rencana

667 85 5
                                    

Kita sudah beberapa hari chat panjang tanpa putus.

Everytime, everywhere.

Seperti tidak bisa lepas dan menganggap handphone akan hampa tanpa notif darinya.


"Disini lo udah kemana aja?"

Pertanyaan yang mengarah ajakan untuk jalan - jalan bersama. Maklum, aku pendatang.

"Belum kemana - mana sih, paling yang deket - deket aja," jawabku simple.

"Kalo mau, gue jemput tanggal 6. Itu kan hari libur juga. Gimana?"

Dalam hati, aku berteriak "asik".

"Kemana?" tanyaku. Ini pertanyaan paling rasional bukan, jika diajak pergi ke suatu tempat tujuan?

"Pokoknya lo bakal seneng deh. Tempatnya bagus, lo gabakal nyesel."


Rasa penasaranku makin besar. Apakah akan diajak ke suatu tempat wisata? Atau candlelight dinner? Karena bagiku, tempat yang bagi dia spesial itu tidak mungkin di mall atau suatu restoran bukan?

Andaikan saja, hari itu, aku menolak permintaannya.















Karena di tempat yang menurutnya membuatku senang, malah membuatku menyesal untuk selamanya.

wörst mistake ㅡ jin longguo [21+]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang