.
...
Tring...
Ugh...
Aku terbangun mendengar suara gemericik besi, dalam sebuah tempat yang diselimuti kabut putih dan sebagian nampak seperti pecahan kaca.Puluhan rantai emas mengikat tubuhku.Aku tak dapat menggerakkan tubuhku barang satu jaripun.Inilah harga yang harus kubayar demi Dunia ini, entah aku akan berada di sini selamanya, haha.
Perlahan, pecahan kaca di sekitarku mulai menampilkan gambaran kehidupanku terdahulu, ketika aku berumur masih merupakan bocah desa biasa yang tidak memiki sesuatu yang istimewa, tertawa, menangis dan bermain ke sana kemari di sekitaran desa.Jadi, ini adalah pecahan memori ku ya.
Gambaran itu berubah menampilkan diriku yang saat itu berumur 7 tahun dijemput oleh Kesatria Kerajaan karena aku merupakan 'Anak yang Dipilih oleh 12 Kesatria Bintang' untuk menjadi Sang Pahlawan Bersayap Emas, Garuda.Aku ingat saat-saat aku berpamitan dengan orang tuaku untuk dilatih oleh 12 Kesatria Bintang.Aku mengira bahwa aku bisa bertemu dengan mereka setelah latihanku selesai, akan tetapi, seminggu keberangkatanku desaku diserang oleh wabah monster dari Sang Kaisar Kegelapan, Arang, yang disebut dengan 'Abu Arang'.
Haha, sungguh ironi, Aku dipilih menjadi pahlawan untuk melindungi dunia ini, tapi aku bahkan tak dapat melindungi keluargaku sendiri.Maka dari itu, aku bersungguh-sungguh berlatih demi menjadi Sang Perisai Pelindung Langit dan Bumi, Sang Pahlawan Bersayap Emas, Garuda, agar tak ada lagi anak yang akan kehilangan kasih sayang orang tuanya.Cukup aku saja.
Gambaran itu kini berubah menampilkan diriku yang sedang dilatih oleh Kesatria Bintang Pertama, Ain.Aku dilatih oleh 12 Kesatria Bintang secara bergantian per tahun, jadi total 12 Tahun aku dilatih oleh mereka semua.
Selama 12 tahun, 12 guru yang mengajariku dengan metode dan cara mereka masing-masing, ada yang melatihku dengan keras, adapula yang melatihku dengan lemah lembut.Mereka mengajariku segala hal, mengenai pertarungan, pertempuran, cara berbicara, strategi, kebaikan hati, ketenangan diri dan masih banyak lagi.Sebagai tanda hasil latihanku, mereka memberiku hadiah masing-masing dari mereka, ya, itu adalah Senjata Emas, Senjata dari 12 Kesatria Bintang.
Gambaran itu sekarang berubah, menunjukkan puluhan peperangan yang telah kulewati melawan pasukan Arang.Perang Lembah Matahari, Perang Fajar, Perang Segitiga, Perang Angkar, dan berpuluh perang lainnya.Peperangan ini cukup menyulitkanku karena wabah 'Abu Arang' yang ternyata mengubah mahluk hidup menjadi setengah monster dan menambah banyak pasukan Arang.Ditambah lagi dengan beberapa Raja, para Kaum bangsawan, yang memiliki daerah kekuasaannya masing-masing yang tidak mau bersatu dan kerap berselisih sehingga sering terjadi perang saudara sehingga aku cukup kewalahan mendamaikan mereka.
Merasa percuma untuk meminta bantuan dari orang-orang yang hanya mementingkan diri dan kekuasaannya sendiri, aku mulai berkelana berkeliling dari tempat ke tempat, desa ke desa, kota ke kota, di setiap Kerajaan untuk membantu mengalahkan Arang sekarang dan untuk selamanya.1 tahun berlalu, ratusan ribu kesatria, prajurit, bahkan rakyat biasa dari segala penjuru Nusa mengikutiku ke peperangan kami yang terakhir melawan pasukan Sang Kaisar Kegelapan, Arang.'Perang Siang Malam' , kalau tidak salah itulah sebutan mereka mengenai perang itu, karena dalam peperangan itu Aura Emasku dan Aura Hitam Arang saling menekan, sehingga daerah peperangan itu nampak satu sisi terang benderang dan sebagiannya lagi gelap gulita, seperti pertemuan antara siang dan malam.
Peperangan yang berlangsung hampir sebulan itu berakhir dengan kemenangan kami, Arang dan pasukannya yang tersisa mundur dan melarikan diri.Pesta langsung dibuat semeriah mungkin untuk merayakan kemenangan ini di Istana-Istana di Kerajaan di seluruh Nusa.Para Raja-raja, kaum bangsawan, dan para politisi yang pada kenyataannya menolak ikut andil dalam peperangan itu mengangkat gelas tanda kemenangan, para wanita mereka bayar untuk menari-nari suka cita diatas panggung, tawa dan nyanyian mereka menggema semalaman.
Tak taukah mereka, bahwa kemenangan ini harus dibayar mahal dengan banyaknya kesatria, prajurit, dan rakyat biasa yang kehilangan nyawanya, mungkin hampir setengahnya.Sementara yang lainnya mengorbankan nyawa mereka demi kedamaian di dunia ini, sebagiannya lagi malah berpesta pora seakan dunia ini hanya milik mereka.Sungguh ironi.
Aku sendiri tidak merasa menang dalam peperangan ini, Aku gagal melindungi mereka semua yang telah percaya padaku, aku telah.....
.............
.....
Gagal.
Aku mengernyitkan mata pelan, mengingat hal seperti itu cukup membuatku sedih.Aku ingat setelah itu, aku sekali lagi memulai perjalanan sendirian untuk mencari Arang dan pasukannya yang tersisa, dan untuk menghentikan mereka dan wabah 'Abu Arang' nya.Setelah sekian lama berlalu, aku telah mengalahkan pasukan Arang yang tersisa, dan menemukan cara mengobati wabah 'Abu Arang' itu, aku, Orang yang Dipilih oleh 12 Kesatria Bintang, Perisai Pelindung Langit dan Bumi , Sang Pahlawan Bersayap Emas, Garuda, bertemu lagi dengan Kaisar Kegelapan, Sang Penebar Teror, Raja Malam Hari, Arang di Hutan Mati, tempat kastil persembunyiannya berada.Pertempuran terakhir antara kami berduapun dimulai.Setelah 3 bulan purnama, aku akhirnya berhasil menyegelnya dengan menukarkan jiwa atau nyawaku.
Haha......
Lucu rasanya, melihat gambaran ingatanku sendiri.Ada sedikit perasaan aneh yang kurasakan setelah melihatgambaran ingatanku sendiri. Aku, walaupun merasa nyawaku sendiri merupakan harga yang murah demi kedamaian dunia, namun aku tak dapat memungkiri bahwa dalam lubuk hatiku yang terdalam, aku..........
....ingin.....
hidup.......

KAMU SEDANG MEMBACA
GARUDA : kembalinya Sang Pahlawan
Fantasy100 tahun yang lalu, terjadi pertempuran besar antara Sang Pahlawan Garuda melawan Kaisar Kegelapan Arang yang berhasil di menangkan oleh Sang Pahlawan Garuda, namun dibayar dengan harga mahal, yaitu nyawa Sang Pahlawan.Dunia kembali aman dan damai...