~DUA PULUH DELAPAN~

1.3K 58 5
                                    

Disinilah Cathlea terbaring. Di tempat yang paling tidak ia sukai. Tempat yang penuh akan bau obat-obatan. Rumah Sakit. Ya. Sudah satu Minggu Cathlea terbaring lemah disini.

Sewaktu ia pingsan di pemakaman, seorang cowok seumuran Cathlea membawa dirinya ke rumah sakit. Namun Cathlea tidak sepenuhnya pingsan, ia sedikit tersadar.

Ia masih teringat jelas itu adalah cowok yang sama saat ia temui di cafe malam itu.

Sedangkan di ruang lainya, Karin terbaring lemah. Sudah satu minggu juga ia koma semenjak kecelakaan yang menimpanya itu. Namun is sangat beruntung karena ada Nathan, Calla, dan juga Virendra yang menjaganya.

Selama itu juga mereka tidak memperdulikan Cathlea yang terbaring lemah juga. Hanya Andrew yang selalu menjaga Cathlea sampai sekarang. Dengan sabar cowok itu menunggu Cathlea sadarkan diri.

Karena bosan, Andrew memilih untuk berjalan-jalan sekeliling rumah sakit. Tanpa ia sadari, ia melewati ruangan tempat Karin terbaring. Dan disana ada Nathan, ibunya, dan papa tirinya yang sedang menunggu Karin. Cowok berjambul dan berkulit putih itu terus berjalan tanpa melirik sekelilingnya.

"Andrew!!" seru seorang lelaki paruh baya di belakang Andrew. Andrew tahu siapa yang memanggilnya, ia tetap saja berjalan menghiraukan Papa tirinya yang memanggil namanya. "Andrew!!!" suara itu bertambah kencang. Mau tak mau Andrew harus menoleh untuk menghindari kebisingan. Karena ia tahu ini adalah rumah sakit.

Cowok remaja yang tingginya kurang lebih 180 cm itu menatap datar Papa tirinya. Sejujurnya ia malas sekali menatap Papa tirinya itu.

"Mengapa kamu tidak menjenguk adik kamu, Karin?! Dia terbaring lemah disini! Sedangkan kamu, kamu tidak pernah sekalipun menjenguk dia!" seru Virendra.

"Buat apa?" jawab Andrew datar.

Plakkk.

Satu tamparan mendarat mulus di pipi Andrew.

"Adikmu terbaring lemah disini, kamu masih bilang buat apa?!!" ucap Virendra murka. Dada Andrew sudah naik turun, menandakan emosinya akan meledak sekarang juga.

"LALU CATHLEA KAMU ANGGAP APA?!!! DIA JUGA TERBARING LEMAH DISANA! SAMA SEPERTI KARIN. TAPI, APAKAH KALIAN PERNAH MELIHAT KEADAANNYA?!! HAH?!! CATHLEA JUGA ANAK KAMU!! DIA ANAK KANDUNG KAMU!!" seru Andrew yang tak kalah murka dari Virendra.

"TETAPI CATHLEA YANG SUDAH BUAT KARIN SEPERTI INI, ANDREW!!!!" sahut Virendra. Para pengunjung rumah sakit pun melihat pertengkaran mereka.

"Tapi apakah kamu lihat secara langsung bagaimana Cathlea menyelakakan Karin? Hah?! Hanya aku yang lihat kejadian itu secara langsung!! " ucap Andrew sambil menurunkan nada bicaranya.

Mendengar kalimat yang dilontarkan Andrew, membuat Virendra diam. Lelaki paruh baya itu tidak bisa berkata apa-apa.

"Kenapa diem?" tanyanya sambil mengangkat dagu dan sebelah alisnya.

Plakkk.

***

Setelah kejadian tadi pagi di rumah sakit, Andrew hanya duduk terdiam melihat Cathlea yang dipasang selang kecil di tubuhnya.

Ia mengusap dahi Cathlea sambil sekali-kali ia mencium adik  kesayangannya. Ralat, adik tiri kesayangannya. "Gue bakal cari orang yang udah buat lo kayak gini Cath. Gue sayang sama lo. More than I love my self." ucapnya lirih.

Nathalea [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang