Hampir satu minggu ini Jinhwan harus terbiasa hidup dengan Hanbin. Kepribadian unik Hanbin memang terkadang Jinhwan harus ekstra sabar.
Bagaimana tidak harus ekstra sabar. Jinhwan yang sedang asik-asiknya tidur, harus terganggu dengan nyanyian sumbang Hanbin, padahal waktu itu sudah tengah malam. Pernah juga ketika Jinhwan sedang asik menonton tv dan harus terganggu lagi dengan teriakan-teriakan Hanbin diatas ranjangnya. Ketika Jinhwan tanya ada apa, dengan jawaban yang menurut Jinhwan menyebalkan adalah ia baru ingat kalau ia kehabisan pasta gigi.
Dan masih banyak hal konyol yang dilakukan Hanbin.
Tapi berbeda dengan hari ini. Pagi-pagi sekali, Jinhwan harus terbangun karena mendengar bunyi berisik yang dilakukan Hanbin.
Dengan malas dan mata masih agak mengantuk, dipaksanya Jinhwan duduk dan menghadap kearah Hanbin yang terlihat sedang memasukan map dan berkas-berkas ditasnya.
"Kok hyung sudah bangun?" tanya Hanbin saat menyadari Jinhwan tengah melihatnya.
Jinhwan memutar bola matanya dan menjawab pertanyaan Hanbin malas-malasan.
"Siapa lagi kalau bukan kamu orangnya yang mengganggu tidurku." ujar Jinhwan kesal dan terdengar kekehan dari mulut Hanbin.
Hanbin lalu menyuruh Jinhwan untuk tidur lagi. Namun Jinhwan adalah orang yang tidak bisa tidur lagi jika tidurnya diganggu.
"Ini masih pagi. Bukannya pekerjaan menjadi DJ itu berangkatnya sore nanti?" tanya Jinhwan yang sekarang asik mengutak-atik ponselnya.
Sebenarnya Hanbin tidak pernah mengatakan kalau dia bekerja menjadi DJ. Yang Jinhwan tahu selama ia tinggal bersama dengan Hanbin. Jinhwan selalu melihat Hanbin berangkat sekitar jam lima dan pulang sekitar jam sebelas atau duabelas malam.
Jadi Jinhwan selalu menganggap kalau Hanbin bekerja menjadi Dj karena tidak pernah sekalipun Jinhwan mendapati Hanbin berangkat pagi. Kecuali hari ini. Meski Jinhwan juga tidak tahu apa-apa tentang menjadi DJ.
Pokoknya kalau kerjanya berangkat menjelang malam dan sampai tengah malam. Dalam pikiran Jinhwan tidak jauh dengan hal-hal berbau clubbing. Jadi Hanbin bekerja menjadi DJ.
Dan lagi Hanbin tidak membantah dugaan Jinhwan kalau ia bekerja menjadi DJ. Tapi Hanbin juga malas untuk menjelaskan pekerjaannya atau berhubungan dengan dirinya lebih jauh lagi.
Hanbin berbalik dan menatap Jinhwan dalam diam. Jinhwan menoleh sebentar ke arah Hanbin dan melanjutkan main ponselnya.
"Karena ini masih pagi, aku harus pergi." jelas Hanbin dan bergegas menyiapkan bajunya untuk dipakai.
Saat Hanbin akan masuk ke kamar mandi. Hanbin terhenti oleh pertanyaan yang membuatnya tersenyum tanpa disadari Jinhwan.
"Kamu sudah makan?" tanya Jinhwan tanpa menoleh sedikitpun pada Hanbin.
"Belum. Kenapa? Hyung mau masak makanan untukku?" tanya Hanbin dengan mata yang berbinar-binar.
Jinhwan lalu manatapnya dan tersenyum miring mendengar pertanyaan Hanbin.
"Sayangnya ti-dak!" ucap Jinhwan dengan menekankan kata 'tidak'.
Wajah Hanbin langsung berubah sendu. Ia masuk ke kamar mandi dengan lesu. Sedangkan Jinhwan hanya bisa geleng-geleng kepalanya melihat perubahan ekspresi Hanbin.
