(1)
"Kamu diam, ya,"
"Hah? Kenapa?"
"Jangan pergi kemana-mana,"
"Maksud kamu? Aku diam dari tadi di sini."
"Maksudnya hati kamu. Aku nggak ngelarang kamu pergi, asalkan jaga hatimu."
"Kalau seandainya hatiku berpaling bagaimana?"
"Boleh saja. Tapi asal kau tahu, hanya aku yang merasa bahagia dengan kekecewaan ini."
"Lalu kalau kamu kecewa, mengapa masih bertahan?"
"Karena aku selalu menyukai apapun yang kau beri untukku, sekalinya itu kekecewaan."
"Maaf,"
"Tak perlu meminta maaf, yang aku minta hanya jaga hatimu."
"Baiklah,"
"Kalaupun kamu membawanya pergi, pastikan dia perempuan yang baik. Karena aku tak ingin melihat perempuan lain merasakan kecewa seperti diriku."
"Bagiku, cukup satu perempuan saja yang aku kecewakan."
"Baguslah kalau begitu."
[04:52] : sn
KAMU SEDANG MEMBACA
(dia)logue
Poesia"Tutup cerita ini, kembalikan ke berandamu." "Mengapa?" "Karena ini hanyalah sebuah ilusi," "Lalu hubungannya denganku?" "Kamu nyata, buktinya kamu di depanku." "Aku hanya ingin membaca," "Jangan, kamu tak perlu membaca ini." "Kenapa?" "Karena aku m...