18. The Real You

796 78 65
                                    

Cupcake emang manis sih, enak, tapi kalau suasana hati lagi nggak mood, rasanya enggan memakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cupcake emang manis sih, enak, tapi kalau suasana hati lagi nggak mood, rasanya enggan memakannya. Seperti cerita ini yang sempat off lama nggak upadate2. Maafkan author ya, mood author di cerita ini lagi minus banget. Mungkin respon yang nggak sebanyak cerita lain, jadi dikit banyak pengaruh ke mood. Respon pembaca lagi tinggi di cerita satunya yang lagi author kerjain, jadi ide mengalir kencang di sana. Alhamdulillah hari ini aku setor satu part dulu ya. Part pendek sih :)


L's POV

Aku mondar-mandir di taman belakang. Aku semakin tak karuan memikirkan gimana caranya bisa bertemu Amber. Pikiran buruk menyergap, bagaimana jika anak-anak EXO mengajak Amber nonton bokep. Tidak, Amberku sayang yang unyu-unyu dan masih polos tiak boleh dirusak pikirannya. Aku melirik-lirik kaca jendela kost A. Sepi, jangan-jangan lagi pada nonton bokep. Aduh... Lebih baik aku kirim pesan WA saja.

Amber, keluar gih. Gue tunggu di taman belakang kostmu.

Sekitar lima menit kemudian aku lihat cewek menggemaskan itu keluar dari pintu belakang.

"Ada apa L? Lo nekat banget janjian di sini."

Aku pegang kedua pipi Amber dan menelisik wajah polosnya, "Lo nggak diracuni anak-anak EXO kan?"

Amber menurunkan kedua tanganku yang sebelumnya memegang kedua pipinya.

"Diracuni gimana? Mereka baik-baik, mana mungkin ngasih gue racun."

"Maksud gue mereka nggak ngajak lo nonton bokep?"

Amber tertawa, "ya enggaklah. Kost gue disiplin L. Lo tahu sendiri si Chanyeol galaknya kayak gimana. DVD itu punya Kai, tapi Kai nggak mau ngaku."

"Mber mending lo terbuka aja soal identitas lo. Terus lo ngekost di kost cewek. Gue khawatir juga lo tinggal bareng banyak cowok."

"L di kost A tuh yang tahu gue cewek itu cuma Sehun doank. Kamu tenang aja." Amber bersedekap.

Kuacak asal rambutku. Aku masih belum mengerti kenapa Amber merahasiakan identitasnya.

"Amber jujur ama gue, kenapa lo sampai nutupin identitas lo?"

Amber menatap lekat wajahku. Sepertinya ada sesuatu yang ingin dia sampaikan.

"L..."

"Ya..."

"Gue bakal ngasih tahu identitas gue, tapi gue takut setelah lo tahu, lo bakal ngejauhin gue."

Aku tersenyum, "kenapa gue harus ngejauhin lo. Siapapun lo, gue udah terlanjur suka ama lo."

Aku lihat pipi Amber merona. Mungkin dia tersipu mendengar ucapanku.

"Genggam tanganku L dan pejamkan matamu."

Sweet Cupcakes (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang