"So how is it, Hun-na?" tanya mama Sehun berjalan di belakang Sehun saat dia baru saja memasuki kamarnya. Hari yang melelahkan selain membagi waktu dengan urusan kerjaan, urusan pribadi, sekarang ditambah lagi urusan Jeiya.
"Mom, can I take a breath for a moment. Please." Sehun menyenderkan badannya di headboard ranjangnya sambil mengecek beberapa pesan di iphone nya. Pesan yang dia tunggu dari pengacaranya.
Mamanya keluar dari kamarnya dan tak lama kemudian membawakan secangkir minuman untuk Sehun. "Minumlah teh bakhacha ini baik untuk relaksasi dan meredakan otot-ototmu yang tegang," menyodorkannya ke Sehun.
"Mom, I don't like sweet," Sehun sempat menolak tapi mamanya memaksa.
"Ini tidak manis, aroma daun mint. Kamu pikir mommy lupa kalau kamu tidak suka manis. Cepat habiskan." Mamanya duduk di pinggir ranjang dan memberi kesempatan untuk Sehun memulai bercerita. Dia sangat tahu kalau Sehun tidak suka dipaksa walaupun sebenarnya dia penasaran dengan pertemuan Sehun dengan Jisoo.
"Aku tadi bertemu dengan Jeiya. Kami menjemputnya di sekolah," Sehun menaruh cangkir teh yang kosong di meja sisi ranjangnya.
"Jadi kamu sudah ketemu adiknya Joanna? Apa kalian sudah membicarakannya?" Mamanya duduk mendekat ke Sehun.
"Belum, aku rasa saat ini bukan waktu yang tepat lagipula terlalu awal untuk membicarakan itu, Mom. Jisoo is a smart woman and she is very close to Jeiya. So it's not as easy as we look about this matter."
"Terus mau sampai kapan kita menunggu? Mommy juga sayang sama Jeiya. Setiap melihat Jeiya mommy seperti melihat Nichkhun. Kamu mengerti kan keinginan mommy, Heon-na?" Mata mama Sehun mulai berlinangannya.
Sehun segera memeluk mamanya dengan erat. Langsung saja mamanya menangis dalam pelukan Sehun. Dia tahu betapa mamanya sangat kehilangan Nickhun. Sewaktu Sehun mulai ditugaskan ke luar negeri, dia yang meminta Nickhun menjaga mama papanya dan melarang Nickhun mengikuti jejaknya untuk tinggal di luar negeri. Dan Nickhun yang paling dekat dengan mommy mereka.
"Maafkan Sehun, mom. Sehun sangat mengerti. Sehun hanya minta mommy bersabar sampai Sehun bisa tepati janji Sehun ke mommy. Dan selama mommy menunggu, mommy juga melakukan pendekatan ke keluarga mereka. It's just one month they lost their daughter. I think it's not fair if they will lose Jeiya so quickly."
"Berapa lama waktu yang kamu butuhkan? Dua bulan? Mommy akan menunggu."
"Two months is too soon, mom." Sehun sebenarnya tidak tahu berapa lama waktu yang dia butuhkan untuk mengambil Jeiya. Pikirannya saat ini sedang bercabang. Sebenarnya dia berharap dengan tinggal sementara di Korea, dia dapat menenangkan pikirannya dengan urusan pembatalan pernikahannya.
"Okay, I will give you time until my birthday. How is it my son?" terdengar nada paksaan dari mamanya dan kali ini Sehun tidak bisa mengelak lagi. Berarti tiga bulan. Tiga bulan dia harus memikirkan caranya.
"Fine. Three months, mom." Mamanya tersenyum puas mendengar jawaban Sehun dan dia mengecup dahi Sehun lalu melangkah keluar dari kamar.
"Thank you son, Good night," katanya sambil menutup pintu.
Ternyata tidak susah menitikkan airmata, begitu gumam mama Sehun sambil menari-nari kecil saat keluar dan menutup pintu kamar Sehun.
***
"Eee... Eee... mommy... mommy..." Jisoo sontak terbangun saat Jeiya mengigau. Jisoo segera menyalakan lampu tidurnya dan mengusap kepala Jeiya.
"Ssuutt... ssuutt.. mommy di sini, Jeiya. Mommy di sini." Jisoo menepuk-nepuk paha Jeiya agar dia tertidur. Jeiya bukannya tertidur lagi justru membuka matanya dengan airmata menumpuk matanya kemudian dia menangis keras.

KAMU SEDANG MEMBACA
* J e i y a * [HunSoo's Story]
RomanceJeiya harus kehilangan kedua orangtua di usia 3 tahun akibat kecelakaan. Jisoo dan Sehun memperebutkannya karena merasa berhak atas Jeiya. Jadi siapa yang akhirnya berhak atas Jeiya? Amazing Cover by @andearr thanks dear ^^