Nampaknya Woojin harus membuang harapan bulan madu yang ia idam-idamkan jauh-jauh.
Saat mendekati penyelesaian proyek besar yang ia garap, beberapa kendala mulai bermunculan. Dari beberapa stok barang yang tak sampai hingga minggu ke tiga, atau mundurnya para sponsor dikarenakan pekerjaan yang belum rampung hingga memasuki bulan ke dua. Woojin mau tak mau kembali mencari pemasok barang baru dan beberapa sponsor yang bersedia bekerja sama denganya.
Pekerjaannya otomatis semakin membludak. Belum lagi perencanaan pendebutan boy grup baru dibawah label perusahaannya yang lain.
Otaknya kembali berputar dan lebih memforsir tubuhnya bekerja dari sana ke sini. Lebih sering menghabiskan makan siang yang dirangkap ke makan malam, pola tidur Woojin pun mulai berantakan. Seringnya lembur dan menghadiri beberapa event tak luput dari keseharian.
Hyeongseob tentu khawatir. Mewanti-wanti bisa saja Woojin ambruk karena kurangnya istirahat karena menumpuknya pekerjaan sang suami.
Waktu diantaranya pun tersita. Tak lagi banyak mengobrol sebelum tidur, karena Woojin akan pulang tepat saat Hyeongseob dan putra mereka sudah terlelap berkelana dalam mimpi.
Masalah bulan madu (yang tertunda) tak lagi ada dalam benak Hyeongseob. Yang ia pikirkan hanya kesehatan suaminya. Tak berlibur tak menjadi masalah untuknya. Hanya saja, ia berharap Woojin akan terus baik-baik saja.
Woojin melangkah memasuki pent house nya dengan perasaan lelah luar biasa. Setelah berhari-hari ia dapat pulang di jam normal dan kembali bisa menghabiskan waktu dengan putra dan istrinya.
Suasana rumah kala itu sepi senyap. Minimnya cahaya membuat keningnya mengerut bingung. Apa Hyeongseob sedang keluar? atau si pucat lupa menyalakan lampu?
"Love? aku pulang sayang--"
Kakinya memasuki area dapur yang suasananya tak jauh berbeda, tidak ada suara tumisan atau beberapa mangkuk yang tertata dimeja. Semuanya kosong.
Hanya ada secarik sticky note yang tertempel di pintu lemari pendingin.
jika kau sudah pulang dan membaca ini, lekas lah menuju balkon selatan.
aku menunggumu sayang.
— Hyeongseobie♥
Woojin tentu tak kuasa menahan lekungan manis dibibirnya. Melangkah terburu menuju tempat yang Hyeongseob maksud. Ah, hatinya jadi berdebar tak sabaran.
Hyeongseob disana. Menatapnya lembut dengan senyuman serupa. Melangkah mendekati Woojin yang terpesona dengan rupa sang istri. Hyeongseob mengenakan kemeja maroon yang dipadu dengan dasi kupu-kupu hitam dan jas dengan warna senada.
Sangat memesona.
Mengalungkan tangan dileher jenjang Woojin. Menyisipkan kecupan halus di bibir aang dominan.
"Selamat datang, Woojinie"
Woojin terkekeh tipis. Mencium kedua pipi Hyeongseob dengan lengan yang ia sematkan dipinggang si pucat.

KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Little Girl (after the story) ;jinseob ✔
Fanfiction[sequel of Little Girl] Setelah semua yang terjadi, lantas sekarang bagimana? ©bibirsungwoon2018 #highest rank 1 in ahnhyungseob (120518)