[2] Ancaman Ashilla ✔

2.7K 143 5
                                    

Terdengar suara dering alarm di ruang kamar milik Azhar, tapi ia tetap saja melanjutkan tidurnya. Tidak perduli kalau ia akan terlambat berangkat sekolah nantinya, toh ia sudah terbiasa terlambat ke sekolah.

Sekitar 15 menit Azhar tidak menghiraukan alarm, kini di luar kamar seperti ada yang memanggil namanya. Dengan terpaksa ia harus bangun, karena merasa sangat terganggu.

Saat pintu terbuka, seorang wanita paruh baya berucap. "Mas Azhar baru bangun? Hari ini kan sekolah, ayo mandi. Nanti Mas Azhar telat bagaimana?"

Ternyata pembantu di rumah Azhar yang sudah hampir sepuluh tahun menjadi asisten rumah tangga di kediaman Dika, memang hanya Mbok Mirna yang perhatian dengan Azhar saat di rumah.

"Iya, Mbok, iya." Jawab Azhar dengan malas.

"Ya sudah, Mbok ke dapur dulu. Nanti sarapan, ya, Mas Azhar."

"Eh, Mbok." Panggil Azhar, "Ayah ada?"

Mbok Mirna menoleh, "Tuan sudah pergi, Mas Azhar."

"Ayah kapan perginya?" Tanya Azhar.

"Tadi pagi sekali, katanya ada urusan kantor. Oh iya, Tuan berpesan kalau Mas Azhar nanti pulang sekolah langsung ke rumah. Ada yang ingin di sampaikan." Jawab Mbok Mirna.

"Aku ada urusan nanti, jadi nggak bisa langsung pulang."

"Mas Azhar, tolong turutin apa yang Tuan katakan. Mungkin saja ada hal penting yang ingin di sampaikan Tuan untuk Mas Azhar," ujar Mbok Mirna.

Azhar menghembuskan napasnya, lalu menjawab, "Iya deh. Nanti kalo Azhar bisa pulang langsung, Azhar pasti langsung ke rumah."

"Ya sudah, Mbok ke dapur dulu. Nanti Mas Azhar sarapan, ya."

"Iya, Mbok." Jawab Azhar dan menutup pintu kamarnya saat Mbok Mirna sudah pergi.

Bukannya beranjak pergi untuk mandi, tapi Azhar memilih duduk dan menyalakan ponselnya lebih dulu.

"Kira-kira rumah Reta dimana, ya?" Pikir Azhar.

Ia mencoba untuk bertanya kepada Boby, si King Kepo.

Azhar : Bob, rmh Reta Fernanda dmna?
07.14

King Kepo : Emng lo gk tau? Reta itu rmhnya depanan sma rmh lo
07.16

Azhar : Wah, gua bru tau. Y udh, klo gitu thanks ya
0

7.16

Azhar langsung membuka jendela kamarnya, kebetulan ruang kamarnya berada di lantai dua. Jadi, ia bisa melihat apa ada tanda-tanda Reta sudah berangkat sekolah. Karena Azhar berniat untuk mengajak Reta berangkat sekolah bersama.

"Si Reta udah berangkat apa belum, ya?" Pikir Azhar bermonolog. "Ah! Gue mandi dulu lah, ntar samperin ke rumahnya." Lanjutnya.

Azhar langsung masuk ke kamar mandi dengan tergesa-gesa, ia takut kalau Reta sudah berangkat sekolah.

Re-Zhar

Azhar mengetuk-ketuk pintu rumah Reta, sesekali memanggil sang empunya nama.

"Ret--"

"Elo, ngapain lo? Tau darimana juga alamat rumah gue? Jangan-jangan lo nguntit gue ya?!" Tuduh Reta saat melihat Azhar di luar rumahnya.

AzharTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang