[13] Reta Kebingungan✔

1.4K 76 0
                                    

Hari ini Reta merasa Azhar berubah, Azhar tidak ada menemui Reta ke kelasnya. Azhar tidak ada membuat keributan di sekolah, Azhar tidak ada menjemput Reta untuk berangkat ke sekolah bersama. Bahkan Azhar tidak terlihat di pandangan Reta.

"Nyariin apa sih, Ta? Daritadi nengok kanan-nengok kiri." Ucap Ashilla, ia merasa aneh dengan sikap Reta hari ini.

"Kepo," ketus Reta.

Ashilla mendengus sebal, tapi ekspresinya langsung berubah saat melihat Reza yang muncul bersama Boby. Reza terlihat tampan di mata Ashilla, tapi sayangnya wajah jutek menutupi ketampanannya.

"Ta," panggil Ashilla dengan nada berbisik. Sambil menyiku lengan kanan Reta.

"Ih! Apaan sih?!"

"Itu, lihat di depan kita. Ada cowok ganteng, idaman banget." Ucap Ashilla dengan arah mata yang masih tertuju kepada Reza.

Reta mengernyitkan dahinya, "Siapa? Boby?"

"Ya, bukanlah! Masa Boby cowok ganteng idaman gue. Itu, si Reza. Ganteng 'kan? Tapi jangan di ambil! Itu punya gue." Ujar Ashilla asal.

"Terserah lo deh, Shil." Respon Reta.

Melihat Reza dan Boby, tapi Reta tidak melihat ada Azhar disana. Ia ingin bertanya tapi gengsi, nanti Azhar besar kepala, pikirnya.

"Atau lo nyariin Azhar, ya?" Tebak Ashilla.

"Hah?! Gue nyariin cowok rese itu? Ya, nggak mungkin lah." Jawab Reta ketus.

Tiba-tiba Ashilla tertawa, "Lo kenapa dah Shil?" Tanya Reta heran.

"Gini, ya, Ta. Lo kalo mau bohong itu yang pinter dong, masa bohong tapi gelagaknya jujur. Bilang aja kali kalo lo nyariin si Azhar, gengsi kok gede banget." Ledek Ashilla.

Reta memutar bola matanya, ia malas dengan sikap Ashilla yang suka mengejeknya.

"Lo nyariin si Azhar 'kan?" Tanya Ashilla dengan senyuman meledek.

"Kalo gue bilang nggak, ya, nggak!" Sarkas Reta.

"Dih, nge-gas. Yuk, ikut gue!" Ajak Ashilla.

Dan sekarang mereka sudah ada di dekat Reza dan Boby, Reta terkejut. Pasalnya untuk apa Ashilla mengajaknya untuk mendekati Reza dan Boby.

"Ih, lo ngapain ngajak gue ngedeketin mereka?" Bisik Reta dengan nada penekanan.

Ashilla menyiku lengan Reta, "Udah diem aja. Gue sekalian modus, hehe."

"Eh, Neng Reta sama Neng Shilla. Ada apa, ya? Kangen sama Boby?" Tanya Boby dengan ke geer-an.

"Hellooooo, Boby yang tingkat kepercayaan dirinya tinggi banget. Jangan mimpi kalo kita bakal kangen sama lo, orang kita pengen ngomong sama..." ucap Ashilla sambil melirik ke arah Reza.

Reza yang merasa risih ditatap oleh Ashilla, ia berkata, "Lo ngapain ngeliatin gue kayak begitu?!" Ketus Reza.

"Hah? Mm... anu, eh iya, si Reta nih pengen ngomong." Elak Ashilla gugup.

Reta memutar bola matanya, Ashilla selalu saja menjadikannya alasan saat mendekati Reza. Dan sekarang pandangan mata Reza mengarah kepada Reta, ia terlihat begitu sinis.

"Apa?" Tanya Reza pada Reta.

"Apanya?" Tanya Reta balik. Begini rasanya jika orang ketus bertemu orang ketus, tidak akan mulus jalannya.

"Oh, iya. Si Reta nyariin Azhar, dia kemana ya?" Tanya Ashilla. Ia asal berbicara saja, daripada Reza semakin kesal sama gue, pikir Ashilla.

"Ih! Mana ad... aw!" Belum selesai menyela, kaki Reta sudah di injak oleh Ashilla.

"Lho, kenapa Neng Reta? Kok aw sih? Ada yang sakit? Yang mana? Biar Bang Boby periksa." Ucap Boby. Ia selalu saja heboh sendiri.

"Apa sih lo!" Ketus Reta kesal, alhasil membuat Boby terdiam.

"Azhar keman..."

"Dia nggak turun sekolah." Potong Reza.

Tatapan Reta langsung terfokus kepada Reza, ia menunggu kelanjutan apa yang Reza katakan. Reta menunggu Reza yang ingin mengatakan kenapa Azhar tidak turun sekolah.

"Kok bisa nggak turun sekolah, emang si Azhar kenapa?" Tanya Ashilla lagi. Sedangkan Reta bernafas lega, bukan karena Azhar tidak turun sekolah, tapi jika Azhar baik-baik saja maka Reta akan tenang.

"Banyak tanya." Ketus Reza, lalu langsung berlalu dari hadapan Reta dan Ashilla. Boby pun ia tinggalkan.

"Reza kok gue ditinggalin sih?!" Teriak Boby. "Neng Reta sama Neng Ashilla, Boby nyusulin pangeran judes dulu ya. Bye!" Ucap Boby pada Reta dan Ashilla. Reta dan Ashilla hanya mengangguk kebingungan.

"Reza! Tungguin gue!" Teriak Boby, seraya berlari terbirit-birit keberatan membawa tubuhnya.

Sedangkan Ashilla, ia tertawa terbahak-bahak. Dan Reta yang memasang kembali wajah juteknya.

"Ish! Lo kenapa sih ngakak banget?" Tanya Reta.

Ashilla terdiam, lalu menatap Reta. "Ya, lucu aja lihat Boby. Kocak banget sih dia."

"Lucu?! Nggak ah, biasa aja." Ujar Reta.

"Nah, gini nih Ta. Lo harusnya dekat sama Boby, bukan Azhar. Kalo lo dekat sama Boby, di jamin lo jadi cewek yang friendly bukan jutek begini." Kata Ashilla.

"Apa sih?! Orang Azhar juga bisa bikin gue ketawa-ketawa." Sesaat Reta terdiam, ia salah berbicara. Bukan begitu maksud Reta, tapi... ah! Begitulah.

"Nah, nah, nah. Ketahuan deh, coba lo jujur daritadi. Eh, tapi lo ingatkan kalo mulut gue bisa asal ceplos. Jadi kalo gue keceplosan bilang sama Azhar, ya, maaf." Ledek Ashilla. Dan ia langsung menjauh dari Reta, ia tau apa yang akan Reta lakukan saat Ashilla menggoda singa betina itu.

Untuk satu kali tarikan napas, "ASHILLA! AWAS LO!"

***

Hillu gengz!

Gimana chapter ini yang nggak ada Azhar nya? Apa kalian galau? Senang? Atau biasa aja?

Oke deh, see you!

Tertanda :
Adeline Isyaura

AzharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang