14

497 78 7
                                        

PLAK

Panas. Perih. Shock.

Itu yang saat ini dirasakan oleh Hanbin. Ketika ia menyatakan kemauannya dengan serius. Bukannya disambut dengan baik. Sebaliknya, Hanbin diberi tamparan yang keras di pipi kanannya yang seketika berwarna merah dan terdapat cap tangan si penampar.

Ketika Hanbin akan meminta maaf. Ia melihat wajah si penampar a.k.a Kim Jinhwan, yang terlihat shock juga.

"Hyung.. tidak marah?" tanya Hanbin takut-takut.

Jinhwan segera menggeleng pelan dengan wajah shocknya yang sangat jelas.

"Terus kenapa hyung menamparku?" Hanbin semakin bingung dengan tingkah hyung manisnya ini.

Mata sipit Jinhwan menatap lurus ke arah mata Hanbin. Jinhwan seperti mencari kebenaran dari matanya langsung.

"Kamu serius?" tanya Jinhwan pada akhirnya.

"Tentu saja aku seri-"

PLAK

Sekali lagi, Hanbin mendapatkan satu tamparan. Tapi kini ia mendapat tamparan di pipi kirinya. Sekarang kedua pipinya panas. Tamparan Kim Jinhwan tidak main-main!

"Hyung kenapa menamparku lagi?"

"Karena kamu pantas." Jawaban Jinhwan membuat Hanbin langsung terdiam. Hanbin sedikit mengernyit karena tidak paham maksudnya. Jinhwan menghela nafasnya. "Kamu sudah punya Hyunae. Kenapa kamu malah mengajakku menikah? Dan lagi kita berdua laki-laki."

Hanbin paham dengan maksud Jinhwan. Karena pemuda ini mengkhawatirkan Hyunae. Tapi soal mereka berdua seorang pria, memangnya mereka tidak bisa menikah? Padahal sudah ada couple pria yang menikah dan mengangkat anak, terus hidup makmur. Walaupun di Korea sendiri hal itu masih agak tabu.

"Aku sudah putus hubungan dengan Hyunae."

Jinhwan terbelalak. Ia terkejut dengan berita tersebut. Dan semakin terkejutnya, Hanbin yang biasanya memanggil Hyua. Tadi memanggilnya Hyunae.

"Kamu serius?"

Hanbin mengangguk dengan cepatnya. "Sangat. Sangat.Serius!"    

Yang bisa dilakukan Jinhwan saat ini hanya mengangguk dengan pelan dan ber-Oh. Membuat Hanbin gemas dan ingin menciumnya saja. Tapi Hanbin sadar diri dan menahan dirinya, karena Jinhwan sendiri masih belum menyambut perasaannya.

Hanbin jadi ragu.

"Tapi hyung menyukaiku kan?"

Ini bukan pertanyaan tapi pernyataan. Tapi pernyataan Hanbin membuat Jinhwan ingin sekali menonjok wajah si burung puyuh, karena ia sudah puas menampar wajah tampan itu.

Tatapan dingin Jinhwan. Membuat Hanbin jadi kikuk. Hanbin hanya bisa mengeluarkan tawa kaku dan canggung.

"Kamu egois."

Hanbin mengangguk dengan pasrahnya.

"Kamu hanya mementingkan dirimu sendiri."

Hanbin membenarkannya.

"Kamu melakukan apapun yang ingin kamu lakukan."

Hanbin tidak bisa menyangkalnya. Rasanya ia ingin menangis karena baru menyadari sikapnya yang sangat buruk.

"Walaupun begitu.. aku tetap menyukaimu."

Ketika Hanbin siap mendengar hal-hal buruk tentangnya dari Jinhwan. Tapi mendengar pernyataan Jinhwan tentang perasaannya itu. Wajah Hanbin yang mendung, menjadi berseri-seri.

"Benarkah itu hyung?"

Jinhwan tanpa ragu mengangguk. Membuat si burung puyuh semakin senang dan kegirangan.

Seperti Drama - iKON✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang