Epilog

3.2K 176 20
                                    

Kakashi dan Sakura menginjakkan kakinya kembali ditanah kelahiran mereka. Setelah hampir sepuluh tahun mereka tinggal di Perancis, akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke Jepang dan menetap disana. Tentunya mereka membeli rumah baru. Mereka tidak akan tinggal di mansion mewah Hatake ataupun rumah keluarga Haruno, pun apartemen lama Kakashi.

"Tou-chan, apa ini yang namanya Jepang?"

Inilah yang menjadi alasan kenapa mereka memutuskan untuk tinggal dirumah baru. Hatake Shouta, pria kecil Sakura yang baru berumur empat tahun. Anak yang mereka dapatkan setelah dua tahun usia pernikahan mereka.

Kakashi melepaskan gandengannya ditangan Shouta. Membiarkan Shouta berjalan sendirian sembari memperhatikan sekitar dengan mata berbinar.

"Aku mau tinggal disini. Disini ada bianglala yang sangat besar.." katanya yang semakin bersemangat. Memang saat di pesawat tadi Sakura menunjukkan pemandangan taman hiburan dibawah mereka yang terdapat satu bianglala super besar.

Shouta yang kegirangan sampai lupa bahwa ini masih bulan januari, dimana musim dingin masih menyelimuti Jepang. Anak kecil dengan rambut perak dan mata emerald itu terus berjalan tanpa menghiraukan kedua orangtuanya yang menggeleng dengan senyum geli yang terus tersungging dibibir keduanya.

Dan sebelum pulang kerumah baru mereka, Kakashi dan Sakura mengajak Shouta untuk makan direstoran yang menyajikan menu tradisonal Jepang. Sakura tidak terkejut melihat antusias Shouta saat Shouta mencoba beberapa menu yang belum pernah dimakannya. Memang selama di Perancis, Sakura jarang memasakkan Kakashi san Shouta makanan Jepang. Bahan makanan Jepang disana termasuk jarang, jadi Sakura akan memaskan menu masakan Jepang hanya saat ibunya mengiriminya bahan makan dari Jepang saja.

"Ini namanya mie udon. Hampir sama dengan ramen, hanya saja ukurannya lebih besar dan lebih kenyal." Jelas Sakura sambil mengangsurkan satu mangkuk mie udon kepada Shouta.

"Yang ini namanya wasabi. Sekarang Shouta boleh memakannya, karna Shouta sudah besar. Tapi sedikit-sedikit saja ya, jangan terlalu banyak." Kini giliran Kakashi yang mengangsurkan satu piring sushi beserta sausnya yang terdapat wasabi juga.

Shouta mengangguk-angguk senang mendengar penjelasan dari Sakura dan Kakashi sambil menatap kedua menu didepannya penuh minat.

"Permisi.." interupsi seorang pelayang membuat Shouta mendongak. Matanya kembali berbinar menatap menu yang diantarkan pelayan itu.

Pelayan itu tersenyum seraya menata pesanan mereka. "Keponakan anda sungguh menggemaskan, nona." Katanya disela kegiatannya.

Kakashi tersedak sedangkan Sakura terkikik geli. Si pelayan menatap Kakashi bingung lalu mengulurkan segelas air mineral kepada Sakura. "Ini, nona, sepertinya paman anda tersedak." Katanya polos.

Sakura terawa lepas seraya mengambil gelas tersebut dan Kakashi memelototkan matanya pada si pelayan. Si pelayan yang tak tahu menahu pun menunduk takut karna tatapan Kakashi.

"Aku salah apa," guman si pelayan. Lalu bergegas pergi.

"Dia istri dan anakku. Dasar bocah." Omel Kakashi. Gerutuannya membuat Shouta menatapnya bingung. "Tou-chan, seperti Valley saja saat merajuk."

Dan tawa Sakura makin kencang. Valley adalah teman Shouta di Perancis, sedangkan Kakashi langsung terdiam dan mendesah lirih.

***

Beberapa bulan kemudian..

Sakura berdiri gugup didepan pintu rumahnya. Dia siap untuk menyambut Kakashi yang baru saja mengunjungi mansion Hatake. Tangannya saling meremas, sesekali matanya melirik kotak kecil yang ia letakkan diatas meja ruang tamu.

The Vampire Sensei [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang