Semenjak pertemuan pertamaku dengan Riky, kita jadi lebih sering chat di whatsapp.
Dia baik dan perhatian. Aku memang tipikal wanita yang suka dimanja tanpa harus mengungkapkan. Dan Riky bisa memenuhi itu semua.
Aku baru mengetahui kalau dia adalah head barista di sebuah kedai kopi. Pantas saja dia dibolehkan mempunyai tato yang banyak. Apalagi taste nya yang sangat perfect, makin bisa dibayangkan kalau profesi itu memang cocok untuknya.
"Kamu kenapasih malem - malem gini gapernah tidur?"
Katanya memulai pembicaraan di telepon jam 2pagi. Kami memang sering bercakap pada dini hari sampai mengantuk.
"Gatau, emang gabisa tidur aja," jawabku enteng.
"Nanti gabisa bangun loh pagi. Kerja kan?"
Aku hanya mengiyakan dan akhirnya kita berdua sama - sama terdiam.
"Manda"
"Apa?"
"Kamu mau gak, jadi pacar aku?"
Seketika aku terkaget dan tidak menyangka. Maksud dari pernyataannya itu apa?
"Jawab. Aku gabakal nyatain untuk kedua kalinya"
Aku masih bingung. Dia itu serius atau tidak?
Sampai akhirnya aku menjawab,
"Kita jalanin aja dulu begini, aku gatau kenapa gabisa bilang iya. Kita baru aja kenal."
Aku bodoh.
"Yaudah, aku nembak kamu cuma sekali. Suatu waktu kamu pengen kita pacaran, aku gamau nembak lagi. Harus kamu."
Andaikan saja aku bilang iya, bisa saja kan aku dipriotaskan?
Atau setidaknya, masih punya sandaran sampai sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
wörst mistake ㅡ jin longguo [21+]✔
Short Storyㅡ sleepwalker series ㅡ memulai segala hal untuk pertama kalinya dengan orang yang salah #6 yongguk