Move On ; Seola x Seongri

Pembuka

Gawat, udah telat.

Hidup Seola selama satu bulan itu memang sudah berbeda dengan yang dulu. Jika dulu ada yang menunggu di depan flat bersama sebuah mobil setiap kali berangkat, maka kali itu tidak. Ia harus rela berangkat menggunakan bus--seperti sekarang ini--dan berdesak-desakkan orang lain jika kebetulan jam kuliah sama dengan anak sekolah. Belum lagi jika bangun terlambat. Pulang pun juga begitu. Awalnya memang sulit, namun perlahan akhirnya bisa menerima karena itu memang resiko yang harus ia ambil.

Beruntung sekali. Saat tiba di halte dengan napas tersengal setelah berlari dari flat, bus yang biasa Seola tumpangi datang. Tanpa mengatur napas terlebih dahulu, ia segera beranjak dan menaikinya.

Setelah membayar ongkos dengan kartu transportasi, yang dilakukan gadis itu tentu saja mencari tempat duduk yang kosong. Sayang, belum sempat menemukannya, ia justru bertemu pandang dengan seseorang pemuda yang duduk di dekat jendela--baris kedua dari belakang. Jantungnya seolah dihantam batu. Ingatan tentang pemuda itu yang satu bulan ini berusaha ia lupakan juga kembali memasuki kepala.

Wajah tampan dan penampilannya masih sama--dengan kemeja kotak-kotak melapisi kaus serta celana jin. Hanya cara memandangnya saja yang berbeda. Seperti sedang menyimpan kesedihan.

Seola baru tersadar saat Seongri mengalihkan pandangan ke luar jendela. Pemuda itu lalu menyumpalkan earphone ke kedua telinganya sebelum menyandarkan kepala ke kaca jendela dan memejamkan mata.

Hati Seola seketika terasa sesak. Meskipun begitu, ia tetap memaksakan diri berjalan menuju tempat duduk kosong yang hanya terpaut dua langkah dari pintu masuk.

Bersamaan dengan dirinya yang membuang pandangan ke luar jendela di sisi kanan, air mata perlahan merangkak naik ke pelupuk mata sebelum menetes sebulir di pipi.

💕💕💕

Maafkan aku yang sengaja nulis cerita ini masih berhubungan dengan cerita Seola yang sebelumnya. Aku takut gagal dapet feel aja.

Terima kasih buat yang mau vote + comment