0.8

2.6K 456 107
                                    




Hyeongseob melangkah hati-hati dengan kedua matanya yang terhalangi oleh telapak tangan suaminya. Woojin tersenyum disana, menuntun Hyeongseob agar tetap aman (takut-takut istrinya itu tersandung atau semacamnya).

"Woojinie~ "

Woojin menggeleng. Jurus merengek andalan Hyeongseob sudah tidak bisa mempengaruhinya. Ia tak boleh goyah dengan suara manja istri cantiknya.

"Dalam hitungan ke tiga, buka matamu"

Woojin memulai hitungan, kurva diwajah tak luput dari bibirnya.

"-- tiga, buka matamu love "

Hyeongseob menutup bibirnya dengan kedua tangan yang ia tangkupkan. Menatap takjub pemandangan didepan matanya. Matanya berbinar, beralih memandang sang suami dengan haru.


"Woojin, ini-- yatuhan cantik sekali"



























"Woojin, ini-- yatuhan cantik sekali"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Kamar bayi mereka yang sudah Woojin siapkan satu minggu belakangan semenjak ia mendapatkan cuti. Woojin yang mendesain kamar buah hati kecilnya (yang sebentar lagi akan lahir), menata beberapa furnitur, bahkan memutuskan cat dinding. Semuanya Woojin yang berperan penting disini.

Hyeongseob tak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya. Menyentuh baby box  lembut, tak melunturkan senyuman dibibirnya. Meski terlihat sederhana, kamar bayi mereka terlihat sangat indah. Hyeongseob menyukainya.

"Kau suka? karena kita belum mengetahui baby seorang putri atau pangeran, aku memutuskan untuk memakai barang dan warna yang netral"

Hyeongseob buru-buru mengecup suaminya yang masih asik mengoceh. Tersenyum semakin lebar hingga matanya menyipit membentuk bulan sabit. sangat cantik.

"Aku menyukainya sayang. Ini-- benar-benar indah Woojin"

Bilehkan Woojin berbangga diri?


Dipeluknya leher jenjang si ayah satu orang anak, meski kesulitan karena terhalang perut besarnya. Menyelami manik tajam Woojin dengan bulatan teduh yang ia punya.


"Kau ayah yang hebat"


Hatinya berdesir hangat. Bahagia luar biasa saat mendapatkan pujian dari Hyeongseob. Woojin merasa-- kini ia sudah pantas mendampingi Hyeongseob dan keluarga kecil mereka yang sebentar lagi akan bertambah ramai dengan tangisan si kecil.

[2]  Little Girl (after the story) ;jinseob ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang