~SEBELAS~

1.7K 106 6
                                    

Hari ini panas matahari sangat menyengat. Cathlea menahan panasnya matahari pada siang ini. Ia duduk di kursi yang tersinari matahari, karena kursi dekat pohon sudah penuh. Sudah hampir 1 jam Cathlea menunggu Nathan, tetapi belum ada tanda-tanda kehadiran Nathan.

Tiba-tiba langit mendadak mendung, tidak lama kemudian air mengguyur kota Lautan Api ini. Cathlea berlari mencari tempat kering, tetapi seluruh tubuhnya keburu basah.

Sekarang, waktu menunjukkan pukul 17.35. sudah hampir 4 jam Cathlea menunggu Nathan. Sekujur tubuhnya basah. Kali ini ia menyerah, ia memilih pulang.

Ketika ia berjalan untuk mencari taxi, tiba-tiba ada seseorang berpenampilan seperti preman yang berjalan ke arah Cathlea. Gadis itu pun takut dan ia berjalan sambil menunduk.

"Cantik, belom pulang?" Tanya orang itu dengan nada menggoda. Cathlea terkejut.

"Sini ikut abang pulang." Tiba-tiba tangan Cathlea digandeng orang tersebut. Lalu detik berikutnya datanglah seorang lelaki seumuran Nathan menghajar preman itu.

"Pergi lo! Jangan cuma berani sama cewek!" Bentak cowok itu. Preman tersebut tersenyum sinis.

"Heh bocah! Siapanya dia Lo? Jangan sok jadi pahlawan! Minggir Lo!" Lawan preman itu. Ia kembali menyentuh tangan Cathlea. "Ayo Cantik!" Cathlea menangis ketakutan.

Bughh

Sebuah pukulan keras menghantam pipi preman itu. "Pergi Lo!"

Tak lama lalu preman itu pergi. "Awas Lo ya!" ancam preman itu.

"Lo gak papa kan?" Tanya cowok itu ke Cathlea. Cathlea menganggukan kepalanya. Lalu cowok itu pergi dengan tiba-tiba. Cathlea lupa, ia belum berterimakasih kepada cowok itu. Hari ini, ia sangat kesal sekali dengan Nathan.

***

Sesampainya di rumah, Cathlea menelepon kedua sahabatnya. Ia bercerita tentang kejadian tadi.

"Ih! Kurang asem emang Kak Nathan! Awas aja gue omelin besok!" Ucap Jane kesal.

"Udah gausah, mungkin dia ada urusan mendadak." Balas Cathlea.

***

Hari ini mereka masih sekolah. Bel masuk baru saja berbunyi.
Pelajaran ke 1, 2, 3 berlangsung dengan lancar.

Tak lama kemudian, bel istirahat berbunyi dengan keras. Seluruh siswa Smada berteriak gembira. Jane dan Cathlea segera menuju ke kantin.

Tetapi sebelum ke kantin, Jane mendapat panggilan alam. Ia segera menuju ke kamar mandi. Kini Cathlea berjalan sendirian dengan bermain ponselnya.

Saat ia asyik bermain ponselnya, tiba-tiba ia menabrak seseorang. Handphone Cathlea jatuh dan layarnya pecah. Cathlea terkejut, karena itu ponsel kesayangannya.

Kedua kalinya Cathlea terkejut pada waktu yang sama, karena orang yang dihadapannya adalah seorang cowok yang membantunya kemarin sore.

"Ka-kakak?, Kakak yang ke--," belum sempat bertanya, cowok itu berkata,

"Kalo jalan pake mata!" lalu ia pergi.

"Kak! Kalo jalan pake kaki, mata untuk melihat!" Lawan Cathlea yang tidak dihiraukan oleh cowok itu.

"Aduh, lupa lagi gak kenalan malah bertengkar, gue makin hari makin bego aja!" kesal Cathlea pada dirinya.

Nathalea [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang