XV

38 2 0
                                    

"Nara ayah ingin kau memilih, menjadi dokter atau penyanyi!"

"Appa aku tidak bisa memilih, maksutku ak.."

"pilih Nara!" kata Tn. Kwon dengan nada yang lebih tinggi.

"....." tak ada Respon dari Nara.

"Nara!" Panggil Tn. Kwon tegas.

"Appa, Nara memilih tetap menjadi dokter, tapi Nara juga akan debut!" Kata Nara tegas. Ia menatap kedua mata ayahnya. mencoba meyakinkan.

"Nara itu sangat mustahil. ayolah nak berfikirlah yang jernih" Kesal sang Ayah.

"Nara yakin appa. Nara bisa melakukanya" bukankah banyak artis dan penyanyi diluar sana yang juga belajar di universitas? Ya walaupun kadang dengan sistem yang berbeda dengan kuliah pada umumnya. Tapi tetap bisa kan? Nara berfikir bahwa dia bisa menjalani keduanya.

"itu jawaban konyol! bahkan kau sudah mengambil cuti sebelum kau menjadi penyanyi, apa menurutmu cerminan dari kata bisa?" Kwon Doo Jin sudah mulai frustasi, menjadi kepala keluarga itu memang tidak mudah.

"appa, itu kulakukan hanya saat persiapan saja. nanti jika aku sudah debut aku akan mengatur semuanya. banyak penyanyi yang juga seperti itu Appa" Nara mencoba mencoba meyakinkan ayahnya lagi.

"salah satunya Nara!"

"Appa kumohon percayalah padaku, aku sudah cukup dewasa untuk berfikir dan mengambil keputusan.. kumohon hargai Nara, Appa" pinta Nara, ia menatap nanar kearah Ayahnya.

"cih.. terserah apa katamu Nara!" sang Ayah meninggalkan Nara di dalam ruangan.. Nara diam untuk beberapa saat, ia mencerna apa yang baru saja terjadi. Ia mengingat kembali apa yang diceritakan Ayahnya. Ia menyadari posisi dan perasaan Ayahnya. Tapi bagaimanapun masa lalu itu, masa lalu tetaplah masa lalu yang hanya bisa dikenang. Yang ada sekarang adalah masa depan.

Nara mengembuskan nafasnya. Ia berharap semua akan baik baik saja. Ia berharap keputusan yang ia ambil benar dan bisa dipertanggung jawabkan. Perlahan Nara beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ruang makan.

"Nara.." panggil Jae Ra, Sang ibu.

"eomma maafkan aku" Kata Nara sambil memeluk ibunya.

"Nara bukan semua salahmu.." kata Jae Ra sambil mengelus punggung putrinya.

"Nara, kau tidur dimana dua hari ini?" Tanya Yerin. ternyata dia masih disana, ada Hyera dan Chanyeol juga.

"dirumah Il Soon.. hmm aku belum tau rumah barumu Yerin-na" Jelas Nara.

"Nara, Chanyeol juga sudah menjelaskan beberapa pada eomma. tapi tidak semua. eomma harap mulai sekarang kamu menceritakan pada eomma, eomma akan menjadi pendengar yang baik untukmu. lalu apa yang kau bicarakan dengan Appamu?"

"Trimakasih eomma" Nara memeluk ibunya lagi.

"Appa sepertinya masih marah padaku eomma" lirih Nara.

"Appa dimana eomma?" tanya Nara, karna saat Ayahnya keluar ia tidak langsung keluar kan tadi.

"setelah keluar dari ruangan, Ayahmu sempat bicara sebentar dengan Chanyeol dan pergi keluar" Jelas sang Ibu.

"eomma boleh aku bicara dengan Chanyeol?" pinta Nara, sang Ibu memberi isyarat iya. Narapun menarik Chanyeol menuju lantai dua. Mereka berhenti di balkon.

"ini hari terberat dalam hidupku" papar Nara

"aku juga.." kata Chanyeol, membuat Nara menoleh. apa ini ada hubunganya dengan ayahnya. karena tadi ibunya bilang bahwa Chanyeol berbicara dengan ayahnya.

Star Trex - Park ChanyeolWhere stories live. Discover now