deep talk

475 56 4
                                    

Setiap kita berhubungan, ada waktunya Riky yang menghisap rokoknya dan mengajak aku berbincang tentang daily life masing - masing.

Bahkan perbincangan kita bisa langsung benar - benar serius.

"Man, aku mau ngomong serius ke kamu. Tapi sebelumnya, aku mau nanya dulu, kamu tuh sukanya aku jujur atau bohong?" jelasnya.

"Aku suka jujur," jawabku.

"Yaudah. Ini juga jadi pertimbangan kamu."
"Aku gamau ada yang ditutup - tutupin."
"Semoga kamu bisa mikir dua kali untuk terus sama aku. Aku gamaksa, cuma ngasih kesempatan biar kamu ga nyesel nantinya."

Aku mengangguk. Perasaan tidak enak terus saja muncul. Ada yang tidak beres.

"Sekarang aku mulai baikan sama mantan istri aku."

Aku tak bergeming. Serius?

"Terus? Gimana?" tanya ku ke Riky berusaha tidak terlihat kenapa - napa.

"Ga gimana - gimana. Ya mulai chat whatsapp aja kayak biasa. Walaupun akhirnya ribut - ribut lagi."

Riky pun menatapku lalu tersenyum.

"Kamu gasuka ya?"

"Gasuka apa?"

"Aku balikan sama mantan istri aku?"

"Aku sih galarang. Demi anak kamu juga, ya gak?"

Riky pun mulai meminum kopinya yang sudah agak dingin.

"Serius kamu ngomong kayak gitu? Ga larang aku?" kata Riky.

"Serius, aku tuh mikirin anak kamu. Dia masih butuh sosok papah. Jarang kan ketemu kamu juga?"

Riky mengangguk.

"Tapi.. aku gatau bisa ninggalin kamu atau engga," akhirnya aku jujur juga.

"Iya, aku tau kok Manda. Sini peluk dulu," ucapnya lalu memelukku erat.

Ingin menangis namun tak bisa.

"Jangan mau gampang dibegoin ya, kasian kamunya."
"Aku sayang kamu kok. Virgin kamu ada di tangan aku, jangan pernah kasih service ini sama siapapun."

Aku hanya mengiyakan perkataannya. Bodoh sekali. Mengapa tidak aku akhiri saja hubungan tidak jelas ini hari itu juga?

"Bagus, gitu dong. Nurut sama daddy. Jangan sampe ngebangkang," Riky pun tertawa.

"Kapan si dad aku ngebangkang? Aku aja nurut terus," jawabku.

"Iyaiya. Gih pake dulu bajunya. Dingin loh."

"Pakeinnnnnn," ujarku manja.

"Kalo aku yang pakein, satu ronde lagi. Gimana?" ledek Riky.

"Ogah ogah, sakit."
"Bentar, aku pake baju dulu. Ini baju aku pada kemana sih? Kebiasaan banget dibuang - buangin."

Setelah aku pakai baju, Riky mengatakan hal yang membuat aku tak mau berbicara dengannya lagi.












"Kalo aku balik sama mantan istri aku lagi, kamu tetep kontakan sama aku ya?"












Bajingan. Kamu kira aku apa, sampai bermain dengan suami orang? Punya anak pula. Tidak ada otaknya.












Seketika aku menangis. Tidak sadar bahwa Riky sudah panik karena melihatku terus mengeluarkan air mata tapi tidak membuka suara.

wörst mistake ㅡ jin longguo [21+]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang