Suram....
Keadaan gelap gulita menyelimuti salah satu ruangan, ruangan yang penuh keanehan dan hal mistis
Seperti biasa, lilin lilin merah mengelilingi seorang gadis di tengahnya. Jari jemarinya menggerakkan tasbih
Ia mencabut salah satu rambutnya, lalu di letakkan diatas lilin hingga terbakar, begitu seterusnya sampai 7 kali
Kemudian Ia meniup semua lilin satu persatu, hingga saat Ia ingin meniup lilin terakhir, sesuatu menghalanginya
Telapak tangan menghalangi lilin tersebut, gadis itu mendongak dan melihat
"Kau..."
"Halo Lexa, kita bertemu kembali"
Wanita berjubah yang Ia temui kemarin, sekarang datang kembali di hadapannya
"Ada mau apa kau kesini?", tanya Lexa
"Aku akan menjawab semua pertanyaanmu, nak"
"Pertanyaan?"
Wanita itu menggenggam tangan Lexa, seketika saat mereka membuka mata, mereka telah berada di lain tempat
"Tempat apa ini?"
"Tempat berkumpulnya ruh"
"Ruh?"
"Kemari, akan kutunjukkan"
Wanita itu mengajak Lexa ke sebuah tempat, lalu Ia menjentikkan jarinya. Tiba tiba mereka berada di sebuah pemakaman
"Apa apaan ini? Aku takut, aku ingin pulang", ucap Lexa
"Jangan takut, aku ada disampingmu. Lihat ruh ruh itu? Itu ruh seseorang yang raganya telah dikubur di dalam tanah, warnanya merah kehitaman", ucap wanita itu sambil menunjukan jarinya
"Aku bahkan bisa melihat mereka saat di dunia nyata"
"Aku tahu kemampuanmu, tapi aku sengaja mengajak mu ke dimensi ini untuk membedakan ruh yang seharusnya, dengan ruh yang bukan seharusnya"
"Apa maksudmu? Kau membuatku bingung"
"Intinya, aku akan menjawab semua pertanyaanmu"
Wanita itu kembali menggenggam tangan Lexa dan menjentikkan jarinya, kini Ia berada di Sekolah
"Sekolah? Mau apa kita disini?"
Wanita itu menunjuk kearah sesuatu, "lihat, ruh itu.. Mereka berkeliaran di area sekolah"
"Sekolah ini memang angker", ujar Lexa
"Jangan pandang itu, pandang lah warnanya... Merah kehitaman bukan? Kemari..."
Wanita itu kembali menarik tangan Lexa, ia kini berada di suatu tempat
"Lihat itu..."
"Shella? Itu kan shella, kok dia.."
"Jangan hiraukan siapa dia, lihatlah warnanya, apakah Ia terlihat merah kehitaman?", tanya wanita itu
Lexa menggeleng, "tidak, warnanya putih bercahaya"
"Ya, dia adalah ruh yang tidak seharusnya. Dia adalah ruh, tapi dia bukan benar benar ruh seseorang yang telah meninggal"
"Apa?! Jadi Shella itu-"
"Ruh, tapi Ia bukan ruh yang sebenarnya"
Lexa diam dan nampak berfikir
"Lebih tepatnya aku memberimu klu untuk tau siapa dia, bukan menjawab pertanyaanmu", ujar wanita itu
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO (Horror Story)
HorrorRank #1 In Ghosthunter 'kau melihatnya. tetapi temanmu tidak' gadis pucat itu adalah temanmu. berbincang dalam dimensi ruang yang berbeda bisakah kau menjadi teman yang baik?