29.

4.4K 257 64
                                    

Kelas 2 SMA sekaligus penerimaan siswa baru.

Ah, di kelas 2 ini.. kak della, mahmud nya asyah yang ada di jakarta sudah tidak ada. ya, dia meninggalkan asyah begitu saja. kata asyah, orang itu pergi tanpa pamit dan menyisakan tanda tanya besar dikepala asyah.
awalnya, asyah sangat kacau dan hancur. makanya aku tak menceritakannya pada kalian. aku tidak kuat mengetiknya. intinya sama seperti dulu saat ia di tinggal oleh kak indri.
saat melihat orang itu dengan mudahnya mempermainkan hidup asyah, aku sangat membencinya. aku menyesal membiarkan asyah menyayangi orang seperti kak della itu! tapi dasar asyah..
dia terlalu baik, hingga dia akan marah jika aku memaki dan menjelek2kan kak della didepannya.
huft.

sudah basa basi tentang kak della..
Next~~

"Kamu yakin mau ikut?"

"iyalah. aku gak bakal biarin ada adek kelas yang genitin kamu disana."

Ia terkekeh. "Yaudah, kamu di samping aku terus yah." ucapnya sambil mengelus pipiku.

aku menganggukkan kepalaku lalu tersenyum manis padanya.

Hari ini adala hari penerimaan siswa/i baru SMA kami.
tentu saja, asyah sebagai inti osis harus datang untuk melakukan MOS pada adik-adik kelas kami.

mungkin kalian bertanya, untuk apa aku ikut? sedangkan aku bukan osis.
hehe iya sih, tapi yah harus gimana lagi..

aku tidak tenang memikirkan bagaimana nantinya asyah berinteraksi pada adik2 kelas ><

ya ya kalian boleh mengatakan aku posesif, atau apapun itu.
aku hanya tidak ingin.. ada orang lain yang mengganggu atau bahkan menarik simpati asyah. tidak boleh. :)

begitu sampai di ruang osis.

asyah langsung membuka sebuah lemari di pojok ruangan tersebut. lalu..

"pakai almameter ini.." ujarnya sambil memakaikanku sebuah almamater berwarna merah yang di padukan dengan garis hitam di bagian kerahnya.

Almameter tersebut adalah almameter persatuan osis disekolah kami.

setelah memakaikannya padaku, asyah pun mengambil satu untuk dirinya.
terlihat disisi kiri almameternya sekretaris osis.

Lalu ia pun mengambil sesuatu yang ia balut di lengannya. benda itu juga bertuliskan sekretaris osis.

"Inget, kamu terus sama aku ya." ucapnya kembali padaku, kemudian ia tampak memasangkan sebuah pita berwarna hijau yang sudah di tempel disebuah peniti.

lalu ia memasangkannya di almameterku sebelah kiri.

tiba-tiba..

"Eh syah, lo disini.."

aku pun berbalik, melihat siapa yang datang.

"Gue udah nyari lo daritadi.." lanjut Indra.

Ya. orang itu adalah indra.
ah aku lupa mengatakan pada kalian, indra juga adalah osis meskipun dia bukan inti.

"Nih, Id card lo. makanya jan kelamaan datangnya."

sedikit cemburu. apalagi saat melihat indra dengan gemas mengacak2 poni asyah.
terlihat jelas di mataku, indra masih ada rasa pada asyah :')

"Ish, ndra apaan sih lo. udah tau gue gak suka poni gue di ganggu." celoteh asyah lalu merapikan kembali poninya.

Indra nampak tertawa kecil. "Iya deh iya, sorry syah."

asyah terlihat hanya menganggukkan kepalanya, kemudian memakai Id card nya.

"Eh ndra.. gue boleh mintol gak?"

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang