prakata (2)

61 1 0
                                    

Bila diibaratkan, aku adalah hujan, sedang kamu adalah bumi.
Aku terbangun di tengah malam ini. Dari sebelum hujan jatuh sampai ia berhenti.

Mungkin diriku pun begitu. Aku berjuang seorang diri dari dirimu belum menjadi apa-apa, hingga kelak kamu jadi orang.
Menjadi seperti hujan yang tak pernah takut untuk jatuh. Hingga saat ini, aku tak bisa menghitung seberapa banyak rintikku yang jatuh ke bumi. Layaknya aku yang berungkali jatuh dalam semua pesonamu.

Namun ada satu hal yang aku benci. Pada akhirnya, aku dan kamu tidak akan pernah menjadi kita.
Mungkin ini sudah tiba masanya aku menemani langkahmu sampai puncak.
Tapi percayalah, walaupun perjuanganku cukup sampai di sini. Tetapi do'aku tak pernah luput dari namamu.
Sukses untuk dirimu yang di sana ...

[1:54 a.m] : sn

(dia)logueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang