Satu

248 36 72
                                    

Ting tong ting tong.

Kim Bona yang tengah mengoleskan selai stroberi di sehelai roti tawar sama sekali tidak terkejut saat mendengar bel flat-nya berbunyi. Bukan sudah mempunyai janji atau apa, hanya saja paling yang datang juga Im Youngmin--kekasihnya. Memang hampir setiap hari pemuda itu datang ke flat untuk menumpang sarapan. Tidak. Tidak di dalam flat, namun Bona menyuruhnya untuk makan di dalam mobil. Ia paling tidak suka jika flat-nya dimasuki pemuda yang tidak mempunyai hubungan resmi--sekalipun itu kekasihnya.

Ting tong ting tong.

Saat bel kembali berbunyi, Bona segera menaruh roti yang sudah selesai diolesi selai di atas piring di meja pantry dapur sebelum beranjak.

Cklek. Krieet.

Sayang, dugaannya ternyata salah besar. Bukan sosok pemuda jangkung sembari tersenyum lebar, melainkan seorang gadis dengan mata sembab yang dikenalnya sebagai kakak tingkat. Kim Seola.

Belum sempat sang tuan rumah berbicara, Seola sudah menghambur memeluknya. Wajahnya lalu dibenamkan di bahu Bona sebelum menangis terisak-isak.

Untuk kedua kalinya Bona terkejut mendapati Seola menangis hingga sedemikian rupa. Bukan tanpa alasan. Pasalnya, Seola itu dikenal sebagai gadis berkepribadian dingin dan tidak punya satu teman dekat pun di jurusan Ekonomi Akuntansi. Sudah banyak juga yang bilang demikian.

Yang pertama adalah ketika ia baru pulang menemani Youngmin berbelanja barang kebutuhan sehari-hari, satu bulan lalu. Saat itu, ia sangat terkejut mendapati Seola yang berjongkok di depan flat dengan mata sembab. Setelah dipaksa untuk bercerita, ternyata Seola  baru saja putus dengan kekasihnya.

Setelah tangis sedikit mereda, Seola segera melepas pelukan.

"Eonni kenapa? Kok tiba-tiba kayak gini?"

Seola yang masih sesengukan tidak menjawab.

"Duduk dulu, yuk. Nanti baru cerita."

Seola hanya mengangguk lalu melepas sepatunya. Sementara Seola melepas sepatu, sang tuan rumah bergegas maju dan menutup pintu.

---

Bogo sipeo
(Aku merindukanmu)
Mundeuk saenggagi naseo apa
(Begitu sakit karna tiba-tiba ku mengingatmu)
Nega bicheoreom naeryeoonda
(Kau hadir seperti tetesan hujan)
Han georeumdo tteonaji moshan chae sara
(Aku bahkan tak bisa menjauh walaupun selangkah)*

"Weh, Hyung lagi galau apa? Pake nyanyi lagu itu segala."

Seongri yang tengah duduk seorang diri di depan ruang kuliah sembari menunggu jam sebelumnya selesai jelas terkejut mendengarnya, terlihat dari gestur tubuh. Otomatis lagu yang sedang disenandungkannya juga terputus.

"Ya ampun. Hyung kagetan banget ternyata," ujar Youngmin yang lalu duduk di sisi kiri Seongri.

"Lo nya yang ngagetin!"

Youngmin terkekeh. "Ngapain Hyung nyanyi lagu itu? Kayak lagi galau aja. Atau jangan-jangan ...."

Seongri menoleh. "Jangan-jangan apa?"

Pemuda bermarga Im itu tersenyum lebar. "Jangan-jangan ... Hyung ternyata belum move on dari Seola Noona."

Tak ayal, Seongri langsung menoyor kepala adik tingkatnya tersebut.

"Habis Hyung nyanyi lagu itu sih."

"Berisik lo!"

Sekedar informasi, dua mahasiswa berbeda angkatan tersebut bukan saling mengenal karena mengikuti UKM yang sama. Bukan juga karena bertetangga ataupun satu sekolah saat SMA dulu. Seongri yang mendapat nilai C pada mata kuliah Statistika I di semester dua lalu memutuskan untuk mengulangnya di semester empat. Itulah cikal bakal di mana mereka bertemu sebelum akhirnya berteman.

Tak lama kemudian, pintu ruang kuliah di depan mereka duduk menunggu pun akhirnya terbuka. Para mahasiswa dan mahasiswi langsung berjubel keluar. Salah satunya adalah Ong Seungwoo, teman Youngmin sejak SMA.

Youngmin ingin menyapa, sayang Ong tidak melihat. Pemuda berparas tampan tersebut justru terlihat sedang mengikuti seorang gadis yang diketahuinya bernama Im Nayoung.

"Hyung lihat nggak?" tanya Youngmin setelah para penghuni kelas pagi tadi sudah mulai pergi.

"Apa?"

"Temenku yang namanya Ong Seungwoo. Tau, kan?"

"Tau. Yang tingkat kewarasannya ada di titik terendah itu, kan?"

Youngmin mengangguk dengan senyum lebar yang terukir di bibir.

"Terus?"

"Dia nggak ada capeknya ngejar-ngejar Im Nayoung. Padahal, Nayoung itu cuek bebek sama dia. Seangkatan juga udah pada tau tentang itu."

Mendengarnya, mau tak mau ingatan Seongri kembali ke semester dua lalu. Saat di mana dirinya tak pantang menyerah mendekati Seola dan mengikuti ke mana pun padahal berbeda jurusan.

"Hyung, kok bengong?"

Seongri yang tersadar langsung menggeleng. Untungnya, Youngmin tidak bertanya apa-apa lagi setelah itu.

Ih, kok jadi keinget mantan sih?


To be continued

*Lirik lagu Kim Seongri 'I Miss You'.

Aku nggak berharap lebih untuk part pertamanya. Semoga feelnya dapet.

Oh ya, aku bawa video Seongri ngover lagu Nayana. Ditonton ya.


Terima kasih buat yang udah mau vote dan komentar.

Move On ; Seola x SeongriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang