Part 2 : Red Candle

134 18 2
                                    

Aku hendak mengganti bajuku, namun suara ketukan pintu membuatku ingin menghampirinya.
Tapi aneh bukan? Tidak ada siapa siapa dirumah selain aku!

Ku pegang gagang pintu dan Mulai menarik pintu, aku tercengang! Kudapati sesosok Gadis berdiri didepanku

"Shella?!!"

---

Wajahnya pucat, rambutnya menutupi wajahnya, tatapannya menunduk kebawah.

"S-sh-shel-la, ka-mu ngapain?"

"Hanya... bermain...", ucapnya dengar suara paraunya

Lexa menelan ludah, Ia menatap menampilan Shella. Menyeramkan! Ia pun mempersilahkan Shella masuk kedalam kamarnya

"Duduk aja di sofa itu", ucap Lexa sambil menunjuk sebuah sofa

Shella hanya mengangguk tanpa suara, Ia menyeret tubuhnya untuk duduk di sofa tersebut. tatapannya masih menunduk kebawah, tanpa perubahan posisi

"Emm.. Shel.. Gua mau ganti baju dulu ya, lo tunggu disini keberatan ga?"

Shella mengangguk tanpa suara, Lexa berjalan meninggalkan Shella menuju kamar mandinya.

~15 Menit~

Lexa mendengar sebuah suara, terpaksa Ia bersegera keluar kamar mandi. Lexa menemukan Shella menatap tajam kearah sesuatu yang Lexa punya

"Shella, ngapain?"

"Itu apa?", tanyanya sambil menunjuk sebuah benda

"Itu lilin merah, emang kenapa?"

Shella menatap tajam kearah lilin merah itu, lilin yang biasa digunakan Lexa untuk ritual sesembahan

"Lexa... Aku harus pergi...."

Lexa menyergit "Kenapa?"

Shella tak menjawab, Ia melenggang pergi begitu saja meninggalkan Lexa

"Shella tunggu..!" Lexa mengejar Shella keluar kamarnya, seseorang menabrak Lexa

"Aduhh...."

"Lexa, kamu ngapain lari lari?"

"Mamah? Itu mah, Shella.. Temen Lexa, tadi kesini"

Mama Lexa menyergit bingung, "Lexa, Shella siapa sih? Mama galiat siapa siapa kok keluar Rumah"

"Beneran kok Mah, tadi Shella bilang dia harus pergi. Mungkin dia malu sama Mamah"

"Udah Mah gausah didengerin, Anak Aneh! Halu aja kerjaannya!", sambar seseorang dibelakangnya

"Kak, apaan sih! Aku beneran! Dia temen aku kak"

"Sekali aneh! Tetep aneh! Belum dibilang orang lain gak waras!"

Mata Lexa berkaca kaca, sebuah kalimat yang menyakiti hatinya, Mamanya hanya diam menatap Lexa. Mungkin Ia juga menganggap Lexa aneh

"Terserah kalian lah!!"

Lexa berlari menuju kamarnya, Ia membanting pintu kamar, menenggelamkan wajah sedih nya di tumpukan bantal

"Tadi tuh gua gak bohong! Bahkan para readers cerita ini jadi saksi, ya kan? Shella aneh... Dia kemana ya?"

Lexa menekuk lututnya, dan menutupi wajahnya. Lalu Ia memandang lilin merah miliknya

"Ada apa ya, sama lilin itu? Kok Shella kayak ketakutan gitu"

Lexa beranjak mengambil laptopnya, Ia membuka internet untuk mengetahui lebih dalam tentang lilin merah itu, mata nya menyimak setiap tulisan yang tertera, hingga matanya pun berhenti pada sebuah paragraf

INDIGO (Horror Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang