Chapter 6 - He's Back

3.6K 280 7
                                    

Kakashi mengernyit saat melihat Sakura yang terlihat tengah dihampiri seorang pria dengan rambut panjang yang diikat. Biasanya Sakura pulang bersamanya, tapi karna ada suatu urusan yang sangat penting -kata Sai- jadi Kakashi menyuruh Sakura untuk pulang sendiri.

Yah, semenjak beberapa hari yang lalu Kakashi dan Sakura memang terlihat sangat dekat. Bahkan Ibu Sakura-pun merestui mereka kalau mereka benar-benar sedang dalam suatu hubungan.
Jelas nyonya Haruno merestui, karna beliau tahu apa yang sebenarnya terjadi. Jadi tak ada alasan untuk tidak merestui Kakashi yang sepertinya memang tertarik dengan anak gadisnya.

Dan semenjak itu pula-lah kecanggungan antara Kakashi dan Sakura sudah tak begitu dominan. Sekarang yang ada mereka nampak seperti sepasang kekasih sungguhan. Tapi tentu saja saat mereka berada dilingkungan sekolah, mereka akan bertingkah selayaknya guru dan murid.

Kakashi masih setia duduk didalam mobilnya, menatap tajam pada dua orang yang berdiri didepan gerbang sekolah. Ia kembali mengernyit saat menemukan fakta bahwa ia tidak bisa menembus pikiran pria asing itu. Setidaknya ia berfikir kalau ia bisa membaca isi pikiran pria asing itu, ia akan tahu harus melakukan apa.

Dan saat hendak berjalan kesana, setelah ia keluar dari mobil dengan perasaan kesal, ia dicegah oleh Sai yang ternyata sudah berdiri disampingnya.

"Tidak. Kau tidak boleh kesana." Dan Sai-pun menarik Kakashi agar kembali masuk kedalam mobil.

Mereka mengendarai mobil menuju mansion Hatake yang berada diujung jalan, tepat dihutan timur Konoha.

***

Disana. Didepan gerbang itu. Disamping gadis berambut pink. Itachi menyeringai. Ia menyadari keberadaan Kakashi yang menatapnya serta gadis disampingnya ini dari belakang sana. Ia memang sengaja menghampiri gadis pink ini. Mendekatinya secara perlahan, dan ketika sudah waktunya, ia akan menggunakan gadis ini sebagai senjatanya.

Ia juga tahu kalau tadi Kakashi mencoba menembus pikirannya, mencari informasi disana. Tapi Kakashi sepertinya lupa siapa dirinya. Ia adalah Itachi. Sangat mudah baginya memutar balikkan kedudukan hanya dengan pikiran.

Itachi menutup semua akses agar Kakashi tak dapat membaca pikirannya. Dengan begitu, ia bisa dengan mudah memenangkan permainan yang ia ciptakan ini.

***

Kakashi menggeram kesal saat menyadari pria tadi adalah Itachi. Ia tadi hanya melihat pria itu dari belakang. Sebenarnya ia juga sudah curiga, melihat penampilan pria asing tadi yang ternyata memang benar Itachi.

"Sudahlah. Aku yakin Sakura tidak akan kenapa-kenapa. Sekarang yang harus kita lakukan adalah mencari cara untuk menjauhkan Itachi darimu dan juga gadismu."

"Aku tidak bisa diam saja Sai. Dia mendekati gadisku! Dia pasti akan menggunakan Sakura untuk balas dendam padaku."

Sai mengernyit. "Tahu darimana kau kalau Itachi akan balas dendam padamu?"

Tentu saja Sai bingung. Pasalnya, ia tak pernah menceritakan bagian dimana ia dan Itachi sempat berkelahi hanya karna sebuah tahta. Tapi- ah, Sai lupa dengan kemampuan Kakashi.

Ia memang tak mengatakannya, tapi ia tak bisa menyembunyikan fakta itu dari Kakashi yang pasti saat itu juga mengaktifkan kekuatan membaca pikirannya. Dan sekarang Sai mengumpat habis-habisan karna sikap cerobohnya ini.

Bisa dipastikan akan ada perkelahian lagi karna sekarang yang menjadi taruhannya menjadi dua. Tahta, dan gadis milik Kakashi.

***

"A-ano... kau, kenal aku?" Dengan rasa takut Sakura bertanya pada Itachi yang masih diam sambil menatapnya intens.

