8.

4.9K 254 11
                                    

Kini kami telah memasuki jenjang SMA. kami berlima sama2 melanjutkan sekolah di SMA Nusa Jaya. yah sekolah itu memang memiliki jenjang mulai dari SD, SMP, sampai SMA.

(Sebenarnya di SMA asyah punya banyak panggilan hehe, tapi aku gak tulis itu yah, karena bagiku asyah yah asyah :3)

Next~

Aku rasa aku tak perlu menceritakan bagaimana masa2 aku di mos saat memasuki jenjang SMA. ya soalnya tak ada yang berkesan. semuanya sama seperti mos-mos di sekolah lainnya.

namun saat demo ekskul (semua ekskul sekolah nunjukin kehebatan dan keunggulan eksul masing2.) aku sedikit khawatir pada asyah saat dia bertemu dengan seseorang yang pernah melukai hatinya begitu dalam..

Ya. Kak indri!

Kurasa bukan hanya aku. Bela, Uty, dan Nisa pun sama2 khawatir saat pertama kalinya asyah bertemu kembali dengan sosok kakak angkatnya itu.
mereka bertemu saat itu ketika kak indri mendemokan ekskul paskib Nusa Jaya.

"syah, lo gak apa-apa?" tanyaku sambil menggenggam tangannya.

ia menoleh padaku kemudian menyunggingkan senyumnya. "Tenang aja.."

Jawabannya itu.. masih tak mampu menghilangkan rasa khawatirku. aku takut ia kembali menelan pahit dan sakitnya luka yang di torehkan kak indri padanya..

Namun tetap saja, matanya tak bisa lepas dari kak indri. senyumnya pun terus mengembang sempurna. aku yakin, ia sangat bahagia bisa bertemu dengan kak indri lagi :')

》》》

siapa sangka, kami berlima lagi-lagi bisa sekelas seperti ini di kelas X.MIA 1 (MIA : matematika ipa) hehe tapi tetap dong aku dan asyah sebangku, aku tidak akan mau berpisah darinya.^_^

"Eh syah, lo yakin mau ikut ekskul karate?" Tanya Bela, saat kami berlima sedang duduk2 santai di kelas.

Dengan semangatnya ia menjawab. "Iya! gue yakin banget."

"Buat apa coba ikut ekskul gituan? lo gak liat tadi anak2 karate guling2 di lapangan gitu sampe ngebanting-banting lawan segala. gue malah ngeri liatnya syah." Ucapku.

ya, aku sebenarnya tidak setuju dia ikut karate. bukan apa, aku hanya tak ingin ia terluka atau kelelahan. aku masih ingat, dia memiliki riwayat penyakit tipes yang mengharuskannya tidak boleh terlalu kelelahan kan :(

"Duhh incess.. gue juga ikut ekskul karate kan biar bisa jagain lo, gimana sih.."

:3

Dasar! dia malah menggodaku haha.

Asyah memang sering mengeluarkan gombalan2 receh seperti itu secara reflek tanpa dia sadari. meskipun gombalannya itu biasa2 saja tapi tetap.. aku degdeggan mendengarnya ^_^

Gombalan receh itu berubah menjadi hal yang sangat manis dan romantis ketika asyah yang mengucapkannya hehe.

"Uhukk." Aku melirik tajam kearah Nisa yang aku yakini sengaja batuk dengan niatan mengejekku, pasti!-_-

"Gue juga ikut ekskul karate ah." Ucapan Uty membuatku, Nisa, dan Bela cukup terkejut.

Asyah justru terkekeh. "Yakin lo?."

"Iyalah. lo jangan remehin gue yah."

"Emang kapan gue remehin lo?"

"Tadi ngapain lo nanya gue yakin apa gak? kan itu sama aja ngeremehin."

"Wahh.. lo nuduh nih namanya."

"Alaahh.. gue tau kok isi hati lo!"

"Apa coba?"

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang