30.

4.1K 246 73
                                    

Hari ini adalah hari terakhir MOS..

Semua siswa/i baru di haruskan mencari tandatangan osis sebanyak2nya.

jadi karena itulah..

aku menyembunyikannya :)

"Jadi, kapan nih boleh keluar?" tanyanya padaku dengan suara berbisik.

"Nanti. kalo acara nyari tandatangan ini udah selesai." jawabku dengan nada berbisik juga dan datar.

Sekarang ini kami sedang berada di uks. aku menarik asyah ke sini lalu kami duduk tepat didepan pintu uks.

Asyah yang duduk di sampingku, kemudian terdengar terkekeh. "Gila, udah kayak buronan aku."

Aku menoleh menatapnya. "Dih, kalo kamu buronan.. berarti kamu udah ngelakuin kejahatan."

Tiba-tiba, entah kenapa wajahnya berubah menjadi serius. ia menatap mataku dengan tatapan dalam namun terlihat sayu.

"S-sebenarnya.. aku emang jahat kha."

aku mengkerutkan keningku menatapnya. "Maksud kamu? kamu jahat kenapa?"

kini ekspresinya semakin menampakkan kesedihan. membuatku semakin khawatir dan mencoba menerka2 ada apa dengannya.

"Aku harusnya di penjara."

Aku menangkup kedua pipinya. membuat wajahnya mau tak mau menatapku.

"Kenapa? kamu habis ngapain emang?"

Ia terdiam sebentar. lalu..

"Aku udah.."

-_-
Ia menjeda ucapannya agak lama, seolah sedang berfikir. dan sungguh.. itu membuatku cukup kesal.

"Apaa??" kali ini aku menekan ucapanku. ohayolah dia sudah cukup menguji kesabaranku kurasa-_-

"Tapi jangan marah, janji?" tanyanya dengan suara lemah.

baiklah. aku semakin penasaran.

"Iya janji. ada apa emang?."

Ia tampak menarik nafasnya dalam, lalu..

"Aku udah nyuri hati kamu. maaf ya."

bugh.

"Aww! sakit!" pekiknya saat aku reflek memukul bahunya cukup keras.

"Bodoamat. kamu sih ngeselin! aku udah serius kamu malah becanda." ujarku

tentu saja aku kesal!-_-
Iihhhh dia sangat menyebalkan.

dan lihat sekarang?
dia malah terkikik geli seolah sedang menahan tawanya di depanku-_-
ngeselin emang.

"Tapi benerkan???" Dengan wajah jahilnya, ia mendekatiku.

"Tau~ pikir aja sendiri." cibirku

"Gak bisa mikir aku tuh, otak aku udah penuh tentang kamu. jadi gak bisa mikir lagi.."

"iihh asyahh!" teriakku sambil memukul2 bahunya, lembut :v

tiba-tiba..

aku segera membekap mulut asyah, dan ku rapatkan tubuhku ke arahnya. berusaha semaksimal mungkin agar tak ketahuan oleh seseorang yang baru saja kulihat mengintip di jendela.

"Kenapa lo din?"

"Tadi gue kayak denger ada orang yang nyebut namanya kak asyah gitu."

"hahaha terlalu mikirin kak asyah sih lo."

"tapi serius, gue tadi denger."

"Ck. lagian kak asyah mana sih, padahal gue pengen minta tandatangan nya."

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang