Prang....
Paris, Ana, Sia, Sofia dan David yang sedang makan dengan tenang pun mendongak,mencari seseorang yang berhasil memecah keheningan di ruangan itu.
Mata mereka tertuju pada seorang gadis yang tengah gemetar sambil membersihkan piring yang jatuh.
"Pakai mata kalo ngeliat, jalan tuh liat-liat bisa kan?!"sentak seorang pemuda didepannya dengan bersedekap dada, dan menatap tajam gadis yang sedang membersihkan piring itu.
"David, apa-apaan ini? Apa seperti ini sering terjadi hah?!"tanya Ana menata tajam david.
"Ma-af"jawab David terbata-bata dan menundukkan kepalanya.
"Sudahlah, Ana Sofia, urus mereka, aku dan Sia akan bicara dengan David"ucap Paris lalu pergi bersama Sia dan David keluar ruangan.
Ana dan Sofia juga beberapa penjaga yang mengikuti keduanya menghampiri tempat kejadian perkara.
Pemuda yang sejak dari tadi terus membentak, tak mengetahui jika mereka sudah menjadi pusat perhatian, bahkan Ana dan Sofia sudah berada di belakang pemuda itu.
"Bisakah kau diam"ucap Sofia dengan tenang. Namun, justru mendapat tatapan tajam dari pemuda itu.
"Diam, tak perlu ikut campur urusanku"desis pemuda itu dengan tak suka.
Sepertinya dia tak mendengar pengumuman itu. Batin Ana mencoba menerka-nerka.
"DENGAR!!! DISINI KALIAN DI DIDIK UNTUK MENJADI KUAT, BUKAN MENJADI YANG TERKUAT DAN DAPAT MENINDAS YANG LEMAH, KALIAN JUGA HARUS INGAT DI ATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT" ucap Ana dengan lantang. "DAN TIDAK ADA YANG MENJADI SOK JAGOAN!!!" imbuh Sofia dengan menekan kata Sok Jagoan, seakan menyindir pemuda didepannya itu.
Seseorang menghampiri pemuda itu dan membisikkan sesuatu dan membuat matanya membulat sempurna.
"Maafkan saya, saya sedang emosi karena memiliki masalah"ucap Pemuda itu lirih.
"Jangan hanya karena satu perempuan, akhirnya kau membenci wanita lainnya"ucap Sia yang tiba-tiba saja datang dengan Paris dan juga David dibelakangnya.
"Maaf, saya hanya merasa terpukul atas kepergiannya"ucap Pemuda itu dengan serak.
"Tak apa, kita akan membantumu mengetahui siapa pelakunya, kalau boleh tau siapa namamu?"tanya Paris sambil merangkul pemuda itu.
"Namaku Rian, Rian Eagle"jawab Rian, lalu mendongak menatap Paris yang tersenyum.
" baiklah Rian, sekarang lebih baik kita makan, semuanya kembali ke tempat duduk kalian, dan makan malam sekarang, lalu silahkan kembali ke kamar kalian masing-masing, tolong panggilkan Ujang untuk membersihkan ini" Ucap Paris lalu mendekat ke arah gadis yang masih tertunduk disana, sementara semua orang kembali ketempat kecuali Paris,Ana,Sia, Sofia, David juga Rian.
"Hey, tak perlu merasa bersalah, lagi pula kau sudah dengar kan jika dia tak sengaja"ucap Paris lalu mengelus pelan rambut gadis itu.
"Namamu siapa?" tanya Ana yang berada disamping Paris.
"Dyra, Dyra Dove"jawabnya masih menundukkan kepala.
"Hey, angkat kepalamu, jangan pernah lemah"ucap Sia dengan sedikit kesal saat melihat Dyra masih menunduk.
Dyra pun mendongak dan menghapus air matanya, lalu memberikan senyum ramah pada semua yang ada disana.
Rian mengulurkan tangannya ."maaf karena aku membentakmu"ucap Rian dengan tersenyum.
Dyra pun membalas jabatan tangan Rian. "Ya, aku juga maaf karena membuatmu marah"jawabnya dengan lembut.
Oh god, manik matanya mengapa mirip dengan Dia. Batin Rian.
Rian pun terus menatap Dyra bahkan dia masih belum menyadari jika dia masih menggenggam tangan Dyra tanpa berniat melepaskan.
"Hello, kapan lo bakal ngelepasin tangan Dyra boy?"tanya Sofia sambil menggoda Rian. Rian langsung tersadar dari lamunannya dan melepaskan tangan Dyra. Rian tampak salah tingkah dengan godaan dari Sofia.
"Lebih baik kalian istirahat, besok ada tugas yang menunggu kalian berdua"ucap Paris lalu diangguki oleh Rian dan Dyra.
Ruangan itu sudah kosong, tak ada lagi orang yang disana hanya tersisa David, Dan Keempat gadis itu.
Death Musketeer adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh Paris dkk baru-baru ini namun kepopulerannya sudah sampai seluruh dunia karena kebaikan dari organisasi ini.
Rumah yang disebut markas, adalah tempat mereka melakukan pelatihan juga tempat tinggal mereka, karena mereka akan tinggal disana kurang lebih selama lima tahun, dan baru diberi izin pulang sudah mendapatkan kemahiran yang cukup, walaupun masih harus dipantau.
"Kalian akan menginap?"tanya David. Dibalas anggukan oleh Paris dkk.
"Tidurlah, besok adalah hari yang panjang"ucap David pada mereka.
"Memangnya besok ada apa?"tanya Sofia dan Ana berbarengan karena penasaran.
"Besok lo tau sendiri"jawab Paris, Sia dan David bersamaan.
Ana dan Sofia tak mau memperpanjang pun pergi kekamar dan membersihkan diri mereka, Paris dan Sia juga sudah berada dikamar mereka masing-masing dan bersiap untuk tidur.
"Besok adalah hari yang panjang, selamat malam dunia"gumam keempatnya hampir bersamaan laku terlelap dalam mimpi mereka masing-masing.
Tbc...
Maaf, kalo aku telat,,,,,,
Kalian tunggu kelanjutannya....
See you.. Muach.... 😘😊👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Fake Nerd Girls
ActionEmpat gadis cantik, jago beladiri, memiliki kekuasaan di seluruh dunia, mereka berubah menjadi nerd untuk menyelidiki masalah yang terjadi di sekolah milik mereka berempat. Akankah mereka dapat menyikap masalah yang terjadi? sampai kapankah mereka a...