Jeiya harus kehilangan kedua orangtua di usia 3 tahun akibat kecelakaan.
Jisoo dan Sehun memperebutkannya karena merasa berhak atas Jeiya.
Jadi siapa yang akhirnya berhak atas Jeiya?
Amazing Cover by @andearr thanks dear ^^
Ia mencium dahinya, "Selamat malam," lalu berjalan dengan tenangnya keluar kamar.
Jisoo tidak tahu harus berbuat apa. Tubuhnya seperti kaku, tak bisa bergerak. Bibirnya hanya terkatup tak bisa berkata apa-apa. Ia hanya terdiam menatap kepergian Sehun.
Tanpa sadar Ia menyentuh dahinya kemudian kejadian Sehun mencium dahinya terulang lagi di pikirannya. Ia mengarahkan tangan kanannya tepat di jantungnya berada.
Suara denting jam di ruang depan terdengar sebelas kali, berarti waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Tapi Jisoo masih saja duduk di sofa kamar, dengan kedua kaki ditekuk sembari menggigit kuku jari telunjuk kanannya.
"Apa maksudnya tadi? Bukankah dia harus menjelaskan apa yang tadi dia lakukan? Memangnya aku siapa dia? Lama-lama aku bisa gila menghadapi tingkahnya yang absurb. Menyebalkan! Aku harus bicara sekarang."
Jisoo bangkit dari duduknya dan mulai berjalan menuju ke pintu kamar tapi hanya beberapa langkah Ia urungkan dan akhirya hanya mondar mandiri di sana.
"Tidak! Apa aku harus menemuinya? Tapi nanti dia kira aku ke-geeran. Tapi kalau tidak dituntaskan, aku yang bisa gila. Ahh sudahlah, aku harus menyelesaikannya malam ini juga. Kim Jisoo! Fighting!!!" Jisoo mengangkat dan mengepalkan kedua tangannya.
Jisoo berjalan mengendap-endap menuju kamar Sehun yang letaknya berseberangan dengan kamarnya. Malam sudah larut, yang terdengar hanya suara jarum jam dinding . Jisoo melihat sekilas ke bawah, hanya lampu ruang makan dan tangga yang menyala.
Tok.. Tok.. Tok...
Apa dia sudah tidur?
Tok.. Tok.. Tok..
"Siapa?"
"Ini aku, Jisoo. Bisa kita bicara sebentar?" Tak lama pintu kamar terbuka.
Jisoo terkesima melihat paman Jeiya bertelanjang dada dengan hanya mengenakan celana training. Kedua manik matanya perlahan memindai tubuh bagian atas Sehun yang terpahat sempurna ditambah lagi kedua otot bisep yang terbentuk sempurna.
Sadar atas apa yang dilakukannya, Ia segera membalik badannya membelakanginya.
"Ya, ada apa?"
Jisoo tidak mendengarnya.
"Hei, katanya ingin bicara?" tanya Sehun lagi.
Jisoo berbalik dan terkejut karena Sehun sudah ada tepat dibelakangnya, "Hem.. Oh..Ohiya maaf, bisa kita bicara?"