Maaf kalau ada typo
Kebersamaan keluarga Hanbin membuat Jinhwan merasa nyaman. Apalagi saat si peri 13cm tersebut memanggil ayah dan ibu Hanbin pertama kali dengan Ahjussi dan Ahjumma. Orang tua Hanbin langsung melarangnya dan Jinhwan disuruh untuk memanggil dengan Appa dan Eomma.
Tentu saja Jinhwan senang. Ia tak menyangka dapat sambutan baik dari keluarga Hanbin. Dan lagi yang Jinhwan tahu, adik Hanbin si imut Hanbyul adalah pribadi yang tak bisa akrab dengan orang baru. Langsung menempel ke Jinhwan.
Hanbin cemberut karena cemburu. Kalau cemburu adiknya lebih memilih orang asing sih wajar. Sayangnya Hanbin malah cemburu pada adiknya karena Hanbyul memonopoli hyung kesayangannya.
Jinhwan dan kedua orang tua Hanbin, geleng-geleng kepalanya melihat kedua anaknya yang memperebutkan laki-laki imut ini.
"Hanbin selama tiga hari disini. Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Ibu yang masih berada di dapur.
Tanpa mengalihkan pandangannya dari tv. Hanbin menjawab dengan sedikit berteriak.
"Mungkin aku akan mengunjungi Jiwon." jawabnya sambil melirikan matanya ke arah Jinhwan yang duduk disampingnya.
Jinhwan menatap Hanbin dengan tatapan tanyanya. Sehingga membuat Hanbin terkekeh kecil.
"Hyung ikut?" tanyanya kemudian.
Tanpa pikir panjang. Jinhwan mengangguk mengiyakan, meski ia tak tahu dengan orang yang bernama Jiwon.
Esoknya mereka ke rumah di mana teman Hanbin berada. Mereka berdua berjalan beriringan sambil melihat pemandangan sekitar yang masih asri.
"Hanbin apakah rumah temanmu masih jauh?" tanya Jinhwan dengan peluh bercucuran karena sudah lebih dari lima belas menitan mereka keluar tadi. Mereka masih belum sampai-sampai juga.
Hanbin tiba-tiba terkekeh yang langsung mendapat sikutan di perutnya. Sontak ia meringis sambil memegangi perutnya yang disikut hyung imutnya.
"Hehehe.. Maaf hyung. Sebenarnya rumahnya melewati dua rumah yang ada di samping rumahku hyung." tanpa perasaan Jinhwan menginjak kaki Hanbin. Sukses membuat si empunya berjingkrak-jingkrak memegangi kakinya.
"Kalau begitu ayo kita kembali lagi." Jinhwan berbalik dan bersiap meninggalkan Hanbin yang masih setia dengan jingkrak-jingkraknya.
Baru beberapa langkah. Sebuah tangan besar memegangi lengannya. Refleks Jinhwan berhenti dan menengok ke belakang.
"Apa?" tanya Jinhwan malas.
Hanbin meneguk ludahnya dan menggaruk pipinya yang tak gatal.
"Bukannya aku menjahili hyung. Tapi memang Jiwon yang meminta bertemu di dekat sungai yang sudah tak jauh lagi hyung." jelas Hanbin.
Jinhwan menatap lekat-lekat manik mata Hanbin. Dan memang tak ada kebohongan yang tersirat dimata indahnya.
Sialnya lagi. Kenapa Jinhwan malah terpesona oleh mata gelap pemuda di depannya ini. Ia terpikat pada mata Hanbin yang menatapnya tajam.
"Hyung.." panggilan Hanbin membuat Jinhwan tersadar seketika.
"Eh i-iya..?" Jinhwan merutuki dirinya yang tiba-tiba gugup.
"Ayo kita berangkat." tanpa menunggu persetujuan Jinhwan. Hanbin langsung menarik tangan hyungnya ke tempat janjiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Drama - iKON✓
Fiksi Penggemar(bxb) Menjadi anak kos adalah keputusan Jinhwan untuk menenangkan pikirannya. Namun ternyata kebalikannya apa yang ia pikirkan. Jinhwan mendapatkan teman sekamarnya yang memiliki sifat terlampau unik atau lebih tepatnya aneh. ia yang memiliki sifat...