Karena gue beda, Cath. Gue bukan pacar lo, gue bukan temen Lo, dan gue juga bukan orang tua Lo.
"Sekarang, Lo balik ke kelas. Pelajaran udah mau dimulai. Lo gak boleh bolos, Cath. Raih mimpi Lo!" Seru Andrew sembari mengelus rambut Cathlea. "Tapi kak...."
"Balik, Gue anter!" Perintah Andrew yang diangguki oleh Cathlea. Setelah sampai depan kelas Cathlea, Andrew segera pergi.
Cathlea duduk di bangku paling pojok yang berada di belakang kelas. Ia duduk sendirian. Ia tidak menghiraukan perkataan teman-temannya.
"Cathlea!!" Seru Jane. Cathlea mendongak. "Cath, gue gak nyangka punya temen kayak Lo, emang sih gue benci sama Karin, tapi gak seharusnya Lo hampir buat Karin meninggal.
Kita udah bertahun tahun sahabatan, dan gue selalu bantu Lo saat Lo butuh! Sekarang, Lo udah kelewat batas, Cath! Gue gak mau temenan lagi sama Lo, gue takut reputasi gue jadi jelek. Jangan pernah dateng ke gue lagi!" Ucap Jane sambil menekan kalimat akhir.
Cathlea tidak menyangka Jane sahabat yang selalu membantu Cathlea selama ini, juga ikut menjauhinya. Padahal ini hanya salah paham. "Jane...." Panggil Cathlea lirih.
"Diem! Jangan pernah Lo panggil nama gue!" Ucap Jane sambil menunjuk Cathlea dengan jari telunjuknya. Cathlea menangis, lagi-lagi menangis.
Gadis berambut pirang sebahu itu berlari keluar kelas. Ia sudah tidak tahan dengan cemoohan teman temannya. Sesampainya di kamar mandi, gadis berkulit putih itu mencuci wajahnya dengan air segar.
Ia menatap cermin lekat lekat. "Ma, kak Dylan.. kenapa hidup Cathlea jadi gini setelah kalian gak ada? Kenapa Ma, kak..?" Ucapnya sambil menangis.
Gak, gak. Cathlea.. Lo harus kuat! Lo gak boleh rapuh! Batinnya.
Ia mengusap wajahnya dengan air yang mengalir. Setelah cukup menghilangkan mata sembab nya, ia berlari ke rooftop. Namun ada sebuah kejanggalan disana. Gadis berambut pirang itu mendengar suara orang yang sedang bertengkar. Suara itu berasal dari sebuah gudang yang berada di dekat rooftop sekolah.
Gadis blasteran korea-rusia itu menajamkan pendengarannya.
"DARI AWAL GUE GAK PERNAH PERCAYA SAMA LO BANGSAT!!" Ucap salah satu cowok di dalam gudang itu.
Bughh.
"Mau Lo apa hah?! Sekarang udah jelas, kalo Cathlea itu pembunuh!!" Ucap salah satu cowok yang berbeda.
Karena semakin penasaran, Cathlea mengintip dari celah pintu yang sedikit rapuh itu. Ia melihat Nathan dan Andrew di dalam.
"KALO LO BENER SAYANG SAMA DIA, GAK SEHARUSNYA LO MUDA PERCAYA SAMA PERKATAAN ORANG!! EMANG LO LIAT SENDIRI KEJADIANNYA?!! NGGAK KAN!!" ucap Andrew murka.
Nathan senyum meremehkan.
"Sekarang gue tanya sama Lo, Lo siapanya Cathlea? Sampai-sampai Lo segitunya ngelindungin dia?" Ucap Nathan."Lo mau tau siapa gue?! GUE KAKAK TIRINYA CATHLEA!! GUE ANAK DARI NYOKAP TIRI CATHLEA!! UDAH PUAS LO SEKARANG!!" Jawab Andrew murka. "Bangsat!!"
Bughh. Andrew memukul wajah Nathan dengan kuat. Bibir cowok yang merupakan mantan Cathlea itu sobek. Pipinya lebam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathalea [COMPLETED]
Fiksi RemajaREVISI MODE ON. Kesenangan, keceriaan, kebahagiaan berubah menjadi air mata. Itulah yang terjadi dengan Cathlea. Semenjak ia hampir kehilangan semuanya, ia berubah menjadi sangat dingin. Tapi, Nathan lah yang mencairkan hati Cathlea. Hingga, sampai...