*
Elena terpaku. Lalu menunduk memutus pandangannya pada Ansell. Rasanya Elena ingin tertawa. Pertanyaan itu...bukankah tidak terlalu pantas diucapkan pria dewasa seperti Ansell? Tapi sialnya...Elena tergelitik dan tergoda untuk menggoda Ansell.
"Hmm...well...Rich sangat menarik. Dia baik. Dari keluarga yang baik dan mapan. Dia juga sudah pernah bertemu Ayahku."
Elena mengangguk membenarkan kata-katanya sendiri. Tangannya terulur mengambil seikat daun seledri dan memasukkannya ke troli. Dia...tidak berniat sedikitpun menatap Ansell dan segala rupa perubahan wajahnya saat mendengar jawabannya.Lalu yang terdengar adalah helaan napas pelan dari Ansell. Dan Elena yakin, dia rela sekarang ini mengenakan baju Cheer Leader lengkap dengan atribut berupa pom-pom lalu dia akan meneriakkan sebuah yel-yel di lapangan.
Ansell kembali menghela napas pelan.
"Dan kalian berkencan?"
"Humm....kami menikmati waktu menonton bioskop. Aaah...seperti kau dan Miss Dabria waktu itu. Cukup menyenangkan kurasa."
Dan Ansell rasanya ingin memukul sesuatu. Tapi yang terjadi adalah dia yang mencengkeram trolinya erat. Elena terlihat menjawab pertanyaannya dengan mengabaikannya. Bahkan Elena terlihat memasukkan kentang ke trolinya.
"Well...syukurlah. Kalian memang harus menikmati hari. Kalian sudah terlalu sibuk dengan sekolah."
Elena terlihat mengangguk. Lalu terlihat Elena yang menyibak rambutnya dan meletakkan rambutnya ke samping. Leher putih dan jenjang menyapa penglihatan Ansell. Mata Ansell menjelajah. Menemukan bahwa Elena memiliki tubuh luar biasa bagus dengan kulit bersinar. Elena yang memakai baju lengan pendek, memperlihatkan beberapa titik di tangannya yang terkena cipratan minyak. Dan sejauh Ansell tahu, Elena tak merasa terganggu dengan hal itu. Dia membiarkan lukanya membaik dengan sendirinya. Tidak seperti Dabria yang akan dengan segera mencari obat oles penghilang luka.
"Aku menikmati hariku, Ansell. Juga sekarang ini. Terimakasih sudah membantuku memilih. Aku...memang agak bingung dengan varian jamur itu. Terimakasih banyak. Aku...duluan ya...."
Ansell tertegun. Belum sempat dia menjawab namun Elena sudah melangkah cepat. Mendorong trolinya ke arah kasir. Ansell menatapnya tanpa berkedip sambil tangannya memasukkan kentang. Tak berapa lama, terlihat Elena yang keluar dengan dua kantong belanjaan.
Baiklah. Jelas ini siang hari dengan suasana hati yang kurang baik. Jawaban Elena menyiratkan bahwa memang dia berkencan dengan Richard Callum.
-------------------------------------------------
Tawa Elena meledak saat dia masuk ke dalam taksi. Membuat supir taksi ikut tertawa. Gadis yang baru saja naik ke dalam taksinya jelas membawa euphoria yang menyenangkan hingga kebahagiaannya menular. Supir taksi tua itu juga sempat melihat bagaimana gadis itu sebelumnya menolak menaiki taksi dengan supir seorang anak muda, dan menggantinya dengan taksi yang dikemudikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DROWNING IN PASSION (SUDAH TERBIT)
Roman d'amourFOLLOW DULU BIAR BISA BACA UTUH. GIMANA? ADA PART YANG DI PRIVATE SOALNYA. Ketika rentang usia justru membuat semua menjadi membara. "Aku bahkan sangat rela tenggelam dalam kubangan mayonnaise asal bisa dekat dengan, Si Tua itu. Sungguh." Elena Grac...