"Hn. Aku disuruh Kakashi untuk menjemputmu." Itachi tahu apa yang dipikirkan Sakura tentu saja. Dan alibi menjemput gadis itu adalah yang paling pas. Karna ia akan tahu dimana gadis itu tinggal. Dan jika terjadi hal yang diinginkannya, ia hanya perlu mendatangi gadis itu dan memulai semua mimpi buruk kedua bagi Kakashi.

"Jadi, bisa kita pulang sekarang?.. nona Haruno Sakura?"

Sakura bergidik dibuatnya. Ia merasakan firasat buruk disini. Sebelum ia berhasil menolak, Itachi sudah menarik pelan tangan Sakura agar segera masuk ke mobilnya.

Tanpa sadar ia menggumamkan nama Kakashi dalam hatinya.

***

Kakashi tersentak. Ia merasakan sebuah firasat. Seakan bisa berkomunikasi melalui telepati, ia menjawab suara Sakura yang memanggilnya. Suara itu terdengar jelas ditelinganya.

Tak memperdulikan Sai yang mungkin akan marah karna ia pergi begitu saja, mengingat sebenarnya ia juga dalam bahaya, ia melangkah cepat meninggalkan mansion Hatake dan berkendara dengan kecepatan diatas rata-rata.

Dan ketika sampai di gerbang sekolah, ia tak menemukan Sakura disana. Tapi lagi-lagi ia seperti sedang berbicara dengan Sakura. Ia mendengar suara Sakura yang mengatakan kalau ia selamat. Dan sekarang sudah berada dirumah.
Kakashi kembali mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia segera menuju rumah Sakura.

Kakashi menghentikan mobilnya tepat didepan rumah keluarga Haruno, dan langsung masuk begitu saja. Begitu mendapati Sakura, yang sedang berdiri diujung anak tangga dilantai satu, Kakashi segera menghampiri gadis itu. Memperhatikan dengan teliti keseluruh tubuh Sakura dan setelahnya ia memeluk Sakura erat.

"Kau tidak apa-apa?" Gumam Kakashi.

Sakura mengangguk pelan dan tanpa disadarinya, ia membalas pelukan Kakashi. Mereka berpelukan erat seakan sudah sangat lama tak bertemu.

Merasa sudah cukup, Sakura melepaskan pelukannya lalu menarik pelan tangan Kakashi dan membawanya ke dapur. Ia tadi memang hendak makan.

"Duduklah, Sensei. Aku akan membuatkan makan siang untuk kita berdua," katanya dengan senyum manisnya.

Kakashi menatap gemas kearah Sakura yang sibuk menyiapkan bahan masakan.

"Bagaimana dengan spaghetti?"

"Terserah kau saja,"

Sakura mengangguk lalu kembali sibuk didapur, sementara Kakashi menunggu di meja makan.

Drrt..ddrrrt...

Kakashi membuka pesan yang baru saja ia terima.

From Sai :
"Aku tadi menyuruhmu untuk berdiam di mansion ayahmu karna kau sedang dalam bahaya bodoh!"

Kakashi tersenyum simpul membaca pesan dari Sai. Ia tahu ia dalam bahaya. Ia juga tahu siapa yang sedang mengincarnya dan membuatnya dalam bahaya. Tapi ia tidak bisa diam saja ketika nyawa gadisnya juga sedang menjadi taruhannya.

"Aa sudah jadi. Makanlah, Sensei.." Suara merdu Sakura membuatnya tersadar dari lamunan singkatnya. Ia kemudian makan siang sambil sesekali menatap penuh minat pada gadis musim semi itu.

***

"Tunggulah saudaraku. Kita akan sedikit bermain disini... Karna aku tidak bisa menjadi pemimpin dan sudah diusir oleh paman Sakumo, maka kau juga tak boleh hidup kembali didunia ini." Itachi menyeringai.

Dia tahu, dengan hidupnya kembali Kakashi, kepemimpinan ras vampire akan kembali diberikan pada pria perak itu. Dan tentu saja ia tak akan terima itu. Dia tidak menjadi pemimpin, maka Kakashi pun demikian. Dan satu-satunya cara agar Kakashi tidak mendapatkan tahta itu hanya dengan cara membunuhnya, lagi.

"Mungkin kali ini akan sedikit lebih seru dengan adanya gadis pink-mu itu Kakashi."

TBC

###


Aneh gak sih ceritanya? Kok kayaknya maksa banget ya? :'v

The Vampire Sensei [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang