"Kamu tahu kan kalau kamu adalah tempat seperti rumah ?" Kataku pada Dany begitu aku menghadapi pintu rumahku."Ya, aku selalu tahu," tangannya merangkulku. "Dan akupun tahu kalau seburuk apapun yang kamu hadapi, kamu mampu menanganinya."
Oh, kalau saja kau tahu masalahku. Tapi aku terkejut saat aku dengan mudah menjawab, "Tentu saja."
"Well, sampai jumpa besok. Berdoalah agar tidak dihukum." Katanya mengacak rambutku.
Aku masih melambaikan tanganku bahkan saat Dany sudah menghilang di tikungan.
Kini, aku harus menerobos pintu didepanku dan menyelesaikan apapun yang menungguku
***
Aku berani bertaruh, ini adalah kasus tanpa harapan. Amarahku mendidih hingga aku yakin luapan laharku melebihi gunung berapi.
"Terserah !" Kataku membanting pintu. "Aku sangat MUAK !!"
"Paling tidak calon suamimu itu tampan. Bisa dipamerkan," kata Lisa enteng.
"Aku yakin otak kalian pasti bermasalah !"
"Jangan berkata seperti itu pada ayah dan ibu !"
"Jangan menyuruhku menikah dengannya !" Balasku. "Kalian bisa melakukan apapun ! Mendepakku dari rumah dan tak mengakui ku sebagai keluarga atau apapun itu ! Tapi aku tidak akan menikah dengannya !"
" Ayah menikahkan kamu bukan karena harta ! Ayah hanya ingin kamu bahagia."
"Aku bahagia jika tak dinikahkan di usiaku yang baru tujuh belas tahun !"
"Kamu akan segera delapan belas tahun !"
"Bukan itu poinnya !" Geramku.
"Aku tak suka perjodohan ! Seolah Tuhan tidak mempunyai jodoh untukku ! Tuhan pasti telah menyiapkan untukku ! Ayah dan ibu tak boleh mendahului takdir !""Bukan begitu Rachel, ibu hanya ingin kamu tahu, dia adalah pria yang baik untukmu." Ibu menangis sesenggukan. Seolah aku ini anak durhaka yang menghancurkan hatinya.
" Kalau kalian memintaku menikah saat aku sudah lulus. Mungkin akan aku pertimbangkan ! Tapi ini tidak ! Kalian jahat !" Kataku membuka kasar pintu kamarku. Tentu saja aku tak akan dan sangat-sangat menolak jika lulus SMA diminta untuk menikah ! Paling tidak perkataanku tadi dapat membuat mereka berpikir. Please deh, kenapa mereka tak juga mengerti ?
"Ayah tahu kamu sangat marah, tapi kamu harus mendengar ini,"
"Dengarkan dulu, dan setelah itu kamu akan tahu mengapa," sambung ibu
"Ayah tak pernah tahu bahwa ayah akan dikaruniai anak yang baik sepertimu..."
Aku tak memandang wajahnya.
" Tapi kamu juga pasti paham kalau kami ingin yang terbaik untukmu..dalam segala hal.."
"Termasuk suami.." Ibu menambahkan.
"Sean adalah pria yang baik. Keluarganya melamarmu sejak lama,"
Aku memutar mata, yeah, seolah aku akan percaya !
"Kenapa kalian setuju ?" Kataku sinis. Aku melirik fotoku bersama ayah dan ibu di dinding kamarku, yang mana penuh foto masa kecilku.
"Karena ibu.. karena kami percaya, kami percaya Sean akan menjagamu."
Aku membuang muka. " Kalau untuk menjagaku, sewa saja seorang pengawal !"
Lisa menggeleng pelan. Ibu terisak pilu dan ayah gemetar karena marah.
![](https://img.wattpad.com/cover/115588514-288-k569456.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry ? Are You Kidding ?
Teen FictionBetapa tak keren cara mereka membahagiakanku. Apa kau akan bahagia jika dijebak oleh keluargamu sendiri dalam pernikahan yang membuatmu frustasi ? A/N : Mencoba genre baru. Semoga kalian suka 🙏