"Kak Arik, aku akan berlatih lagi dengan Kak Opelia. Tolong jaga rumah ini," ucap Zoya.
"Baiklah. Jika kau butuh bantuanku, bilang saja," jawab Arik menyanggupi.
Zoya dan Opelia pun pergi ke suatu tempat. Zoya juga telah mengaktifkan sistem blokirnya, kecuali untuk Arik.
"Sekarang kau berlatih. Aku ingin melihat semua kemampuanmu," suruh Opelia.
Zoya mengangguk. Dia pun mulai fokus pada pikirannya. Ia mulai bermain-main dengan pikirannya.
Satu per satu kekuatan Zoya muncul, ia memperlihatkan kekuatan itu pada Opelia.
"Menakjubkan," gumam Opelia.
"Bagaimana, Kak?" tanya Zoya.
Opelia tersenyum lebar. Ia merasa bangga dengan semua kemampuan adik bungsunya itu.
"Kamu sudah berlatih semampumu, kamu sudah menunjukkan yang terbaik. Kau hanya butuh titik kelemahan musuhmu itu," ucap Opelia.
Opelia menjentikkan jarinya. Sebuah buku pun muncul di hadapan mereka. Zoya mengambilnya.
"Buku apa ini?" tanya Zoya.
"Aku sengaja memberitahumu sekarang. Aku hanya ingin melihat terlebih dahulu sejauh mana kekuatanmu. Ternyata, kau sudah menguasai semua kekuatan di buku ini," jelas Opelia.
Kemudian, Zoya membuka lembaran buku itu satu per satu. Zoya memperhatikan setiap detail yang tertulis pada buku itu.
Ternyata benar yang dikatakan Opelia, Zoya telah menguasai semua kekuatannya.
"Lalu, apa yang dimaksud kekuatan khusus dari Tuan Alexis?" tanya Zoya.
"Aku juga tidak tahu. Bahkan dalam ramalan Tuan Alexis, musuh kita tidak akan kalah karena seranganmu. Tetapi, gabungan dua kekuatan di bumi," jawab Opelia.
"Lalu, untuk apa aku dilahirkan sebagai Zoya Alexis jika aku tidak mampu mengalahkannya dengan kemampuanku sendiri?" tanya Zoya.
"Aku yakin ada maksud tersirat dibalik semua ini," jawab Opelia.
Zoya tersenyum. Kata-kata Opelia yang penuh makna itu mampu membuat Zoya tersenyum lega.
"Sekarang kau kembali berlatih," suruh Opelia.
"Lalu kau?" tanya Zoya.
"Ada yang harus aku urus sebentar bersama Arik," ucap Opelia lalu pergi.
Aneh. Aku tak bisa membaca pikiran Kak Opelia dan masa depan Kak Arik. Apakah kekuatanku melemah atau mereka mengaktifkan mode privat? batin Zoya.
"Lebih baik kubuat kamera pelacak," gumam Zoya.
Dengan pikirannya, Zoya membuat kamera pelacak seperti partikel debu. Tak akan ada yang tahu keberadaan kamera itu.
"Ikuti Kak Opelia dan Kak Arik, dimanapun mereka berada," ucap Zoya.
Kamera pelacak itu pun menyebar mengikuti Opelia dan Arik, sedangkan Zoya kembali berlatih.
Tetapi, baru beberapa menit Zoya berlatih. Ia mendapat alarm bahaya dari kamera pelacaknya. Itu menandakan Opelia dan Arik sedang dalam bahaya.
"Teleportation!" ucap Zoya.
Zoya tiba di rumah dan segera menyelamatkan kedua kakaknya dari serangan pesuruh musuhnya.
"Broken!" ucap Zoya.
Pesuruh musuhnya itu mendadak rusak dan meledak. Arik dan Opelia pun terbebas dari serangan itu.
"Bagaimana kau tahu kita dalam bahaya?" tanya Arik.
"Aku adalah Zoya Alexis," jawab Zoya.
"HAHAHA!!! Kau jangan senang dulu. Aku tak akan mati di tangan Zoya. Aku sudah mengetahui rahasia kalian. Kalian tidak akan bisa mengalahkanku."
*to be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoya Alexis [TAMAT]
FantasyAnak ini ditakdirkan untuk menyelamatkan dunia dan memiliki kemampuan istimewa. Itulah aku, Zoya Alexis. Start at 5 Maret 2018 Finish at 15 Juni 2018 #523 - Fantasy (24/04/2018)