Selang hampir 20 menit Hanbin mandi dan ganti baju. Ketika ia membuka pintu kamar mandi. Hanbin mendengar suara Jinhwan dengan seseorang.
"Kenapa Seungbok-ahjussi ada disini?" Hanbin bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
Karena sang security tersebut jarang sekali mengecek keadaan anak-anak kos. Kalau tidak ada penghuni anak kos yang berbuat rusuh.
Spekulasi-spekulasi yang ada dipikiran Hanbin langsung buyar ketika melihat Jinhwan menenteng kantong plastik ditangan kirinya. Hanbin menghampiri Jinhwan yang sudah duduk diranjangnya dengan mengeluarkan dua buah kotak yang diyakini oleh Hanbin adalah makanan.
"Hyung.. Kenapa Seungbok-ahjussi ada disini?" tanya Hanbin sambil matanya menatap lapar ke arah salah satu kotak yang terbuka. Kimbap.
Jinhwan menoleh kearah Hanbin yang ada dibelakangnya. Kotak yang sudah dibukanya disodorkan oleh Jinhwan ke Hanbin.
Hanbin menatap Jinhwan bingung. Namun tangan kanannya tetap menerima kotak tersebut.
"Makanlah." satu ucapan yang keluar dari mulut Jinhwan. Langsung membuat Hanbin tersenyum senang.
Dengan lahap Hanbin memakannya dan tak luput untuk tersenyum kearah Jinhwan.
"Seungbok-ahjussi kesini karena aku tadi memintanya untuk beli ini." jelas Jinhwan disela-sela makannya. Hanbin mengangguk-angguk mengerti.
Setelah makanannya habis. Hanbin dengan perut kenyangnya berpamitan pergi. Jinhwan lagi-lagi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya ketika Hanbin berpamitan dan menjelaskan kalau ia akan pulang lebih malam dari sebelumnya.
Jinhwan hanya menanggapi dengan anggukan kepala dan menyuruhnya untuk segera pergi.
"Dasar memangnya aku ini istrinya apa?" ucap Jinhwan setelah Hanbin telah pergi.
Jinhwan lalu mengedarkan pandangannya kepenjuru ruangan. Saat-saat seperti inilah Jinhwan sangat senang. Karena si perusuh Hanbin telah pergi, apalagi ia sampai malam perginya.
Dengan senangnya, Jinhwan melompat-lompat senang dan tak lupa badannya digoyang-goyangkan.
"Hyung maaf ada yang kelu-" ucapan Hanbin terhenti melihat Jinhwan yang sedang menari gila-gilaan.
Sedangkan Jinhwan yang sedang menggoyang-goyang pantatnya berhenti seketika saat mendengar suara Hanbin dari arah pintu.
Jinhwan dengan gerakan lambat, menoleh kebelakang kearah Hanbin yang sedang menatapnya dengan mulut terbuka lebar. Kekehan Jinhwan menyadarkan Hanbin dari keterkejutannya dan berjalan masuk.
Hanbin menuju kearah laci dan mengambil sebuah amplop coklat. Lekas ia menuju kearah pintu.
Sebelum Hanbin menutup pintunya. Hanbin mengucapkan sesuatu yang membuat wajah Jinhwan merah padam karena malu.
"Jangan lupa dikunci hyung. Takut tetangga sebelah lihat hyung kumat karena kehabisan obat." setelah mengucapkan hal tersebut, Hanbin langsung menutup pintunya.
Sedangkan Jinhwan malu dan kesal karena perkataan Hanbin.
"Dasar dongsaeng kurang ajar!" teriak Jinhwan frustasi.
Hanbin yang masih berada dibalik pintu terkikik geli mendengar teriakan Jinhwan. Ia lalu berjalan sambil menyenandungkan lagu dengan senangnya.
"Orang yang menarik." gumam Hanbin sambil terkekeh mengingat tarian Jinhwan yang lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Drama - iKON✓
Fanfiction(bxb) Menjadi anak kos adalah keputusan Jinhwan untuk menenangkan pikirannya. Namun ternyata kebalikannya apa yang ia pikirkan. Jinhwan mendapatkan teman sekamarnya yang memiliki sifat terlampau unik atau lebih tepatnya aneh. ia yang memiliki sifat...