Audition Days
Suasana pagi kota Seoul, matahari tak malu mengusir embun dan menghangatkan bumi. Beberapa orang tengah memulai aktivitasnya, meskipun ini adalah hari minggu. Walau hanya sekedar berjalan santai, berbeda dengan gadis bermarga Kwon ini. Gadis ini masih bergelut dialam mimpi dengan selimut tebal yang menemani. Hingga akhirnya matanya terbuka pelan. Ia menerjapkan mata karena sedikit silau, seakan menyadari sesuatu, matanya membulat sempurna.
"sekarang jam berapa" kagetnya. Nara mengcek ulang jam diponselnya dan menyamakanya dengan jam dinding dikamar.
"ommo aku tidak boleh telat" Nara segera berlari ke kamar mandi. Bagaimana bisa dia bangun jam 10 dihari penting seperti ini. Sebenarnya jam 10 masih pagi, tapi berhubung Nara mau mengikuti audisi dan di rundown audisi tertuliskan harus berkumpul jam 8.30 jadi bisa disimpulkan bahwa Nara memang bangun terlambat.
Setelah mandi, Nara segera berpakaian dan memoles sedikit wajahnya. Ia mengenakan dress yang dipinjami Il Soon. Dress berwarna peach yang sangat cocok untuknya. Selesai melakukan persiapan ia segera berlari keluar kamar.
"eonni mau kemana?" tanya Hyera, adiknya.
"eonni sudah terlambat ini, anyeong!" teriak Nara sambil memakai sepatu, tunggu sepatu? Ya Nara memakai sepatu kets putih karena dia belum terbiasa jika harus memakai heels.
"eomma appa, doakan aku ya" teriak Nara lagi setelah selesai bersepatu. Kedua orangtuanya nampak binggung.
"eonni mau kencan ya?" goda Hyera, ia berteriak kencang karena Nara sudah berada didepan pintu keluar. Tak Nara pedulikan soal itu. Ia kemudian membuka pintu lalu berlari ke arah halte.Di halte Il Soon sudah menunggu, karena memang Il Soon sudah berjanji untuk menemani Nara audisi.
" ah maafkan akuu soonna" ungkap Nara saat sudah berada didalam mobil.
"apa kau bangun kesiangan nara-ya?" tanya Il Soon, Nara mengangguk cepat.
"aishh, bagaimana kau ini. Hmm jangan salahkan aku, aku akan ngebut" Il Soon pun melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata, padahal jalan sedang ramai karena ini weekend. Nara hanya memejamkan mata sembari berdoa untuk keselamatan mereka.
*OWl building*
Audisi yang akan diikuti Nara adalah di gedung Owl, gedung serbaguna milik pemerintah. Memang fungsi gedung ini untuk disewakan pada acara entertainment. Nara dan Il Soon telah tiba diarea parkir.
Menyadari hal itu Nara segera membuka sabuk pengaman yang ia pakai, mengambil tas, dan membuka mobil, lalu berkata.
"soonna aku harus berkumpul dulu, nanti lihat aku yaa!""nee!!! Semangat Nara-ya" Il Soon mengepalkan tangan kananya keatas.
Setelah itu Nara lari kedalam gedung. Il Soon melajukan mobilnya lagi, karena merasa tempat parkirnya kurang nyaman. Setelah merasa sudah pas, Il Soon berniat untuk menyusul Nara. Tapi ia menyadari satu hal, Nara meninggalkan ponselnya di atas dashboard. Il Soon menggelengkan kepala lalu mengambil ponsel Nara.
Saat hendak masuk kedalam gedung, Il Soon merasakan ponsel Nara berdering.
(Yerin Calling)
Il Soon pun mengangkat telfon itu.
"ha... "
"Nara? Apa kau jadi ikut audisi? Apa kau benar benar ikut? Kau sudah benar mempersiapkan semuanya? Tapi aku sedikit meragukan actingmu ra-ya! Heum maafkan aku tidak bisa menemani... " yerin berkata panjang lebar membuat Il Soon binggung, sekali lagi ia mencerna ucapan Yerin.
" yakk naraaa? Kau bi... "
"Yerin-ssi, Aku temanya Nara. Nara sudah didalam. Yerin-ssi apa maksut ucapanmu tadi??" tanya Il Soon
Sekali lagi Yerin menjelaskan dan akhirnya membuat Il Soon membulatkan mata. Ia segera berlari mencari Nara. Ada apa ini?***
Nara sedang duduk diruang tunggu, kurang dua peserta lalu dia yang audisi. Ia sempat kaget melihat sekelilingnya, banyak peserta menggunakan kostum yang menurutnya aneh. Ada peserta yang menggunakan dress yang terlalu seksi, ada yang menggunakan hanbok, ada yang memakai dress ala Eropa kuno, sedangkan ia hanya memakai dress berlengan panjang warna peach.

YOU ARE READING
Star Trex - Park Chanyeol
FanfictionApa yang terjadi jika seorang gadis biasa ini menjalin masalah rumit dengan idol ternama? Itulah yang di alami oleh Nara. Berawal dari sebuah perjalanan semu, kini malah menjebaknya pada situasi yang rumit baginya.