#2 Never Know

117 13 8
                                    

Nam baru sanja keluar dari kamar mandi bersama Alea, Nam keluar dengan membenakan rambut ikalnya yang lebat dan mengucirnya. Sambil merapikan pakaian nya yang sempat kusut tadi.

"Lea, ke UKS yuk aku mau ambil Obat mual." pinta Nam sambil mengelus perutnya. Tanpa basa basi Alea menganggukan kepalanya dan menggandeng tangan Nam. Mereka harus berjalan menaiki puluhan tangga tuk mencapai UKS.

Pagi hari itu Nam tidak enak badan dan agak pucat di wajah nya, bibirnya yang keriput membuat penampilannya membuat prihatin, untung ia anggota PMR jadi ia bisa menjaga kesehatan sendiri.

Disaat yang tidak terduga tiba-tiba lelaki perfect itu dengan cepat melintas seperti kilat. Tidak sengaja ia menubruk Alea hingga kaca matanya jatuh dari hijab lembutnya.Lelaki itu menggunakan pakaian OSIS dengan rapi dan bersih nan wangi , mencangkul tas coklat yang bertuliskan merek DIGOLOPAL.

"Maaf." ucapnya lelaki itu singkat dan segera buru buru karena kesibukannya.dengan perilaku tak bersalah dengan memamerkan lekukan lesung pipi nya kenudian dengan gesitnya ia segera mengambil kaca mata yang pecah sebelah dan memberikannya ke Alea dan segera pergi. Alea hanya mengangguk kepala pelan .

"Kamu gak papa ,lea?" tanya Nam perhatian. Alea langsung senyum kegirangan melihatnya lelaki itu. Yang bisa dilakukan Alea hanya melongo saja . Akhirnya mereka segera menuju UKS,Sampai di UKS Nam mengambil obat itu dan segera kembali ke kelas bersama Alea
Dan segera mereka berdua kembali ke kelas MIPA

Berhadapan!!, jangan Sebelahan

"Lea"suara pelan tapi nampak nada orang memanggil yang terdengar oleh Alea seketika , ia mengikuti alunan bunyi ke kesana kesini tentang sumber suara itu. Namun setelah nada itu berhenti ia menengok kanan kiri tak ada seorangpun yang memanggil. Gemercik suara Las memungkinkan tuk tak lagu mendengar gema suara tersebut . ia terus mencari sumber suara itu.

"Eh tunggu Nam , apakah ini ferdi? " tanya Alea mendadak membuat Nam kaget, segera alea menunjukan foto di ponsel temuan nya

"iya betul itu akun instagram nya" Nam menjawabnya dengan nada cuek karena membahas Ferdi lagi, dia sebenarnya ingin melupakan walaupun ia sudah memaafkannya , merenung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"iya betul itu akun instagram nya" Nam menjawabnya dengan nada cuek karena membahas Ferdi lagi, dia sebenarnya ingin melupakan walaupun ia sudah memaafkannya , merenung.

"Lelaki itu pindahan dari sekolah ibukota yang mengikuti Akseselasi, ia berwajah rupawan dan bermaras manis, tubuhnya yang atletis membuat cewek terpikan oleh nya.
-Kata Guru Biologi ku


Walaupun Dia terbilang Perfect , ia juga memiliki bakat disemua bidang, memiliki kecerdasan yang luar biasa, dan memiliki kekayaan yang berlimpah, ia bisa mau apa saja yang ia mau . Tapi anehnya sampai sekarang ia masih jomblo. Menurutku"

Itulah Note yang Alea tulis ,Sudah terlalu larut ia memainkan HP temuan nya , ia hanya mengotak atik dan memencet tombol bulat kecil di kelas MIPA bersama Nam

Uoh... Ahhhh
Angupan Alea yang sudah kantuk ketika jam kosong dimulai namun HP temuannya masih saja menemaninya.karena batrai nya masih 100% ,
Ia mencoba coba mendownload aplikasi chating ChatApp di Appstore biar menghilangkan kegalauan nya. Sementara Nam sibuk dengan urusannya. entah.

Aplikasi tersebut dapat mengirim sticker yang imut dan membuat suasana hati dapat merasakannya seperti ekspresi nya

Ia signin dengan akun Wattpat nya dan ia terasambung dengan akun teman temannya.

Ia scrol daftar temannya dan ia menemukan kontak nya Ferdi dan ia hanya menambahkannya sebagai teman .karena akun nya mengikuti ferdi

Dalam waktu yang sama

Tiap hari ku merasai
Tiap jam ku menyadari
Tiap menit ku mengetahui
Tiap detik aku mengerti

Apapun yang kau lakukan terhadap alasan yang telah ku berikan ke aku .
Saat ini yang kurasakan adalah menyadari bahwa aku sudah mengerti, kalau doi ku belum peka.Bengongan Nam di sebelah bangku Alea. pulang

♣♣♣♣♣

Ferdi sedang menongkrong di deket Pos Satpam sendirian dan memainkan handphonnya , dan menyanyi lagu mellow menggunakan gitar klasik nya yang mengcoveri lagu True Colour

You with the sad eyes

Don't be discouraged, oh I realize

It's hard to take courage

In a world full of people

You can lose sight of it all

The darkness inside you

Can make you feel so small

"Suara mu bagus juga, bro bisa buat maen Band bareng." ucap lelaki tadi dengan merangkul senyum tipis nya seraya menggunakan OSIS yang berbeda dan menggunakan Rompi rajut sehingga membuat nya sempurna.

Terdengar tawaran itu Ferdi langsung membuka kaca mata nya berwarna hitam itu dan menyilakan rambut klimisnya

"ok bro , gue mau nama gue ferdi "Ferdi tergiur oleh tawaran lelaki itu dan meminta kapan bisa latihan bareng. Lelaki itu biasanya ngeband di deket Terminal dekat pizza terkenal. Dan ia akan ngeband di sana nanti setelah sepulang sekolah.

"ini apaan? "sontak ferdi ketika melihat pita biru di jok montor nya, mungkin saja ada yang punya, Ferdi segera ngeband dengan teman baru nya, ia kesana pergi mengunakan montor nya dengan membawa gitar kesayangan .

Ia masuk ke studio musik dekat pizza terkenal itu, gedung itu sangat besar bercatkan warna hitam bercampur kuniang, dan bertuliskan DIGOLOPAL studio. Tanpa ragu ia langsung masuk ke gedung hitam itu.

Saat masuk, sosok pria berdasi itu mengetuk pundak Ferdi dan memberitau bahwa Lelaki itu berada di lantai 2 no.2 ,

"oh.. Okok, makasih " ucap Ferdi dengan menaikan ibu jari nya. Pergi

WristWatchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang