BAB 1 : Job tell their story

22.2K 321 7
                                    


Sebuah  sedan hitam berhenti di depan sebuah kantor yang lumayan besar, kantor menjulang tinggi 65 lantai dan sepenuhnya ditutupi kaca.

"Ms.France kita sudah sampai"

Suara itu menghentikan aktivitas Jessica yang sedari tadi memainkan Hanphonenya.

"Oh okay, Thanks Will"

Diiringi dengan anggukan sopirnya Jessica keluar dari mobilnya. Ketika ia keluar dengan seketika angin musim gugur dengan cepat memeluk tubuh Jessica erat. Merasakan dingin menjalar ditubuhnya ia mengeratkan blaze yang ia kenakan, dan ia pun berlari kecil menuju lobby kantornya.

Suara ramai sibuk para kolega-kolega dan staf mengiringi Jessica berjalan ke arah lift.Jessica menekan tombol naik dan setelah menunggu beberapa saat pintu lift terbuka dan ia pun masuk dan menekan tombol angka 53 dimana ruangannya berada. Jessica sendirian di lift itu, ia menatap pantulan dirinya di pintu lift dan merapikan pakaian yang ia kenakan. Hari ini ia terlihat sangat rapi dan bersih seperti biasanya dengan kemeja putih, celana panjang hitam dan high heels hitam. Dan dia juga hari ini mengenakan tas merah maroon besar.

Jessica juga sempat merapikan rambutnya yang ia jepit setengah agar terlihat lebih rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jessica juga sempat merapikan rambutnya yang ia jepit setengah agar terlihat lebih rapi. Dentingan lift membuatnya menghentikan aktivitasnya itu dan segera berjalan keluar. Ketika ia berjalan melewati meja reseptionis, disana seorang wanita yang melihatnya lalu menyapanya dengan senyum manis "Selamat pagi Ms.France" . Membalas hanya dengan senyum dan anggukan Jessica terus berjalan menuju ruangannya.

Ruangan Jessica berada diujung koridor. Ketika Jessica sampai di depan ruangannya ia sempat berhenti sejenak menatap pintu itu. Ada papan nama kecil yang betuliskan namanya Jessica France. Entah mengapa ketika melihat itu ada perasaan bangga dan sedih bercampur dalam dirinya. Dengan hembusan nafas lembutia pun memasuki ruangannya. Ruangan itu cukup nyaman, ketika memasukinya akan langsung terlihat meja kerja berwana coklat gelap yang berhadapan dengan satu set sofa warna hitam putih dan di bagian belakang meja kerja terdapat rak-rak buku, model ruangannya sangat mewah.

 Ruangan itu cukup nyaman, ketika memasukinya akan langsung terlihat meja kerja berwana coklat gelap yang berhadapan dengan satu set sofa warna hitam putih dan di bagian belakang meja kerja terdapat rak-rak buku, model ruangannya sangat mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Jessica memasuki ruangannya ia langsung terpana ke sofanya meliha bahwa sekretarisnya sudah duduk manis menunggunya.

Melihat kedatangan Jessica,  Luna langsung berdiri dan melipatkan tangan di dadanya. Ketika tahu bahwa sekretarisnya itu akan mengomel Jessica menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya keras sambil berjalan ke arah mejanya dan duduk disana. Luna masih melihat ke arah Jessica tajam. Jessica menatap Luna dari atas sampai bawah. Sekretarisnya yang berkulit sawo matang tinggi berambut pirang itu memang cantik ditambah penampilannya yang sangat rapi dengan kemeja blue buttondown, blazer, dan boots yang membuatnya sangat terlihat profesional 

My Legal CounselTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang