BAB 10 : Canceled Diner

18.6K 383 131
                                    


Feels empty..

Alone, sad and afraid..

Realize your not around..

Realize that you so far away to be hold anymore..

Goodbye it's a complicated things.. for some people it's a heavy fact that should to be accepted.

"Im sorry Luna.. im so sorry.." Jessica tidak bisa lagi membendung tangisnya. Matanya membengkak. Ia tidak berhenti menangis dari kemarin. Ia bahkan tidak tidur sedikit pun.

Jessica sedang berdiri didalam sebuah gereja, disebelah sebuah peti besar. Peti itu dipenuhi dengan bunga berwarna putih. Didalamnya terbaring seorang wanita cantik, memakai dress putih nan anggun. Wanita itu terlihat tertidur layaknya putrid tidur dalam dongeng.

Jessica merasakan pundaknya digenggam dari belakang. Sebuah genggaman hangat yang sebenarnya sangat ia butuhkan disaat seperti ini.

"Hey.. are you okay??" Bisik pria itu.

"My Best Friend dead David.. how can I be okay?" Jawab Jessica dengan suara lemah.

"Let she go Jess.. she happy right now"

Jessica menggeleng. Tangisnya mulai keluar lagi. "But I don't want it right now David" Isak Jessica.

Melihat Jessica sangat terpuruk, David memeluknya dari samping. David memeluknya sangat erat.

"Its okay.. everything will be okay"

Jessica menangis dalam pelukan David.

"Come on .. we have to bury Luna"

David membawa Jessica keluar dari gereja, dan mamasukkan Jessica ke mobilnya. Setelah itu David pun juga masuk ke mobil. Sambil menunggu peti Luna dibawa ke dalam ambulans David melihat Jessica terdiam menatap keluar jendela. Ia merasa sangat terpukul melihat keadaan Jessica. Ia merasa ini juga kesalahannya. Jika saja dia Vallerie tidak datang ke apartment Jessica yang membuat Jessica pergi pasti ini semua tidak akan terjadi.

Vallerie.. Nama itu terlintas di otak David, seketika emosi David memuncak.

'Untung saja kau sudah mati Vall.. kalau tidak.. percayalah aku akan membuatmu membayar apa yang sudah kau lakukan pada Jessica' Batin David.

Tak lama suara ambulans terdengar. Menandakan bahwa mereka siap untuk berjalan. David memfokuskan dirinya pada perjalanan. Kadang David melirik kearah Jessica, yang masih melihat kosong kearah jendela.

Jessica tidak berhenti mengeluarkan air mata. Terkadang ia menggeleng sendiri. Entah apa yang ia pikirkan.

...

'Kau mengatakan bahwa kau ingin aku selalu ada untukmu.. kau selalu mengatakan kau ingin selalu bersamaku..'

'Apa Jess?? Apa maumu? Inikan maumu.. menyendiri.. kau tak butuh lagi orang lain.. kau tidak pernah bersyukur Jessica.. banyak orang yang sangat sayang padamu.. tapi kau tidak pernah menyadari itu.. kau berpikir itu tidak pentingkan?'

'mungkin memang salahku yang terlalu masuk dalam kehidupanmu'

'ini kan hidupmu tenang saja aku tidak akan menganggumu atau mengkhawatirkanmu'

...

Brukk....

'LUNA!!!'

Tangis Jessica kembali pecah. Ia menangis sangat keras, bagaikan anak kecil. David hanya mengusap bahu Jessica dengan lembut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Legal CounselTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang