Masih di markas, keempat gadis itu sedang berjalan menuju ruang pelatihan, baru saja mereka mengganti pakaian mereka dengan pakaian khusus latihan yang sudah disediakan oleh Raya.
Ya, Raya juga merupakan kaki tangan Paris dkk setelah David, dan David mengenal Raya karena mereka selalu bersama dan timbulah perasaan itu.
Paris dkk langsung masuk keruang pelatihan di markas DM(DEATH MUSKETEER).
Disana sudah terdapat banyak alat untuk latihan pistol, senapan, tombak, belati, panah, bahkan disitu terdapat meriam.
Saat Paris dkk masuk keruangan itu, semuanya langsung menunduk sebagai tanda hormat mereka.
Paris dan yang lain membalas dengan senyuman ramah pada bawahannya itu. Setelah mendapatkan respon dari Paris, mereka semua langsung kembali pada kegiatan masing-masing.
Paris dkk memperhatikan mereka, dan mata mereka jatuh pada seorang laki-laki yang tak dapat melemparkan belati tepat pada sasaran.
Dengan langkah sigap, Ana menghampiri laki-laki itu.
"Jika kau terlalu gugup, maka belati itu akan meleset"instruksi Ana membuat laki-laki itu kaget.
"Biar aku ajarkan"ucap Ana lalu mengambil belati lain yang ada didekatnya, sementara laki-laki itu memperhatikan dengan serius apa yang akan dilakukan Ana.
Dengan tatapan tajam, fokus, serta kemampuannya dalam melempar belati membuat siapapun terkagum-kagum, bagaimana tidak belati itu tepat mengenai bagian kepala, jantung, serta perut.
Mereka yang ada disana melihat takjub, sudah tak diragukan lagi jika Ana adalah salah satu pemimpin yang berbakat.
"Hebat"gumam laki-laki yang berada disamping Ana.
"Trimakasih"ucap Ana lalu kembali kesamping Paris dan yang lain
Sofia dan Sia yang tak ingin kalah dengan Ana langsung ambil bagian. Sofia yang langsung mengambil panah, sementara Sia mengambil pistol.
Sofia langsung mengarahkan panahnya dan menatap tajam sasarannya itu. Dengan satu helaan nafas tiga busur panah sudah tertancap pada sasaran, dan tepat. Bahkan dua busur panah langsung patah karena terkena busur yang menimpanya.
Sia bersiap diruangan, ruangan khusus untuk melakukan aksinya.
Diruangan itu di desain untuk para penembak agar dapat melawan musuhnya dari arah manapun dan diruangan itu terdapat musuh bayangan yang dibuat untuk latihan.
Sia menembakkan pelurunya kearah musuh didepannya lalu datang lagi musuh dari belakang dan langsung dihabisinya, dari samping mencul lagi musuh dengan peluru bayangan dan langsung dihindari Sia dengan gaga saltonya. Dari atas musuh menembakkan peluru langsung mendapat balasan dari Sia dengan menembakkan peluru, peluru bayangan dengan peluru Sia bertubrukan dan membuat peluru Sia langsung terjatuh. Selesai, musuh telah habis, Sia langsung keluar dan mendapat tatapan takjub dari yang lain, kecuali Paris, Sofia dan Ana tentunya.
Setelah Sia bergabung kembali dengan Paris dan yang lain, seseorang menghampiri mereka.
"Apa yang bisa kau lakukan nona Paris?"tanyanya dengan senyum ramah.
"Kau ingin melihatnya?"tanya Paris mencoba menantang, dan dibalas anggukan mantap oleh orang itu.
"Baiklah, siapa prajurit terhebat disini?"tanya Paris dengan lantang, seorang dengan wajah sangar, dan badan yang besar pun maju.
"Lawan aku"lanjutnya.
Paris pun melawan prajurit tangguh itu dengan tangan kosong, prajurit itu terus menyerangnya dengan kekuatannya, Paris hanya menangkis gerakan demi gerakan hang dikeluarkan, jurus demi jurus yang dilakukan prajurit itu.
Tak lama prajurit itu sudah kehabisan tenaga, dan Paris yang sudah mengetahui titik kelemahan lawannya itu langsung menyerang bertubi-tubi membuat prajurit itu kewalahan dan akhirnya ambruk diatas ring.
💐💐💐
Sementara disana Paris dkk sedang latihan, di RBHS keempat laki-laki itu sedang berkumpul di rooftop sekolahan.
"Gue yakin tadi bukan penyusup, tapi mata-mata"ucap Sam dengan yakin.
"Tapi siapa yang nyuruh mereka?"tanya Dito sambil berfikir siapa yang menyuruh mata-mata itu.
"Tadi saat kepsek itu masuk ke ruangannya, terus ketemu sam, gue liat ada anak lain yang liat kejadian itu, dan gue kayak pernah ketemu mereka"ucap Bara pelan, namun masih dapat didengar oleh yang lain.
"Oh, iya gue tau, mereka itu yang waktu itu ngelawan gengnya Brenda"jawab Nico dengan spontan, membuat yang lainnya tercengang.
"Maksud lo? Mereka ada hubungannya sama ini?"tanya Dito memastikan.
Bara dan Nico mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Dito.
"Bisa jadi juga, karena gue liat mereka kayak marah plus kesel gitu"ucap Bara dengan santai.
"Kita harus cari, kalo gitu"ucap Sam dan diangguki oleh yang lainnya.
"Gue yakin, ada yang beda sama kalian berempat"batin Sam dan yang lainnya, seakan memiliki perasaan yang sama.
Tbc...
Hai semuanya...
Gimana? Bagus gak? Kurang dapet ya fellnya?Semoga kedepannya fellnya dapet ya... Sabar ini belum masuk ke inti masalahnya, jd sabar ya...
Inti masalahnya nanti mungkin bakalan dapet fellnya, semoga aja. Amin...
Semuanya selamat bermalam sabtu...
Salam sayang dari gadis yang sedang bermalas-malasan.
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Fake Nerd Girls
ActionEmpat gadis cantik, jago beladiri, memiliki kekuasaan di seluruh dunia, mereka berubah menjadi nerd untuk menyelidiki masalah yang terjadi di sekolah milik mereka berempat. Akankah mereka dapat menyikap masalah yang terjadi? sampai kapankah mereka a...