Part 22 : Reveal

19.5K 2.5K 232
                                    

Dave membanting pintu kamarnya dan menarik Betty ke arah ranjang. Mendudukkan gadis itu dengan menekan kedua bahunya. Betty menatap Dave tanpa dosa. Bahkan sempat-sempatnya membasahi bibir dan berdeham pelan.

"Kau ini makhluk apa?"

Betty nyaris tertawa. Tapi sekuat tenaga dia menahannya. Dave sangat seksi saat marah seperti ini. Dan Betty berpikir dia rela menghabiskan waktu seumur hidupnya untuk bersama pria pemarah ini.

"Apa maksudmu?."

"Kau membuat takut semua orang, Betty Swan Aurora Mendez." Dave menggeram.

"Kau ingat namaku...wow..." Suara Betty terdengar trenyuh.

"Jangan mengalihkan pembicaraan. Itu tadi..apa?."

"Apa?." Betty masih berlagak tak mengerti. Suaranya terdengar sangat manis seakan percakapannya dengan Dave kali ini adalah percakapan sepasang kekasih yang sedang bertengkar dan si wanita tengah mengalah.

"Kau menatap Miss Scott dan dia langsung terjatuh."

"Hak sepatunya 12 centimeter, Dave. Itu tidak cocok dipakai di jalanan berbatu. Wajar saja kalau dia jatuh. Salahnya sendiri bukan?." Betty membela diri. Masih dengan suara pelan dan nada lembut.

Dave berdiri tegak di hadapan Betty sambil bersedekap. Menjulang membuat Betty mendongak. Tangan Betty terulur mengibaskan sedikit noda tanah di celana Dave membuat Dave menggeram dan menyugar rambutnya keras. Betty bahkan merunduk, mendekatkan kepalanya pada Dave...sekilas pandang, orang akan mengira mereka sedang....

"Betty..."

"Ya, Dave..."

Suara Betty lirih dengan tangan yang masih setia membersihkan celana Dave.

"Nah sudah bersih...kau mau bilang apa tadi?."

"Kau punya kekuatan apa?."

"Tidak ada..."

"Betty..."

"Ya..."

"Oh..come on..." Suara Dave mulai kesal.

"Aku Indigo, itu saja."

"Oh..great! Kau mengerikan."

"Baiklah. Kau sudah tidak penasaran lagi bukan? Aku permisi dulu. Aku mau makan sesuatu. Kau mau makan juga Dave?."

"Tidak." Dave menjawab cepat.

"Baiklah..."

Betty melangkah dan meraih gagang pintu.

"Dave..."

Sontak Dave menoleh. Masih dengan tangan yang menyugar rambutnya keras. Di juga menggeram kesal karena Betty tak kunjung keluar dari kamarnya.

"Bisakah kapan-kapan kau ajari aku cara membuat enam kotak roti sobek seperti di perutmu itu...."

"Keluaaaaaaaar!!!...." Dan Dave kehilangan kesabarannya. Teriakannya bahkan mungkin menggema hingga ke ujung rumah.

Betty terkikik sambil membanting pintu. Tak lama kemudian didengarnya bunyi kunci diputar. Dave bahkan merasa perlu mengunci pintu kamarnya seakan Betty adalah mahluk berbahaya. Betty berjingkat menyusuri lorong, tapi berbalik lagi ke arah pintu kamar Dave. Dari celah gagang pintu Betty melihat betapa Dave menyingkap bajunya dan melakukan hal konyol yaitu menghitung berapa kotak di perutnya...

"Betty apa yang kau lakukan..." Ansell berbisik lirih dan ikut merunduk membuat Betty mendongak.

"Para pria bisa menjadi sangat konyol, Sir..."

DROWNING IN PASSION  (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang