Prologue

23.2K 1.2K 31
                                    

Seorang lelaki mematikan puntung rokoknya di atas asbak yang ia simpan tepat di atas meja nakas samping tempat tidur.

Mata berwarna kelam itu menoleh ke arah sosok lain yang terbaring pasrah di sana. Bibirnya menarik sebuah seringai, pembalasan seperti inilah yang pantas didapat oleh seorang gadis yang berstatus sebagai anak dari calon Ibu tiri yang berniat menghancurkan serta menghabiskan harta keluarganya.

Andra Saputra, lelaki berketurunan Indo Belanda itu tersenyum kecut, ada sedikit perasaan bersalah yang mencubit hatinya. Tapi bagaimanapun, niat untuk balas dendam ini tetap harus tertuntaskan.

Ia lekas berdiri dan meninggalkan tempat bekas pergumulan malamnya sebelum sosok perempuan yang berada di sana terbangun. Sosok gadis cantik yang sudah ia perawani.

Hanya beberapa menit saja Andra masuk ke dalam kamar mandi. Rupanya ia hanya mengenakan kemeja sekolah yang lengkap, aroma parfum mahal yang khas menguar dari tubuhnya. Segera, Andra mengeluarkan sesuatu dari dalam tas sekolah yang sengaja ia bawa ke tempat terkutuk ini. Ia mengeluarkan sebuah kertas yang tidak lain merupakan sebuah cek dengan nilai digit yang cukup banyak disertai pula beberapa lembaran uang bernominal seratus ribu-an, untuk kemudian ia simpan tepat di samping perempuan naas tersebut.

"Semoga, dengan hal ini bisa bikin lo sadar seberapa besar penderitaan gue setelah Nyokap lo ikut campur ngehancurin hubungan keluarga gue yang harmonis. Cewek murahan, masih untung kali ini gue ngasih lo kesempatan buat hidup."

Setelah berkata demikian, Andra benar-benar pergi meninggalkan perempuan yang sudah digagahinya sendirian tersebut, ia membiarkan kondisi gadis itu dalam keadaan yang mengenaskan. Andra keluar, meninggalkan kamar hotel VVIP dengan kualitas terbaik hanya untuk satu malam pembalasan.

Beberapa orang yang melihat Andra tercekat, pasalnya bagaimana bisa anak dari salah satu pengusaha tersohor di Jakarta ini berkeliaran sendiri, tanpa pengawasan satu orangpun bodyguard nya, atau paling tidak selalu ada satu sahabat atau orang suruhan untuk menjaga di sisi kanan dan kirinya.

Benar-benar kejadian langka, membuat beberapa dari mereka mencoba mengabadikan momen ini dalam kamera ponsel, tapi mereka mengurungkan niatnya, segera setelah Andra yang lebih cepat menyadari tingkah ganjil di sekitarnya itu dan menolehkan kepala menatap tajam satu-persatu.

Merasa aman, Andra kembali berjalan, ia melangkah pergi dan berlalu dari parkiran bersama dengan mobil sport kesayangannya. Mobil sport yang hanya diproduksi sampai tiga ribu unit tersebut, sudah pergi untuk membelah jalan kota Jakarta.

"Dia pasti udah one night stand."

"Beruntung banget yang jadi ceweknya."

Tidak jauh hanya tanggapan seperti itu saja yang terdengar sesaat setelah Andra pergi meninggalkan area parkiran hotel.

~¤~

"Jadi, udah lo apain dia semalem?"

Andra tidak lekas menjawab pertanyaan Mike yang kini berada di apartemen lelaki tersebut untuk menemani.

"Lo gak mau jawab apa yang udah lo lakuin itu?" Lagi, lelaki yang sama mewarisi darah Eropa ini menanyakan hal yang serupa saat ia belum mendengar jawaban apapun dari sahabat kecilnya.

Kemudian Andra menolehkan kepala, seketika Mike terdiam dengan manggut-manggut, ia paham situasi seperti ini meski hanya mendapat tatapan tajam Andra.

HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang