Part 13 : Sin

28.7K 2.6K 396
                                    

"Jadi itu pembelaan mu? Terbawa suasana? Kau memberiku harapan palsu, Ansell."

Dabria memekik. Ansell mengangkat dan menghempaskan tangannya, lelah.

"Kita berdua salah."

"Itu sama sekali bukan jawaban. Istrimu itu, dia tidak akan pernah sembuh sebesar apapun kau mencoba."

"Dia sahabatmu."

"Tidak lagi sejak kejadian di kafetaria. Dan semua tidak akan berubah seandainya gadis sialan bermarga Leandro itu tidak mengusik mu."

"Elena tidak pernah melakukan apapun. Dia murid Akademi jauh sebelum aku mengajar di sini."

"Kau membelanya! I can't believe this. Bocah kemarin sore yang dengan lancang menghancurkan persahabatanku dengan Corine."

"Elena hanya mengungkapkan sebuah kebenaran, Dabria. Lagipula kau yang memulainya. Jangan pernah mengusiknya kalau kau tidak ingin hancur. Sean, koki kepala di hotel tempat Elena magang adalah sahabat kita. Dia mengungkapkan keheranannya karena sikapmu yang mengintimidasi Elena. Come on Dabria."

Dabria mendengus.

"Aku akan menghancurkannya kalau sampai dia mengusik mu."

"Katakan apa yang akan kau lakukan seandainya justru aku yang mengusiknya?"

"Kau..."

Ansell mengangkat alisnya menanti kelanjutan ucapan Dabria.

"Kita hampir saja bercinta, Ansell."

"Aku minta maaf untuk itu, Dabria. Kita dua manusia dewasa yang payah mengendalikan keadaan."

Dabria menatap Ansell tak percaya.

"Aku tidak akan menyerah. Aku yang menemanimu ketika kau hancur saat tahu Corine berselingkuh darimu. Aku yang mengurus semua restoran mu saat kau lari entah kemana. Aku yang selalu ada untukmu. Dan sekarang...dengan mudahnya gadis lain masuk wilayah mu. Wilayah yang bahkan aku yang menjaganya."

"Dabria. Aku membayar mu dengan sangat berlebih untuk kerja kerasmu mempertahankan restoran ku. Aku lari karena aku memikirkan betapa hancurnya perasaan Ibuku. Bukan karena patah hati. Aku tidak mencintai Corine, kau sangat tahu itu."

"Dan kau mempertahankannya sementara hatimu berselingkuh darinya."

"Corine sakit. Semua berpikir aku tidak seharusnya meninggalkan dia disaat seperti ini. Begitu juga Ibuku karena dia sangat menghormati sahabatnya, Ibu Corine. Kuharap kau mengerti."

"Tapi gadis itu...Elena Leandro dengan mudah menerimamu. Kalian berselingkuh."

"Tidak. Elena tidak seburuk itu. Kau bahkan sudah mendengarkan kata-katanya bukan? Dia cukup lantang bukan menyuarakan isi hatinya? Jangan mencari kehancuranmu sendiri Dabria. Sebaiknya fokuslah pada permasalahan keuangan di restoranmu. Aku akan membantu sebisaku."

"Seseorang bernama Mike Roof ingin bertemu dan membeli restoran ku di Lincoln Rd. Aku tidak bisa mempertahankannya. Manajemen ku benar-benar kacau."

"Fokuslah Dabria. Berhentilah mengusik Elena."

"Tidak sebelum dia menyingkir."

Ansell menghela napas lelah. Dabria keras seperti batu. Ansell yakin itu justru akan menghancurkannya.

Dabria terlihat berbalik dan melangkah meninggalkan Ansell. Heels dua belas centimeter nya menghentak lantai marmer menimbulkan bunyi menggema di sepanjang koridor lantai satu Akademi. Ansell berbalik dan hendak melangkah namun langkahnya terhenti saat melihat Elena bersandar di pintu ruangannya sambil menyilangkan kaki jenjangnya.

DROWNING IN PASSION  (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang