24.

4.3K 254 47
                                    

Tingtong.~

Suara bel rumah, membuat asyah seketika berdiri untuk membuka pintu.

Aku, Nisa, dan Bela sudah bisa menduga siapa yang datang :)
Ya. tentu saja Uty.

tak berapa lama kemudian. Asyah pun datang dengan Uty disampingnya. tapi begitu uty melihat kami..

"Lah kok mereka.." Ucap Uty. namun memilih tak melanjutkan ucapannya saat asyah seketika memotong ucapannya itu.

"Mereka juga bakal nginep dirumah gue. toh juga ortu gue masih diluar kota, besok sore baru balik. jadi biar rame.. gue ajak kalian semua deh." Elak asyah.

Dia pintar juga mencari alasan wkwk.

Uty kemudian tampak mengeluarkan tawa kecilnya, entah itu tawa yang di paksakan atau tulus(?)

"Jadi malam ini, kita bakal seru seruan dong hehe." Ucap Uty

jujur saja, aku sangat jengah melihat senyum palsu di wajahnya.

aku tau dia pasti sebenarnya tidak suka akan kehadiran kami. aku tau isi kepalanya!-_-
hanya ingin berduaan dengan asyah-ku, cih.

》》》

Malam harinya..

tentu saja aku tidur bersama asyah. tapi kalian tau, mataku kini rasanya tak bisa terpejam.

aku terus memikirkan soal ide yang diberikan kak della yang ternyata sepemikiran dengan nisa.

huft. aku takut besok tak bisa mengendalikan diriku. dan aku berharap rencana kami akan berhasil membuat Uty berhenti ingin merebut asyah dariku.

"Kamu kenapa?"

Aku terhentak kaget sesaat saat kedua tangan asyah tiba-tiba melingkar di perutku.

"Aku takut." jawabku singkat.

"Takut kenapa?"

Aku berbalik, menatap lembut kedua manik matanya yang berjarak sangat dekat dari wajahku.

"Gimana kalo.. rencana kita.."

"Kita pasti berhasil. percaya sama aku."

Ia dengan cepat memotong ucapanku sebelum aku selesai bicara.
Kedua matanya balik menatap aku dalam seolah benar2 ingin meyakinkan ku. :)

Kemudian sebelah tangannya terangkat, membelai pipiku dengan begitu lembut.

"Aku akan lakuin apapun asal hubungan kia baik-baik aja."

Tatapannya itu berhasil meyakinkanku. ucapannya itu seolah terngiang dikepalaku bak sebuah audio yang tiada bosannya diputar oleh otakku.

"Aku sayang kamu." ucapku seperti sebuah bisikan padanya, kemudian berhamburan jatuh kedalam pelukannya.

"Sayang doang? aku udah cinta sama kamu." ucapnya yang membuatku seketika terkekeh mendengarnya.

"Cinta itu gak perlu di ucapin, cuma perlu dirasain aja." ucapku sambil terus mengeratkan pelukanku di tubuhnya^^

"Hem, dan aku bisa rasain.. seberapa besar cinta kamu ke aku. maka dari itu, aku bodoh jika tidak memperjuangkan hubungan kita."

^^
Aku merasa sangat lega mendengar ucapannya.
Aku merasa sangat senang saat ia mengatakan akan memperjuangkan ku.
aku percaya padanya.
aku percaya pada setiap kata yang dia ucapkan.
Aku yakin, dia akan benar2 memperjuangkan hubungan kami :)

》》》

Keesokan paginya.

aku terbangun saat asyah sudah tak ada di sisiku. ya aku yakin dia sudah pergi jogging subuh tadi.

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang