Extra

642 69 9
                                    

Satu hari tinggal di rumah Jinhwan. Bisa dilihat oleh Hanbin, kalau keluarga Jinhwan sangat aneh. Terutama ayah dan Ibu Jinhwan yang malah setuju-setuju saja kalau anaknya menjalin hubungan dengan seorang pria. Harusnya mereka menentang dan memaki-maki Jinhwan dan Hanbin, lalu seenaknya main usir begitu saja. Ternyata dugaannya salah.

Ibu Jinhwan menyambutnya dengan baik. Begitu juga dengan sang Ayah. Makan malam bersama satu meja. Suasana sangat hangat sekali. Dan entah kenapa itu membuat Hanbin jadi kikuk.

Di pagi harinya, Hanbin jika sedang berlibur ia akan bangun siang. Tapi kali ini, sebelum matahari muncul tinggi. Seorang Kim Hanbin sudah bangun dan duduk di batang pohon tumbang di pinggir pantai. Duduk sambil mengeratkan jaketnya, karena suhunya sangat dingin.

Keluar tadi, Hanbin masih mendapati Jinhwan yang tertidur pulas disampingnya. Ekspresinya lucu, itu membuat Hanbin gemas. Akhirnya tanpa persetujuan Jinhwan. Hanbin diam-diam mencuri kecupan di bibir pink Jinhwan. Itu sangat lembut, Hanbin jadi ketagihan untuk mencicipinya. Jadi sebelum keluar, Hanbin berkali-kali mencium bibir lembut itu. Sampai Hanbin puas.

Mengingat hal itu, membuat Hanbin tertawa seperti orang bodoh tanpa disadarinya. Hanbin jadi tidak rela meninggalkan Jinhwan.

"Orang mesum!"

Hanbin tersentak dengan acara melamunnya. Menoleh ke samping dan mendapati pemuda dengan mata lebar yang seperti memelototinya. Tubuhnya lebih tinggi dari dirinya. Dan ia juga tampan.

"Tidak sopan memanggil orang mesum ke orang yang tidak dikenal!" sungut Hanbin. Ia tidak terima kalau dirinya dipanggil orang mesum. Walaupun pikirannya tadi menuju ke arah hal seperti itu, tapi tidak berlebihan. Hanya sekedar kecup saja.

Pemuda tinggi itu duduk di sebelah Hanbin. Matanya yang lebar, melihat ke arah Hanbin yang langsung bergetar karena takut. Entah kenapa ia tidak nyaman dipandang seperti itu oleh pemuda di sampingnya ini.

"Jangan memelototiku seperti itu!" Hanbin menatapnya tidak suka.

"Aku tidak memelototimu."

"Bohong!"

"Mataku memang lebar! Ada masalah ya?!" matanya yang lebar, semkain lebar ketika ia melotot. Itu membuat Hanbin ngeri.

Padahal sebenarnya ia datang ke sini untuk menikmati pantai di pagi hari. Bukan untuk mencari masalah dengan pemuda aneh itu.

"Kamu bukan dari sini. Orang mana?"

Hanbin menatapnya sebentar dan beralih ke laut lagi. "Seoul."

"Hmn.." terdengar gumaman dari pemuda itu. "Namamu?"

"Kim Hanbin."

"Jung Chanwoo."

Entah kenapa Hanbin merasa pernah mendengar nama itu. Tapi di mana? Hanbin tidak ingat. Nama itu tidaklah asing!

"Kamu tadi sedang memikirkan hal mesum apa?" keingin tahuan Chanwoo. Membuat wajah Hanbin berubah kecut. Ia tidak suka dengan pemuda yang diperkirakan Hanbin, lebih muda darinya itu.

"Sudah kubilang! Aku tidak memikirkan hal mes–"

"Bohong! Wajahmu sangat jelek saat berbohong."

Tanpa sadar Hanbin memeganggi wajahnya. Ia memeriksa wajahnya dengan meraba-raba setiap detail wajah tampannya itu. Tapi ia tidak tahu, bagaimana caranya ia bisa tahu kalau wajahnya jadi jelek saat ia sedang boh–

"Hahaha..."

Tawa keras dari sampingnya, membuat gerakan Hanbin berhenti. Ia menatap bingung Chanwoo yang tertawa keras. Sampai-sampai wajah putihnya memerah dan kedua sudut matanya mengeluarkan air mata.

Seperti Drama - iKON✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang