Yang Hyeongseob lihat pertama kali saat membuka mata adalah Hyunbin yang tertidur tak jauh dari tempat ia berbaring.
Aroma menyengat ini— Hyeongseob terlampau mengenali. Juga dengan suasana hening yang hanya terdengar suara monitor denyut jantungnya tepat disisi sebelah kanan, dan masker pernapasan yang tersemat diarea hidung hingga mulut.
Tubuhnya lemah untuk sekedar bangkit dan membangunkan Hyunbin yang nampak pulas dalam mimpi. Hyeongseob jadi tak tega, hyungnya itu pasti kelelahan menungguinya sadar.
"Min-hyun hyung.."
Sambutnya lemah. Kala pria berjubah putih memasuki bangsalnya. Wajah terkejut Minhyun hampir saja membuat tawa Hyeongseob pecah, jika saja kondisinya tak selemah sekarang.
Setelahnya membangunkan sang kekasih, lalu menekan tombol dan berseru memanggil dokter ong.
Usai pemeriksaan. Dokter ong dibantu dengan perawat lee melepas deteksi denyut jantung yang melekat, juga melepas alat bantu pernapasan yang ia dengar sudah hampir tiga hari ia pakai.
Hyunbin mengusap surai legamnya lembut sesekali melempar senyum lega disana saat dokter ong mengajak Minhyun berbicara diluar.
Suasana tenang itu berubah dengan cepat saat Hyeongseob mulai menjerit panik diiringi dengan tangis. Hyunbin bahkan tersentak saat tiba-tiba Hyeongseob meraung bak kesetanan saat sebelumnya ia nampak tenang bahkan menghadiahi pria jangkung itu sebuah senyuman.
Minhyun meringsek masuk. Menenangkan Hyeongseob yang nampak terguncang hebat. Meracau tak jelas saat dirasa perutnya— tak lagi membulat seperti beberapa hari yang lalu.
"Tidak sayang. Bayimu-- bayimu selamat Hyeongseobie, ia tak pergi. Bayimu ada disini —bersama kita"
Gurat sedihnya meluntur. Memandang Minhyun penuh harap. "Su-sungguh? bayiku disini hyung?"
Minhyun mengangguk mantap begitu juga Hyunbin. "Aku akan minta izin lebih dahulu dengan dokter ong. Setelah itu kita temui bayimu-- oke?"
Hyeongseob mengangguk ribut. Minhyun mengecup pelipisnya sebelum tubuh tinggi itu lenyap tertelan pintu— menemui dokter ong.
"Kenapa tidak perawat lee saja, yang mengantarkan bayiku hyung? mengapa harus kita yang menemuinya?"
Minhyun hanya tersenyum tipis, sementara Hyunbin mendorong kursi roda yang Hyeongseob tempati (masih dengan selang infus yang tersemat ditangan kurusnya).
Langkah Minhyun berhenti begitu pun dengan dorongan Hyunbin. Hyeongseob mengernyit. Dihadapannya hanya ada kaca besar yang tertutup tirai berwarna putih.
"Dokter ong berpesan karena kondisimu belum pulih benar, ia hanya mengizinkan kita melihat bayimu dari sini"
Hyeongseob menengadah. Membaca plang diatas pintu ruangan. Ruang Inkubator.
Tak berselang lama, tirai yang menutup jendela besar tepat dihadapannya tersikap (meski tak sepenuhnya).
Disana—, ada perawat lee yang ia kenal tadi membantu dokter ong. Juga--, sosok kecil yang terlihat lemah dilapisi kain berwarna merah muda didalam kotak (yang hyeongseob sendiri tak tau apa namanya). Matanya berair dengan cepat. Sosok kecil yang masih memerah itu---? benarkah?
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Little Girl (after the story) ;jinseob ✔
Fanfic[sequel of Little Girl] Setelah semua yang terjadi, lantas sekarang bagimana? ©bibirsungwoon2018 #highest rank 1 in ahnhyungseob (120518)