amber, memudahkan kami para penghuni kost Sweet Cupcakes B untuk mencuri pandang ke arah genk blackpink dan fx.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Cupcakes (Completed)
FanfictionApa jadinya jika seorang peri bernama Amber diusir dari dunia peri dan diturunkan ke dunia manusia karena melanggar aturan di negeri peri? Untuk kembali lagi ke dunia peri dan mendapatkan kembali kekuatan magic serta sayapnya, Amber harus mencari se...