Bagian 6

804 21 0
                                    


Akhirnya aku update juga... >.< setelah sekian lama gak update gara-gara sibuk ngurusin pindahan sekolah sama rumah_-. O ya makasih ya buat kalian yang udah baca cerita ku yang masih standart bawah rata-rata, perlu banyak belajar.

*****

Tak terasa sudah hampir dua tahun kita bersama dan semakin hari kedekatan kita sudah dirasakan oleh anak-anak kelas, begitupun keluarga masing-masing, yah meskipun dapat bantahan dari ayahku sih, tapi entah kenapa Ifan berhasil membujuk ayah untuk memperbolehkan kami tetap dekat.

Sampai suatu hari, di saat hari-hari pengumuman kelulusan tiba.

"Selamat bagi anak-anak yang nilainya baik, saya beri eplos untuk ananda Agung Hanifan Ijasian yang mendapat nilai tertinggi di sekolah dan terbaik sekabupaten, selanjutnya selamat kembali untuk ananda Adresia Ainayya Dzahin untuk nilai terfavorit sekabupaten dan tertinggi ke 4 di Kabupaten, beri tepuk tangan yang meriah untuk mereka berdua". Sorak kepala sekolah.

"Wah selamat ya kalian top deh, udah yang satu ganteng yang satu cantik, pinter, tubuhnya juga ideal semua, ish perfect deh, pantes jadi pasutri". Seru salah seorang anak.

"Ah iya makasih". Jawabku menghormati.

Selesainya pengumuman kelulusan kami sengaja pulang bersama demi merayakan hari kemenangan kita. Sesampainya di rumahku, betapa terkejutnya Ifan melihat mobil orang tuanya terpakir rapi di dalam garasi rumah Sia.

"Eh kok ada mobilnya abi sama umi sih?". Tanyanya

"Ya mana ku tahu, masak iya sih? Coba liat platnya". Pintaku.

"Beneran ini mobil abi". Sambil melihat dalamnya mobil dari luar.

"Masuk aja deh langsung, tunggu kok tumben mobilnya ayah masih terpakir rapi disini? Jangan-jangan". Ujarku sambil agak melebarkan mata dan lari masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum ma..". Salamku.

"Waalaikumsalam, eh anak mama udah datang, wah pas ini ada Ifan juga". Ujar mama.

"Loh kok tante sama om disini, ada apa sih ma sebenenya?". Tanyaku.

"Udah kamu buruan ganti baju habis iu kesini ya kak, Ifan juga umi mu udah bawain baju buat kamu jadi kamu ganti di kamar tamu ya nak". Ujar mama.

Dalam hati kita sudah batin pasti ada apa-apanya deh.

****

"Em karena kalian udah siap semua, kami mau ngomongin sesuatu tentang kalian, jadi gini kita rencana mau ngejodohin kalian, dan coba kalian piker-pikir setuju apa enggak, kita kasih waktu 3 bulan, okey?". Ujar ayah.

"Hah!". Kami pun tersentak kaget.

"Loh maksudnya apa ini dalam rangka apa ini? Aku kan juga mau kuliah yah.". Protesku.

"Iya lo bi aku juga mau ngelanjut kuliah". Sambung Ifan.

"Alah kamu itu gak perlu kuliah juga gak papa lanjutin bisnis abi aja, kakak-kakak mu biar ngelanjutin bisnis abi yang lain". Jawab abi Ifan.

"Hah? Gak bisa gitu juga kan bi, Ifan juga pingin kuliah sama kayak Sia, lagian kita juga baru aja lulus SMA lo, ya kali mau nikah di usia kayak gini". Ujar Ifan

"Nah itu yang abi-umi sama orang tua Sia ingin kan, kenapa kita pingin kalian segera menikah karena kalian udah cocok, kalian udah saling melengkapi, dan kalian masih tetep istiqomah dengan prinsip kalian masing-masing". Tegas abi.

Friend To JannahWhere stories live. Discover now